Dua pelatih yang menampilkan gaya permainan atraktif, Inzaghi dan Gasperini, akan saling bertemu di Giuseppe Meazza. Duel ini menjadi pertarungan keindahan karya sang pelatih.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
MILAN, JUMAT — Pelatih Inter Milan Simone Inzaghi dan Pelatih Atalanta Gian Piero Gasperini lebih mirip sosok seniman ketimbang juru taktik. Di tangan mereka, permainan sepak bola jadi lebih atraktif. Mereka menjadikan pemain seolah alat lukis dan lapangan seperti kanvasnya. Dua seniman ini akan mengadu karya indahnya pada pekan ke-6 Liga Italia, Sabtu (25/9/2021) pukul 23.00 WIB.
Stadion Giuseppe Meazza akan menjadi ”galeri seni” pertemuan ide kedua pelatih ketika tuan rumah Inter menjamu Atalanta. Dengan prinsip main sama-sama terbuka, penonton dijanjikan seni permainan menghibur saling serang selama 90 menit.
Inter memang kehilangan salah satu pilar terpenting di lini depan dengan hengkangnya Romelu Lukaku pada musim panas. Namun, Inzaghi sebagai pelatih baru ternyata mampu menyulap tim jadi lebih bertaring dengan sistem permainan agresif nan kolektif dalam formasi 3-5-2.
”Si Ular Besar” kini menjadi tim tersubur di liga lewat total 18 gol atau rata-rata 3,6 gol per laga. Istimewanya, semua gol itu diciptakan oleh 11 pemain berbeda. Hanya striker baru Edin Dzeko (4 gol) yang lebih dominan dibandingkan dengan rekan-rekannya. Saking bagusnya performa tim, legenda hidup Inter, Christian Vieri, sampai menyebut Inzaghi sebagai sosok genius.
Hujan gol itu cukup unik jika melihat statistik penguasan bola Inter yang hanya berada di peringkat ke-10 (51,4 persen). Hal ini bisa memperlihatkan prinsip ekstra agresif ala Inzaghi. Pelatih yang merupakan mantan penyerang ini tidak ingin anak asuhnya berlama-lama memegang bola tanpa arti.
Inzaghi lebih ingin Dzeko dan rekan-rekan langsung menciptakan peluang sesegera dan sebanyak mungkin. ”Pelatih kami (Inzaghi) adalah orang yang selalu ingin menang. Saya sangat mengerti pola pikirnya karena pernah menjadi lawannya sekaligus anak asuhnya. Saya nyaman dengan gaya (agresif) itu,” kata gelandang yang baru didatangkan pada musim panas, Hakan Calhanoglu, kepada Corriere dello Sport.
Di sisi lain, agresivitas tim tuan rumah sudah siap dibalas oleh Atalanta. Tamu yang akan dihadapi Inter adalah tim tersubur di liga dalam tiga musim terakhir. Mereka tidak keluar sebagai juara, tetapi selalu memimpin daftar gol terbanyak sejak 2018-2021. Hal itu cukup untuk menandakan betapa terbukanya permainan anak asuh Gasperini.
Atalanta memang agak kesulitan menemukan ritme pada awal musim ini. Mereka baru menghasilkan 6 gol dari 5 laga. Meski begitu, Gasperini melihat skuadnya sudah mulai mendapat momentum seusai kemenangan terakhir atas Sassuolo, 2-1. Dia berharap anak asuhnya bisa semakin mengembalikan kepercayaan diri dengan kemenangan di markas sang juara bertahan.
”Ketajaman jadi salah satu problem kami sejauh ini. Kami banyak melakukan kesalahan umpan yang simpel. Kami juga kurang presisi, hal itu merusak permainan. Namun, saya tidak terlalu khawatir karena itu adalah problem yang cenderung mudah diatasi,” ucap Gasperini yang sudah memasuki musim ke-6 bersama Atalanta.
Dari kondisi terakhir kedua tim, Inter jelas lebih diunggulkan. Gasperini juga mengakui hal tersebut. Pelatih dengan formasi andalan 3-4-2-1 ini menilai ”Si Ular Besar” sebagai kandidat terkuat untuk juara. Karena itu, Atalanta akan sangat diuntungkan jika bisa mencuri tiga poin.
”Hingga saat ini, Inter terlihat sebagai tim terkuat di Italia bersama Napoli. Ini adalah pekan penting untuk kami. Tidak hanya tentang poin, tetapi juga bagaimana kami bisa mengukur kekuatan, seberapa kuat kami untuk menahan mereka,” kata Gasperini.
Pertarungan sengit akan terjadi di lini tengah. Kedua tim sama-sama menempatkan banyak gelandang dengan formasi tiga bek yang hampir serupa. Pemenang duel lini tengah berpotensi besar keluar sebagai pemenang.
Inter akan sangat berbahaya karena tidak perlu bergantung kepada satu pemain lagi. Semua pemain, kecuali kiper, bisa mencetak gol. Semua itu berkat permainan dinamis yang dihasilkan dari pergerakan tanpa bola, terus-menerus. Poros serangan mereka terletak di lini tengah, dengan trio Nicolo Barrela, Marcelo Brozovic, dan Hakan Calhanoglu, yang bergantian maju.
Sementara itu, Atalanta yang kemungkinan tidak bisa menurunkan Luis Muriel akan kembali mengandalkan striker tunggal Duvan Zapata. Penyerang yang sudah mencetak dua gol di liga ini bisa jadi ancaman tuan rumah yang sering menerapkan garis pertahanan tinggi. Zapata diuntungkan jika laga berlangsung saling serang dengan tempo cepat ibarat laga tenis.
Menurut mantan gelandang Inter dan Atalanta, Pietro Fanna, laga ini akan ditentukan dengan momen dalam hitungan detik. Jika hilang fokus, tim tersebut akan kehilangan poin mengingat laga terbuka ini akan menghadirkan banyak peluang untuk kedua tim.
”Mereka yang tidak kehilangan konsentrasi bahkan untuk sesaat akan keluar sebagai pemenang. Dengan Dzeko dan Lautaro (Martinez) di lini depan, mungkin Inter lebih kuat dalam menyerang, tetapi kecepatan Atalanta akan sulit dibendung,” ucap Fanna kepada Gazzetta dello Sport.
Terakhir kali bertemu, Inter yang masih dilatih Antonio Conte sukses menang atas Atalanta, 1-0, di Giuseppe Meazza. Hanya saja, Inter meraih tiga poin dengan penampilan pragmatis kala itu. Laga nanti, dengan duel Inzaghi dan Gasperini, menjanjikan sesuatu yang lebih menghibur. (AFP/REUTERS)