Indonesia mengemas kemenangan 1-0 atas Singapura dalam laga perdana Grup C Kualifikasi Piala Asia India 2022. ”Garuda Pertiwi” selangkah lagi berlaga untuk kelima kalinya di turnamen sepak bola putri level Asia.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
DUSHANBE, JUMAT — Tim nasional putri Indonesia selangkah lagi berpartipasi di Piala Asia 2022 yang akan dilaksanakan di India, 20 Januari hingga 6 Februari tahun depan. Dalam laga pertama Grup C Kualifikasi Piala Asia 2022, Indonesia menumbangkan Singapura, 1-0, di Stadion Pusat Republik di Dushanbe, Tajikistan, Jumat (24/9/2021) malam WIB.
Langkah Indonesia untuk menuju Piala Asia 2022 tidak terlalu sulit karena dua kontestan lain di Grup C, yaitu Irak dan Korea Utara, mengundurkan diri akibat situasi pandemi Covid-19. Korea Utara mundur lebih dulu pada 29 Juli, lalu Irak menarik diri pula dari babak kualifikasi, 9 September lalu. Alhasil, Indonesia hanya bersaing dengan Singapura untuk merebut satu tiket ke putaran final dari Grup C.
Indonesia dan Singapura sejatinya memiliki kualitas yang setara. Pada Piala AFF, turnamen level Asia Tenggara, kedua tim juga tidak pernah lolos dari fase grup dalam dua edisi terakhir, yaitu 2018 dan 2019. Kedua tim gagal bersaing dengan Thailand dan Vietnam dalam dua dekade terakhir. Meski begitu, Indonesia memiliki peringkat lebih baik dalam ranking FIFA edisi September. ”Garuda Pertiwi” berada di posisi ke-96, sedangkan Singapura menduduki peringkat ke-130.
Keunggulan peringkat FIFA itu ditunjukkan dengan baik oleh ”Garuda Pertiwi” yang dilatih Rudy Eka Priyambada. Indonesia tampil amat dominan dengan mengurung pertahanan Singapura selama 90 menit. Singapura tidak menciptakan satu tembakan pun yang mengarah ke gawang Indonesia. Kiper Indonesia, Fani, lebih bertugas sebagai penyalur bola-bola pendek di zona pertahanan. Sebab, ia tidak sekali pun melakukan tepisan atau tangkapan.
Adapun Indonesia menciptakan gol kemenangan saat laga baru berjalan empat menit. Gol itu diciptakan oleh pemain sayap Baiq Amiatun melalui sundulan setelah memanfaatkan umpan sepak pojok Viny Silfianus.
Baiq merupakan salah satu pemain andalan ”Garuda Pertiwi”. Pemain asal Lombok, Nusa Tenggara Barat, itu juga menyumbangkan sebuah gol kala membela timnas putri pada babak Kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020, April 2019. Gol Baiq tercipta saat Indonesia tumbang 1-2 dari Nepal.
Alhamdulillah, kami bisa menang hari ini. Saya bangga dengan perjuangan semua tim karena kami bermain baik.
”Alhamdulillah kami bisa menang hari ini. Saya bangga dengan perjuangan semua tim karena kami bermain baik,” ujar Baiq dalam wawancara seusai laga.
Setelah menjalani laga pertama, Indonesia dan Singapura akan kembali bersua pada laga kedua yang menentukan nasib kedua tim, Senin (27/9/2021) pukul 20.00 WIB. Indonesia hanya butuh hasil imbang untuk berpartisipasi di Piala Asia putri kelima. Namun, apabila Singapura bisa unggul 1-0 pada pertemuan kedua, tiket menuju Piala Asia 2022 akan ditentukan melalui adu penalti.
Sejak Piala Asia putri dilangsungkan pada 1975, Indonesia telah empat kali ikut serta, yakni pada edisi 1977, 1981, 1986, dan 1989. Prestasi terbaik ”Garuda Pertiwi” di turnamen tingkat Asia itu lolos ke semifinal pada 1977 dan 1986.
Bola pendek
Rudy mengungkapkan, dirinya meminta anak asuhannya untuk lebih mengutamakan permainan bola-bola pendek. Kapten sekaligus gelandang jangkar Indonesia, Ade Oktafiani, menjadi pemain yang paling sibuk. Ade, yang membela Persija Jakarta di Liga 1 Putri 2019, menjadi penyuplai bola dari lini belakang ke para pemain depan sekaligus mengatur tempo permainan.
Dalam laga itu, Indonesia memulai pertandingan dengan formasi 4-4-1-1. Di lini depan Zahra Muzdalifah dibantu oleh Viny yang berperan sebagai gelandang serang. Serangan Indonesia lebih banyak memanfaatkan kecepatan pemain sayap, yaitu Baiq dan Helsya Maesyaroh.
Pemain Singapura yang lebih banyak menunggu serangan Indonesia juga membuat dua bek sayap, Tia Darti Septiawati dan Shafira Ika Putri, berubah fungsi menjadi inverter full-back di babak kedua. Dengan peran itu, Tia dan Shafira lebih sering berada di sisi tengah lapangan untuk menopang para gelandang serta menjadi pemotong setiap serangan balik Singapura yang mengandalkan umpan-umpan panjang.
”Semua pemain bermain bagus. Mereka mengikuti instruksi saya untuk menekan lawan dan melakukan operan-operan pendek. Permainan operan tim berjalan dengan baik,” kata Rudy.
Selain gol Baiq, Indonesia memiliki dua peluang emas yang seharusnya bisa menjadi gol tambahan. Pertama, tembakan Shafira dari luar kotak penalti pada menit ke-54. Sayang, tembakan itu bisa ditangkap kiper Singapura, Noor Kusumawati.
Kemudian, Zahra juga memiliki peluang pada menit ke-65. Miskomunikasi pemain belakang Singapura membuat bola lepas dari tangkapan Kusumawti. Namun, tendangan Zahra ke gawang yang sudah kosong melenceng ke sisi kiri gawang Singapura.
Meskipun kalah pada laga pertama, Pelatih Singapura Stephen Ng tetap menganggap anak asuhannya masih memiliki peluang ke putaran final Piala Asia 2022. Ia bertekad untuk memperbaiki penampilan timnya pada laga kedua.
”Laga pertama ini ibarat pertandingan kedua tim baru mengakhiri babak pertama. Kami akan berjuang merebut kemenangan di pertandingan penentu,” ucap Stephen.