Lewis Hamilton akan sejenak terbebas dari tekanan Max Verstappen dalam balapan Formula 1 di Sochi menyusul keputusan Red Bull menggunakan mesin keempat. Namun, Hamilton masih memiliki lawan berat, Valtteri Bottas.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·4 menit baca
SOCHI, JUMAT — Max Verstappen akan start dari posisi paling belakang pada balapan Formula 1 seri Rusia menyusul penggunaan mesin keempat, melebihi kuota tiga mesin per musim. Pebalap tim Red Bull itu dipastikan akan kehilangan posisi pemuncak klasemen sementara karena Lewis Hamilton hampir pasti meraih podium. Sementara persaingan meraih kemenangan akan kembali ke sesama pebalap Mercedes, Hamilton dan Valtteri Bottas.
Verstappen dipastikan akan start dari posisi paling belakang dalam sesi latihan bebas kedua di Sochi, Jumat (24/9/2021) malam WIB. Penggunaan mesin keempat memang tidak bisa dihindari oleh Verstappen setelah dia terlibat kecelakaan di Silverstone. Namun, Red Bull mencari waktu yang tepat untuk mengganti mesin Verstappen supaya tidak terlalu banyak kehilangan poin.
Sochi dipilih oleh Red Bull untuk mengganti mesin Verstappen karena pebalap andalan mereka itu akan menjalani sanksi mundur tiga posisi start menyusul kecelakaan dengan Hamilton di Monza dua pekan lalu. Selain itu, Sochi relatif lebih mudah untuk mendahului sehingga ada peluang lebih besar bagi Verstappen untuk memperbaiki posisi dan meraih poin.
Menggunakan mesin keempat berarti membuang peluang meraih poin besar, yang sangat penting dalam persaingan juara. Apalagi, Verstappen hanya unggul lima poin atas Hamilton di posisi kedua. Setelah seri Rusia ini, Verstappen akan berada di posisi kedua di bawah Hamilton. Adapun posisi ketiga masih akan ditempati Bottas yang saat ini terpaut 85,5 poin dari Verstappen.
Bottas menjadi favorit memenangi balapan di Sochi, seperti musim lalu. Ini memang merupakan sirkuit yang memiliki kenangan manis bagi pebalap asal Finlandia itu, di mana dia meraih kemenangan pertama di sini. Bottas pun mendominasi sesi latihan pertama dan kedua, Jumat (24/9/2021), mengungguli Hamilton di posisi kedua.
Namun, Bottas mengakui bahwa dirinya akan mematuhi perintah tim (team order) jika diminta memberi jalan kepada Hamilton untuk bisa meraih poin maksimal. Selisih poin akan sangat penting mengingat tersisa delapan balapan, termasuk di Sochi.
Kami membahas banyak hal di dalam tim, termasuk berbagai skenario. Setiap balapan berbeda. Bagi saya pribadi datang ke sini, ke trek ini, satu-satunya yang ada dalam benak saya adalah menang.
”Kami membahas banyak hal di dalam tim, termasuk berbagai skenario. Setiap balapan berbeda. Bagi saya pribadi datang ke sini, ke trek ini, satu-satunya yang ada dalam benak saya adalah menang," kata Bottas di laman Formula 1.
”Namun, ada saatnya kami perlu bermain sebagai tim, dan saya perlu menjalankan itu untuk tim. Dalam situasi ini, mengingat keadaannya seperti ini, ya saya akan melakukan itu (perintah tim) karena kami di sini sebagai tim dan perlu memastikan kami memenangi kedua gelar. Tidak hanya konstruktor, tetapi juga pebalap. Saat ini, Lewis memiliki peluang lebih besar untuk itu, itulah situasinya,” kata Bottas.
Jika Mercedes melakukan team order, Hamilton berpotensi meraih 25 poin di Sochi. Ini menuntut strategi jitu Red Bull untuk membantu Verstappen bisa meraih poin sebanyak mungkin. Oleh karena itu, pebalap asal Belanda itu lebih fokus mengumpulkan data ban untuk meracik strategi balapan. Dia juga tidak menghemat ban kompon lunak untuk kualifikasi karena sudah pasti start paling belakang.
Risiko start dari posisi paling belakang adalah tertahan dalam persaingan papan tengah yang biasanya melibatkan beberapa mobil sehingga akan sulit mendahului. Kondisi ini membuat balapan di Sochi menarik, terutama melihat strategi Red Bull untuk membantu Verstappen meraih poin. Apalagi, alokasi ban akan menyediakan tiga kompon lembut, yaitu C3 (keras), C4 (medium), dan C5 (lunak). Ini alokasi ban yang sama dengan musim 2020 di mana Bottas menjadi pemenang. Setiap pebalap mendapat alokasi dua set C3, tiga set C4, dan delapan set C5.
Balapan di Sochi biasanya menerapkan strategi satu kali pit-stop, di mana musim lalu Bottas menggunakan strategi start dengan ban medium dan kemudian menggunakan ban kompon keras. Dengan kondisi yang tidak biasa, Verstappen bisa menerapkan strategi start menggunakan ban kompon keras supaya bisa lebih lama di lintasan untuk meraih posisi. Strategi berbeda juga akan dilakukan oleh Ferrari karena Charles Leclerc juga start paling belakang setelah mengganti komponen mesin, termasuk penggunaan sistem hibrida baru.
”Kami melihat pada balapan sebelumnya ada cukup banyak strategi yang berbeda, dengan ketiga kompon ban di garis start serta variasi taktik sepanjang balapan,” ujar Kepala F1 dan Mobil Balap Pirelli Mario Isola di laman Formula 1.
”Tahun lalu, ban lunak C5 performanya lebih baik dari yang kami perkirakan dan tingkat keausan menurun di semua jenis kompon antara latihan bebas dan balapan karena evolusi high track," ucap Isola.
”Dulu, sejumlah pebalap bahkan sangat awal mengganti dengan ban kompon paling keras dan berusaha menjalani putaran hingga akhir, tetapi tahun lalu itu tidak memungkinkan karena saat ini kondisi aspal telah matang dan tidak selembut di masa lalu. Dengan sisa karet ban di lintasan akibat jadwal balapan pendukung yang sangat padat di trek ini, evolusi lintasan dan daya cengkeram seharusnya jauh lebih baik,” ujar Isola.