Thomas Tuchel ingin melanjutkan tren kemenangan atas Pep Guardiola kala Chelsea berjumpa Manchester City, Sabtu malam WIB. Sejak menangani Chelsea, Tuchel selalu mengalahkan Guardiola di tiga laga beruntun.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·5 menit baca
LONDON, JUMAT — Manajer Chelsea Thomas Tuchel memiliki misi khusus ketika menghadapi Manchester City pada laga pekan keenam Liga Inggris, Sabtu (25/9/2021) pukul 18.30 WIB, di Stadion Stamford Bridge. Andai meraup tiga poin, ”The Blues” akan menjadi tim pertama yang sukses menumbangkan City pada empat duel beruntun. Itu akan menjadi rekor pertemuan terburuk City dengan sebuah tim dalam 141 tahun eksistensi klub tersebut.
Sejak menangani Chelsea di paruh kedua musim lalu, Tuchel menjelma menjadi lawan tangguh bagi Guardiola. Dari tiga duel pada tiga kompetisi berbeda di musim lalu, City selalu sukses ditumbangkan oleh Mason Mount dan kawan-kawan. Sebelumnya, tidak pernah ada manajer yang mampu mengalahkan Guardiola dalam tiga laga beruntun.
Dominasi Chelsea dimulai dari kemenangan 1-0 di semifinal Piala FA, lalu unggul 2-1 dalam laga tandang di Stadion Etihad, markas City, pada pekan ke-35 Liga Primer Inggris musim lalu. ”The Blues” pun menutup musim 2021-2022 dengan gelar Liga Champions seusai menumbangkan City, 1-0, di laga final. Alhasil, juru taktik asal Jerman itu menjadi satu-satunya manajer di Liga Primer Inggris yang belum bisa ditaklukan Guardiola.
Itu adalah tiga kemenangan yang dikemas Tuchel dari delapan duel menghadapi Guardiola. Dalam lima pertemuan sebelumnya di Liga Jerman, Tuchel menderita empat kekalahan serta hanya sekali menahan imbang tanpa gol tim Bayern Muenchen yang ditangani Guardiola pada Liga Jerman edisi 2015-2016. Kala itu, Tuchel menjabat sebagai Pelatih Borussia Dortmund.
Tuchel memiliki bekal yang baik untuk melanjutkan dominasinya atas Guardiola dan City di awal musim ini. Kolektivitas permainan Chelsea makin terlihat di lima pertandingan awal Liga Inggris. ”The Blues” menjadi satu dari tiga tim yang belum terkalahkan, selain Liverpool dan Manchester United.
Tak hanya belum kalah, Chelsea juga menjadi tim kedua paling produktif dengan torehan 12 gol. Jumlah gol Chelsea hanya kalah dari MU yang telah 13 kali menceploskan bola ke gawang lawan. Dari 12 gol itu diciptakan oleh 10 pemain berbeda. Untuk urusan bertahan, Chelsea juga baru kemasukan satu gol. Satu-satunya gol yang bersarang ke gawang ”The Blues” di liga musim ini diciptakan oleh bintang Liverpool, Mohamed Salah, melalui eksekusi penalti.
Meskipun memiliki statistik gemilang di awal musim ini, Tuchel tidak ingin sesumbar jelang menjamu City di Stamford Bridge. Menurut dia, Chelsea masih perlu meningkatkan kualitas permainan demi bisa mempertahankan performa bagus dalam dua bulan awal musim 2021-2022.
Saya senang dengan penampilan kami sejauh ini. Namun, saya tetap menuntut pemain untuk meningkatkan performa mereka karena pertandingan akan semakin sulit di pekan-pekan mendatang.
”Saya senang dengan penampilan kami sejauh ini. Namun, saya tetap menuntut pemain untuk meningkatkan performa mereka karena pertandingan akan semakin sulit di pekan-pekan mendatang,” ujar Tuchel dalam konferensi pers jelang laga, Jumat (24/9/2021), dilansir Football London.
Kekuatan lini tengah
Kualitas skuad Chelsea dengan City sejatinya setara meskipun pada musim ini ”The Blues” bisa dikatakan memiliki susunan pemain yang lebih lengkap. Pasalnya, Chelsea mendatangkan Romelu Lukaku untuk menghadirkan sumber gol baru. Adapun City tidak mampu mendatangkan pengganti Sergio Aguero yang hijrah ke Barcelona. Keinginan Guardiola merekrut Harry Kane, penyerang Tottenham Hotspur, bertepuk sebelah tangan karena Spurs menolak menjual pemain tim nasional Inggris itu.
Kekuatan kedua tim tetap berada di lini tengah. Tuchel, yang menerapkan formasi 3-4-3, sangat menggantungkan poros permainan pada dua gelandang tengah serta dua penyerang sayap untuk membantu pertahanan sekaligus menjadi sumber serangan.
Dalam tiga laga kontra City pada musim lalu, Chelsea tampil lebih bertahan dengan rata-rata hanya mengoleksi 46,3 persen penguasaan bola. Namun, lini tengah Chelsea yang tampil disiplin dan padu menyulitkan City menembus lini pertahanan sekaligus sukses menghukum City melalui skema serangan balik.
Tuchel menggarisbawahi dua gelandangnya yang akan menjadi pemain penting pada laga melawan City. Mereka adalah Mason Mount dan N’Golo Kante. Dalam dua laga terakhir, kedua pemain itu saling bergantian tampil di lapangan. Kante menggantikan Mount pada laga melawan Tottenham Hotspur, lalu Mount masuk mengisi posisi Kante pada babak ketiga Piala Liga Inggris kontra Aston Villa, Rabu (22/9/2021).
”Mount dan Kante berbagi tugas dengan baik di dua pertandingan terakhir. Mereka adalah sosok utama bagi permainan kami yang disiapkan untuk menghadapi laga-laga penting,” ujar Tuchel.
Sementara itu, Guardiola juga amat berharap dua gelandang kreatifnya, yaitu Kevin de Bruyne dan Phil Foden, sudah bisa tampil penuh pada laga melawan Chelsea. Keduanya sempat mengalami cedera di Piala Eropa 2020 sehingga harus menjalani pemulihan cedera pada masa pramusim. Meski begitu, De Bruyne dan Foden telah tampil penuh pada laga babak ketiga Piala Liga Inggris menghadapi Wycombe Wanderers, Selasa (21/9/2021).
”De Bruyne dan Foden masih memerlukan waktu dan menit bermain untuk berada di kondisi kebugaran terbaik. Namun, kehadiran mereka di atas lapangan meningkatkan permainan kami,” ujar Guardiola.
Michael Brown, pakar sepak bola di BBC Radio 5, mengatakan, Tuchel dan Guardiola adalah dua operator taktik terbaik di sepak bola saat ini. Kedua manajer itu, lanjut Brown, bisa bereaksi dengan sangat baik untuk mengantisipasi hal-hal yang terjadi di dalam pertandingan dan memberikan dampak melalui keputusannya dari sisi lapangan.
”Menarik menyaksikan dua manajer cerdas yang memiliki banyak ide taktik kembali bertarung. Pada awal musim ini, Tuchel lebih unggul karena membuktikan bisa melakukan keputusan tepat untuk mengubah permainan, seperti kala memasukkan Kante di awal babak kedua melawan Tottenham Hotspur,” ujar Brown yang pernah membela City pada periode 1995-1999.
Waspadai Lukaku
Seperti lawan Chelsea lainnya pada musim ini, Guardiola juga mewaspadai Lukaku sebagai salah satu pemain berbahaya yang dimiliki ”The Blues”. Menurut manajer asal Spanyol itu, Lukaku, yang telah mencetak empat gol dari lima laga musim ini, tidak hanya penyerang tajam, tetapi juga bisa menjadi pembuka ruang bagi rekan setimnya untuk menciptakan ancaman dan gol.
”Ia (Lukaku) adalah pemain yang cepat untuk mengisi ruang di zona pertahanan lawan. Ia juga bisa menolong tim untuk menahan bola dan menciptakan pergerakan untuk pemain lain. Ia adalah penyerang berkelas dunia,” kata Guardiola.
Dalam laga di Stamford Bridge, Guardiola akhirnya bisa leluasa mengatur strategi lini belakang untuk mewaspadai pergerakan pemain depan Chelsea. Dua bek tengah, yakni John Stones dan Aymeric Laporte, telah pulih dari cedera dan sudah ikut sesi latihan penuh bersama tim, Jumat (24/9/2021) pagi. Keduanya bisa menjadi opsi Guardiola untuk menjadi tandem Ruben Dias. (REUTERS)