Menyambut Liga 2, Polresta Surakarta Siapkan Pengamanan
Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming berharap Liga 2 yang akan dimulai di kota itu akhir pekan ini bisa berjalan lancar. Polresta Surakarta pun menerjunkan sejumlah personelnya untuk memastikan kelancaran liga itu.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·3 menit baca
SURAKARTA, KOMPAS — Stadion Manahan di Kota Surakarta, Jawa Tengah, menjadi salah satu lokasi yang dipilih untuk gelaran kompetisi sepak bola Liga 2 Indonesia musim 2021-2022. Pertandingan akan digelar tanpa penonton guna mencegah terjadi penularan Covid-19. Kepolisian Resor Kota Surakarta pun menyiapkan mekanisme pengamanan demi memastikan pertandingan berjalan tanpa penonton.
Perhelatan tersebut, menurut rencana, bakal digelar mulai 26 September 2021 hingga 27 Oktober 2021. Stadion Manahan di Surakarta akan menjadi tempat berlaga bagi enam kesebelasan yang tergabung di dalam Grup C. Keenam tim tersebut ialah Persis Solo, PSIM Yogyakarta, Persijap Jepara, PSCS Cilacap, Hizbul Wathan, dan PS Pati.
Kepala Kepolisian Resor Kota Surakarta Komisaris Besar Ade Safri Simanjuntak menyampaikan, pihaknya telah menerima surat permohonan rekomendasi dari panitia pelaksana mengenai penyelenggaraan kompetisi tersebut. Surat permohonan sudah diteruskan ke jajaran Polda Jateng. Untuk itu, pihaknya turut menyiapkan mekanisme pengamanan untuk perhelatan tersebut.
”Kami menyiapkan sebanyak 350 personel pengamanan. Fokus pengamanan tidak hanya di dalam stadion, tetapi juga antisipasi untuk di luar stadion,” kata Ade saat ditemui di Kompleks Balai Kota Surakarta, Jawa Tengah, Kamis (23/9/2021).
Ade menjelaskan, sebanyak 15 personel akan disiagakan di dalam stadion, 35 anggota lainnya akan berjaga di area joggingtrack Stadion Manahan, lalu 100 personel lainnya juga disiapkan guna mengantisipasi potensi ancaman keamanan selama perhelatan itu berlangsung. Para personel keamanan itu merupakan gabungan dari TNI dan Polri.
Selain itu, masih ada 150 personel pengamanan lainnya yang terbagi di lima kecamatan, di Kota Surakarta. Setiap tim beranggotakan 30 personel.
Tidak direkomendasikan nonton bareng. Sudah, nontonnya di rumah masing-masing saja. Lebih enak dan lebih nyaman.
Ade mengungkapkan, pihaknya juga bakal melakukan penyekatan di batas kota untuk mencegah terjadi pergerakan suporter. Pihaknya juga bekerja sama dengan jajaran Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Surakarta. Kerja sama dilakukan untuk berpatroli keliling guna memastikan tidak ada warga yang menggelar acara nonton bareng. Pertandingan itu digelar tanpa penonton di stadion guna menghindari potensi penularan Covid-19.
”Kami berharap kepada semua pihak agar pertandingan ini berlangsung dengan baik sesuai rencana dan tidak timbul kluster baru (penularan Covid-19) selama gelaran Liga 2 berlangsung di Surakarta,” kata Ade.
Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka meminta supaya masyarakat menyaksikan laga tim kesayangannya dari rumah masing-masing. Ia berharap masyarakat mau memahami kondisi pandemi Covid-19 yang belum rampung. Untuk itu, kegiatan nonton bareng juga dilarang demi mencegah potensi penularan.
”Tidak direkomendasikan nonton bareng. Sudah, nontonnya di rumah masing-masing saja. Lebih enak dan lebih nyaman,” kata Gibran.
Gibran berharap masyarakat ikut menjaga suasana kondusif. Tak dimungkiri, rivalitas antartim yang berlaga itu memang ada. Namun, kata dia, jangan sampai terjadi kerusuhan selama gelaran liga berlangsung. Insiden semacam itu justru akan merugikan para pendukung yang sudah lama menantikan digelarnya kompetisi sepak bola nasional.
”Ini (liga), kan, sudah ditunggu lama sekali. Kalau besok sampai ada kerusuhan terus, dihentikan pertandingannya bagaimana? Makanya, kita harus sama-sama menjaga. Liga bisa dimulai saja sudah harus kita syukuri,” ujar Gibran.