Pep Guardiola mulai menyiapkan regenerasi bagi skuad Manchester City. Penampilan cemerlang pemain muda membantu City melaju ke babak keempat Piala Inggris.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·5 menit baca
MANCHESTER, RABU – Memasuki musim keenam menangani Manchester City, Pep Guardiola tidak hanya menghadirkan tradisi juara di markas City, Stadion Etihad. Juru taktik asal Spanyol itu juga menciptakan cetak biru bagi regenerasi skuad “The Citizens” untuk meningkatkan kualitas dan memaksimalkan pemain dari tim akademi.
Guardiola selalu menjadikan ajang Piala Inggris sebagai momen “audisi” bagi para pemain mudanya. Dari laga di Piala Inggris yang menghadapi lawan-lawan di kasta kompetisi lebih rendah, Guardiola bisa melihat potensi sekaligus kekuatan mental para pemain akademi City untuk bisa tampil bersama tim senior.
Meskipun Piala Inggris hanya kompetisi kelas tiga di Inggris di bawah Liga Primer dan Piala FA, Guardiola tetap menargetkan anak asuhannya meraih trofi. Hal itu terlihat dari dominasi City di ajang tersebut dalam lima musim terakhir.
Dalam kurun waktu 2016 hingga 2020, Guardiola telah memberikan kesempatan kepada 15 pemain dari tim City U-21 untuk menjalani tampil sebagai pemain inti di ajang Piala Inggris. Sejumlah pemain muda, seperti Brahim diaz, Eric Garcia, Liam Delap, dan Phil Foden, merupakan segelintir nama yang mendapatkan kepercayaan dari manajer beretnis Catalan, Spanyol, itu untuk memulai debut di tim utama pada kisaran usia 17-18 tahun.
Namun, hanya Foden yang mampu menjadi pemain reguler di tim utama City. Adapun Diaz dan Garcia telah hijrah ke AC Milan dan Barcelona. Sedangkan, Delap masih bermain di tim U-21 City.
Meski begitu, Guardiola tetap ingin melahirkan generasi baru pemain City yang berasal dari akademi klub. Ia berambisi menjadikan akademi City seperti La Masia milik Barcelona yang menjadi produsen pemain untuk tim utama.
Hal itu ditunjukkan Guardiola ketika tidak ragu memberikan laga debut di tim utama kepada enam pemain tim U-21 pada laga babak ketiga Piala Inggris melawan Wycombe Wanderers, Rabu (22/9/2021) dini hari WIB, di Etihad. Di awal musim ini, Guardiola juga memberikan kesempatan kepada Samuel Edozie dan Ben Knight untuk mencatatkan penampilan perdana bersama tim senior pada pertandingan Community Shield kontra Leicester City, 7 Agustus lalu.
Keenam pemain yang tampil di laga melawan Wycombe adalah para pemain yang berposisi sebagai pemain bertahan. Kuartet bek tim City U-21 tampil sebagai pemain utama, yaitu Conrad Egan-Riley, Finley Burns, Luke Mbete-Tabu, dan Josh Wilson-Esbrand. Selain itu, terdapat dua gelandang bertahan muda yang dipercaya tampil. Mereka adalah Romeo Lavia dan James McAtee. Dari kelima pemain belia itu hanya Lavia yang baru menginjak usia 17 tahun. Sedangkan lima rekan setimnya itu berusia 18 tahun.
Enam pemain itu bukan tanpa alasan dipercaya oleh Guardiola untuk mengisi tempat para pemain utama yang tidak bugar dan diberikan kesempatan untuk beristirahat, seperti Ruben Dias, Kyle Walker, Aymeric Laporte, Rodri, dan Joao Cancelo. Keenam remaja itu adalah tumpuan utama mantan Manajer City U-21, Enzo Maresca, kala merengkuh titel perdana di kompetisi Liga Primer Inggris U-23 musim 2020-2021.
Guardiola mengatakan, dirinya telah mengamati perkembangan para pemain akademi City itu sejak persiapan pramusim lalu. Ia memang mempersiapkan sembilan pemain, termasuk Cole Palmer, untuk mulai diberikan kesempatan berlatih dan bermain di tim utama. Berbeda dengan delapan rekannya, Palmer telah lebih dulu menjalani debut di tim senior City pada awal musim lalu. Secara total, Palmer telah mengemas lima penampilan bersama skuad utama City di empat ajang berbeda, yakni Liga Primer, Piala Inggris, Community Shield, dan Liga Champions.
Kami memiliki generasi pemain muda yang baik. Mungkin tidak semua dari mereka bisa menyamai level Phil (Foden), tetapi saya senang menjadikan mereka bagian dari klub luar biasa ini. (Pep Guardiola)
“Kami memiliki generasi pemain muda yang baik. Mungkin tidak semua dari mereka bisa menyamai level Phil (Foden), tetapi saya senang menjadikan mereka bagian dari klub luar biasa ini. Menyaksikan penampilan bagus dari para pemain muda adalah salah satu malam terbaik saya sebagai manajer,” ujar Guardiola dilansir City TV usai City membenamkan Wycombe, tim Liga Satu Inggris, 6-1.
Sejak City diakuisisi oleh Mansour bin Zayed al-Nahyan pada 2008, Guardiola menjadi manajer yang paling banyak mengorbitkan pemain yunior ke tim utama. Secara total, Guardiola telah memberikan kesempatan debut kepada 23 pemain dari tim yunior. Ia unggul dari Roberto Mancini yang memberikan laga debut untuk 16 pemain serta Manuel Pellegrini dengan 12 pemain.
Simon Bajkowski, kolomnis Manchester Evening News, menilai, setelah menjalani debut di tim utama, enam pemain City U-21 mendapatkan pengalaman berharga yang amat membantu untuk meningkatkan kepercayaan diri mereka.
“Kebahagiaan juga dirasakan para pelatih dan staf di akademi City karena mereka mampu menyiapkan para pemain muda yang sesuai dengan standar Guardiola,” tulis Bajkowski.
Pujian untuk Palmer
Setelah memiliki Foden sebagai bocah asli Manchester yang berada di dalam skuadnya, Guardiola pun mulai menemukan satu calon “permata” baru pada diri Palmer. Pemain berusia 18 tahun itu menciptakan gol pertamanya untuk City berkat sebuah sepakan kaki kiri yang menjadi gol keenam “The Citizens” ke gawang Wycombe.
“Palmer adalah gelandang bertalenta yang bisa terus tumbuh di masa mendatang. Saya yakin Palmer bisa menjadi pemain penting bagi City di tim saya atau ketika saya sudah tidak melatih klub ini,” kata Guardiola.
Tidak hanya dari sang manajer, Palmer juga menerima pujian dari fans City. “Cole Palmer mencetak gol yang tidak normal. Ia membuat sepak bola terlihat mudah,” cuit pendukung City di akun Twitter, @TJ9320.
Palmer mengakui gol di hadapan pendukung City di Etihad adalah mimpi yang menjadi kenyataan bagi dirinya. Ia telah mengalami beberapa kesempatan menjadi ball boy pada laga kandang City sejak bergagung dengan akademi City pada 2010 lalu. Palmer mulai berlatih di akademi City ketika berusia delapan tahun. Ia mengungkapkan, dirinya berambisi bisa menyamai prestasi Foden yang telah menjadi pilar penting bagi “The Citizens”.
“Saya masih harus terus berkerja keras dalam latihan untuk mendapat lebih banyak kesempatan tampil. Foden adalah inspirasi saya dan banyak pemain di akademi. Saya menganggap untuk mengikuti jejaknya (Foden) bukan hal yang mustahil,” kata Palmer dilansir Sky Sports. (REUTERS)