Pemerintah memberikan perhatian besar untuk kesembuhan legenda bulu tangkis, Verawaty Fajrin, yang tengah berjuang dari kanker paru-paru. Pemerintah akan memberikan penanganan medis terbaik dan menanggung semua biayanya.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·3 menit baca
DOKUMEN KEMENPORA
Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali (tengah) membesuk legenda bulu tangkis, Verawaty Fajrin, yang tengah berjuang melawan kanker paru-paru di Rumah Sakit Kanker Dharmais Jakarta, Senin (20/9/2021).
JAKARTA, KOMPAS – Pemerintah melalui Presiden Joko Widodo dan Kementerian Pemuda dan Olahraga memberikan perhatian besar untuk kesembuhan legenda bulu tangkis Indonesia, Verawaty Wiharjo atau Verawaty Fajrin, yang tengah terbaring sakit di Rumah Sakit Kanker Dharmais Jakarta. Pemerintah akan memberikan bantuan penanganan medis terbaik agar Verawaty bisa segera pulih dari kanker paru-paru yang dideritanya.
”Saya datang ke rumah sakit ini sekaligus menyampaikan salam dari bapak Presiden. Jadi, tadi, pak Presiden menyampaikan supaya saya segera datang ke rumah sakit ini membesuk ibu Verawaty,” ujar Menpora Zainudin Amali saat membesuk Verawaty di RS Dharmais, Senin (20/9/2021) malam.
Kunjungan Zainudin itu didampingi oleh Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Nasional Kemenpora Chandra Bhakti dan sejumlah jajaran Kemenpora. Kedatangan mereka disambut Direktur Utama RS Dharmais dr R Soeko Werdi Nindito D., MARS dan suami Verawaty, Fajrin.
Zainudin mengatakan, kunjungannya untuk memastikan bahwa Verawaty mendapatkan penanganan medis yang terbaik. Sejauh ini, semua penananganan yang diberikan berjalan baik. ”Penanganannya bagus, luar biasa. Ibu Verawaty ditangani oleh satu tim dokter spesialis dan dirawat di ruang VIP,” katanya.
DOKUMENTASI PRIBADI ROSIANA TENDEAN
Juara dunia bulu tangkis tunggal putri 1980, Verawaty Fajrin, terbaring di RS Dharmais Jakarta, Minggu (19/9/2021) karena menderita sakit kanker paru-paru.
Menurut Zainudin, semua biaya penanganan itu ditanggung oleh pemerintah. ”Saya sampaikan kepada keluarga maupun pak Dirut RS Dharmais, silakan ibu Verawaty dirawat secara maksimal dan pemerintah menanggung semuanya. Jadi, tidak ada masalah karena kita tahu ibu Verawaty ini legenda bulu tangkis Indonesia, sehingga pemerintah memberikan perhatian dan apresiasi,” tuturnya.
Perawatan terbaik
Soeko menuturkan, pihaknya siap memberikan perawatan terbaik untuk Verawaty. Sebab, Verawaty salah satu orang yang sangat berjasa untuk mengharumkan Indonesia di pentas dunia, lewat prestasi-prestasinya di bulu tangkis.
Sekarang, Verawaty ditangani tim dokter spesialis yang terdiri dari spesialis paru-paru, hematologi, gizi, dan lain-lain. Terakhir, telah dilakukan terapi kepada Verawaty. ”Mudah-mudahan, ibu Verawaty kuat dan tetap semangat sehingga tim terus memberikan yang terbaik untuk kesembuhannya,” terang Soeko.
Insya Allah yang diberikan oleh Presiden, Menpora, dan Dirut RS Dharmais memberikan harapan besar untuk Ibu Verawaty. Perhatian ini sangat berguna untuk kesembuhan ibu Verawaty.
Soeko menerangkan, Verawaty sudah dua kali dirawat di RS Dharmais. Sebelumnya, di awal Agustus, dia pernah dirawat untuk penyakit yang sama. Ketika itu, dia bisa ditangani dengan baik dan memutuskan untuk rawat jalan. Kemudian, sejak 17 September, ia kembali masuk RS dan dirawat hingga kini.
KOMPAS/JULIAN SIHOMBING
Verawaty Fajrin bersujud begitu bola pukulan Park Joo-bong keluar lapangan di akhir set kedua partai final ganda campuran. Indonesia menang 3-2 atas Korea Selatan di Kejuaraan Dunia Beregu Campuran Piala Sudirman di Istora Senayan, 1989 lalu.
Fajrin, suami Verawaty, menyampaikan terima kasih atas perhatian pemerintah yang diberikan ke istrinya, terutama dari Presiden, Menpora, dan RS Dharmais. Pihak keluarga yakin perhatian besar itu bakal memberikan dampak positif untuk kesembuhan Verawaty.
”Insya Allah yang diberikan oleh Presiden, Menpora, dan Dirut RS Dharmais memberikan harapan besar untuk Ibu Verawaty. Perhatian ini sangat berguna untuk kesembuhan ibu Verawaty. Saya ucapkan ribuan terima kasih atas semua bantuan ini,” pungkasnya.
Semasa aktif, Verawaty memberikan banyak gelar prestisius untuk Indonesia. Bersama Imelda Wiguna, perempuan kelahiran Jakarta, 1 Oktober 1957, itu menjuarai ganda putri All England 1979. Imelda/Verawaty menjadi salah satu dari hanya dua ganda putri Indonesia yang bisa menjuarai All England, turnamen klasik dan bergengsi di arena bulu tangkis. Pasangan lainnya yakni Minarni/Retno Koestijah yang menjuarai All England pada 1968.
KOMPAS/JULIAN SIHOMBING
Indonesia berhasil merebut Piala Sudirman setelah dalam final yang menegangkan, Minggu (28/5/1989) seusai mengalahkan Korea Selatan 3-2. Ganda campuran Indonesia, Eddy Hartono/Verawaty Fajrin, menjadi partai penentu setelah mengalahkan Park Joo-bong/Chung Myung-hee 18-13, 15-3 di Istora Senayan.
Gelar tertinggi lain yang pernah dicapai Verawaty adalah juara dunia tunggal putri pada 1980. Pada tahun yang sama, dia menembus final All England pada tunggal putri, tetapi kalah dari pemain Denmark, Lene Koeppen.
Pada ganda putri, Verawaty juga pernah berpasangan dengan Ivana Lie dan menjadi juara Indonesia Terbuka 1988. Bersama Rosiana Tendean, mereka merebut emas SEA Games Jakarta 1987. Dalam ajang yang sama, Verawaty mendapat emas ganda campuran bersama Eddy Hartono dan mengantarkan ”Merah Putih” meraih emas beregu putri.