Tanggung Jawab Lebih Besar Fajar/Rian di Piala Thomas
Ganda putra bulu tangkis nomor tiga Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian, akan memikul tanggung jawab besar di Piala Thomas. Persiapan mereka dinilai lebih maksimal dibandingkan dua ganda putra terbaik Indonesia.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Ganda putra selalu menjadi nomor yang diandalkan menyumbangkan kemenangan bagi tim Indonesia dalam kejuaraan beregu Piala Thomas. Tanggung jawab meraih kemenangan ada di pundak setiap pemain, bukan hanya pada dua ganda putra terbaik dunia yang dimiliki Indonesia.
Salah satu pasangan yang akan mendapat tanggung jawab besar itu adalah Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, ganda putra nomor tiga Indonesia. Mereka menjadi salah satu dari empat ganda putra Indonesia yang disiapkan tampil di kejuaraan Piala Thomas dan Uber 2020 yang akan berlangsung di Aarhus, Denmark, 9-17 Oktober, mendatang,
Pasangan lainnya adalah dua ganda putra terbaik dunia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon dan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan; serta pasangan pemain muda, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin. Leo/Daniel, yang masing-masing berusia 20 tahun, merupakan juara dunia yunior ganda putra.
Selain empat ganda putra, seperti diumumkan Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) pada Senin (20/9/2021), tim Indonesia untuk Piala Thomas terdiri atas empat pemain tunggal, yaitu Anthony Sinisuka Ginting, Jonatan Christie, Shesar Hiren Rhustavito, dan Chico Aura Dwi Wardoyo. Tim Piala Uber juga terdiri atas empat pemain tunggal dan empat ganda putri.
Pada penyelenggaraan kejuaraan beregu yang seharusnya digelar tahun lalu itu, Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) memperbolehkan setiap tim diperkuat hingga 12 pemain, alih-alih 10 pemain seperti biasanya. Kuota pemain ditambah untuk mengantisipasi kejadian yang tak diinginkan akibat pandemi Covid-19. Pandemi ini pula yang membuat Piala Thomas dan Uber ditunda setahun.
Setiap pertandingan dalam kejuaraan ini terdiri atas tiga tunggal dan dua ganda. Oleh karena ganda putra menjadi kekuatan utama Indonesia, nomor ini pun selalu diandalkan meraih dua kemenangan.
Masalah cedera Kevin
Pelatih ganda putra Indonesia, Herry Iman Pierngadi, akan memberi tanggung jawab lebih besar, terutama pada Fajar/Rian, karena Kevin tidak berada dalam kondisi bugar akibat cedera bahu. Menurut Herry, cedera Kevin itu adalah cedera yang sudah lama dialaminya.
”Karena harus selalu bertanding, kondisinya belum bisa benar-benar pulih. Dalam permainan, cedera itu sebenarnya tidak terlalu mengganggu. Hanya saja, Kevin tidak terlalu nyaman untuk melakukan smes,” tutur Herry.
Dengan kondisi tersebut, beberapa alternatif pun disiapkan, salah satunya dengan mengubah pola main Kevin/Marcus. Oleh karena Kevin tak bisa memaksakan mengambil bola-bola atas, dia harus lebih banyak bermain di bagian depan lapangan. Dengan demikian, rotasi dengan Marcus tidak akan terlalu dinamis.
Antisipasi lain adalah menurunkan Fajar/Rian seandainya Kevin/Marcus tak siap bermain. Dalam kejuaraan beregu, pemain yang diturunkan adalah mereka yang benar-benar siap tampil pada hari pertandingan.
”Saatnya Fajar/Rian menjadi andalan. Dibandingkan ganda lain, Fajar/Rian memiliki persiapan paling maksimal. Karena tidak bertanding di Olimpiade, persiapan mereka lebih lama dibandingkan Kevin/Marcus dan Hendra/Ahsan,” tutur Herry kemudian.
Persiapan intens untuk rangkaian kejuaraan di Eropa selama enam pekan, sejak 26 September, ungkap Rian, dimulai setelah kembali dari Jepang. Fajar/Rian tidak bertanding di Olimpiade Tokyo, tetapi turut berangkat ke Jepang untuk menjadi kawan latih tanding rekan-rekan mereka.
”Saya dan Rian sudah berkomitmen untuk selalu memberikan yang terbaik. Untuk bisa tampil baik dalam kejuaraan beregu, kami harus saling mendukung dan menjaga kekompakan tim,” kata Fajar.
Di Piala Thomas, Indonesia akan bersaing dengan Taiwan, Aljazair, dan Thailand, di babak penyisihan Grup A. Adapun pemain-pemain putri akan menghadapi Jepang, Jerman, dan Perancis, di Grup A Piala Uber. Sebanyak 16 tim yang dibagi dalam empat grup memerebutkan dua posisi teratas untuk lolos ke babak perempat final.
Saatnya Fajar/Rian menjadi andalan. Dibandingkan ganda lain, Fajar/Rian memiliki persiapan paling maksimal. Karena tidak bertanding di Olimpiade, persiapan mereka lebih lama dibandingkan Kevin/Marcus dan Hendra/Ahsan. (Herry Iman Pierngadi)
Sebelum tampil di Piala Thomas dan Uber, skuad Indonesia akan bersaing dalam kejuaraan beregu campuran, Piala Sudirman, di Vantaa, Finlandia, 26 September-3 Oktober. Anthony dan kawan-kawan tergabung di Grup C bersama Denmark, Komite Olimpiade Rusia (ROC), dan Kanada. Setelah itu, ada rangkaian turnamen individu, yaitu Denmark Terbuka, Perancis Terbuka, dan Hylo Terbuka di Jerman.
Pemain muda
Selain di Piala Sudirman, para pemain muda juga mengisi skuad Indonesia untuk Piala Thomas dan Uber. Mereka adalah Leo/Daniel, Chico, Putri Syaikah/Nita Violina Marwah, Febby Valencia Dwijayanti Gani/Jesita Putri Miantoro, serta Ester Nurumi T Wardoyo.
”Soal dasar pemilihan, intinya dilihat dari performa di turnamen-turnamen terakhir. Kami juga mengevaluasi dari latihan. Secara individu, mereka yang paling siap dan mumpuni. Saya pastikan mereka siap bertarung. Bukan hanya bertarung, tetapi juga siap menyumbangkan poin untuk tim,” ujar Ketua Bidang Pembinaan Prestasi PP PBSI Rionny Mainaky.
Untuk mengantisipasi tekanan yang akan dirasakan skuad muda itu sebagai debutan, Rionny berusaha menguatkan mental mereka. Salah satunya dengan menggelar latih tanding dengan pemain-pemain senior pada beberapa pekan terakhir.
”Hal itu dilakukan supaya mereka tidak (merasa) minder karena pertama kali ikut dalam ajang beregu. Saya juga sering mengingatkan mereka apa saja tekanan yang ada di dalam tim dan bagaimana mengantisipasinya. Ini untuk memperkuat mental mereka," kata Rionny kemudian.