Barcelona dibuat frustrasi oleh tim papan bawah Liga Spanyol, Granada, ketika berlaga di Camp Nou. Kebuntuan untuk menyamakan skor memaksa pelatih Ronald Koeman menggunakan strategi yang tidak biasa.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·3 menit baca
BARCELONA, SELASA -- Barcelona dibuat kewalahan oleh tim papan bawah, Granada, dalam lanjutan Liga Spanyol, Selasa (21/9/2021) dini hari di Stadion Camp Nou, Barcelona, Spanyol. Kedua tim bermain imbang 1-1 di mana Barca tertinggal lebih dulu lewat gol Domingos Duarte di menit ke-2. Rapatnya pertahanan Granada memaksa pelatih Ronald Koeman menerapkan strategi yang bukan merupakan jati diri Barca, yaitu mengandalkan umpan silang.
Setelah kebobolan secara prematur, Barca kesulitan menembus rapatnya pertahanan Granada. Peluang terbaik Barca hadir dari bek sayap, Sergi Roberto, di pertengahan babak pertama. Sayang, upayanya belum membuahkan hasil setelah bola hasil tendangan volinya hanya membentur tiang gawang Granada. Skor 1-0 untuk keunggulan Granada bertahan hingga turun minum.
Di babak kedua, Koeman memutuskan untuk menurunkan penyerang Luuk de Jong untuk menambah daya gedor. Meski telah memainkan De Jong, upaya Barca menyamakan kedudukan belum juga berhasil. Sundulan De Jong dari jarak dekat belum mampu menemui sasaran.
Di saat waktu kian menipis, Koeman yang terdesak lalu memutuskan memasukkan bek jangkung, Gerard Pique, sebagai penyerang sejak di menit ke-75. Setelah itu, para pemain Barca lebih banyak mengirim umpang silang ke kotak penalti Granada.
Koeman menginstruksikan para pemain Barca membantu penyerangan. Area kotak penalti Granada hampir selalu dipenuhi pemain Barca yang siap menanti umpan silang.
Statistik pertandingan mencatat, para pemain Barca melakukan sebanyak 54 kali umpang silang setelah kebobolan. Upaya itu membuahkan hasil. Di pengujung laga, Ronald Araujo muncul sebagai penyelamat. Tandukan bek tersebut, yang menyambut umpan silang Gavi, mengubah papan skor menjadi 1-1. Skor itu bertahan hingga laga usai.
Kami tahu bahwa Barcelona tidak dalam momen yang baik. Oleh karena itu, penting untuk mencoba mengambil keuntungan dari mereka sejak awal. (Domingo Duarte)
Kendati terhindar dari kekalahan, gaya bermain Barca tersebut menuai kritik dari kalangan pendukung. Koeman dinilai tak memunculkan ciri khas Barca yang kerap mengandalkan umpan pendek dalam bermain.
"Kalau melihat daftar pemain, apa yang akan kamu lakukan? Main tiki-taka? Tetap main tiki-taka kalau tidak ada ruang?" kata Koeman menjawab kritikan saat konferensi pers setelah laga itu.
Menurut Koeman, ia hanya melakukan apa yang memang harus dilakukan. Koeman mengaku telah mencoba untuk menyamakan kedudukan dengan cara lain. Namun, mengandalkan umpan silang dirasa lebih masuk akal karena Barca tidak memiliki pemain dengan kecepatan yang bisa unggul meladeni duel satu lawan satu.
Membuang waktu
Koeman mengeluhkan para pemain Granada yang membuang-buang waktu setelah unggul. Ia menilai, tidak banyak ruang yang bisa dieksplorasi oleh para pemainnya. Granada memilih bertahan untuk menjaga keunggulan. Maka, menurut Koeman, pilihan yang paling mungkin dilakukan ketika itu adalah memanfaatkan umpan silang.
"Ada ruang di sayap untuk dilewati dan kami punya pemain tinggi di sana. Itulah yang kami lakukan. Setidaknya, kami berhasil mendapatkan hasil imbang," ujarnya.
Adapun pencetak gol Granada, Duarte, menilai Barca sedang dalam performa yang tidak bagus sepekan terakhir. Mereka baru saja dikandaskan Bayern Muenchen, 0-3, di Camp Nou pada pekan pembuka Liga Champions Eropa.
Duarte sedikit kecewa karena timnya gagal menyegel poin penuh setelah kebobolan di menit-menit akhir. Meski begitu, bisa mencuri satu poin dari tim besar seperti Barca, katanya, adalah suatu keistimewaan. Duarte menilai hasil imbang 1-1 cukup adil karena Barca menghadirkan banyak peluang ketika berjuang untuk menyamakan kedudukan.
“Kami tahu bahwa Barcelona tidak dalam momen yang baik. Oleh karena itu, penting untuk mencoba mengambil keuntungan dari mereka sejak awal,” kata Duarte.
Hasil imbang membuat Barca bercokol di peringkat ketujuh klasemen sementara dengan 8 poin, buah dari 2 kali menang dan 2 kali seri. Barca tertinggal 5 poin dari pemimpin klasemen, Real Madrid. Meski demikian, Barca baru memainkan 4 laga atau lebih sedikit 1 laga dibandingkan kontestan Liga Spanyol lainnya.
Hasil imbang menghadapi Granada menambah panjang catatan nirkemenangan Barca di Camp Nou. Posisi Koeman pun disebut-sebut berada di ujung tanduk. Menanggapi hal tersebut, Koeman menyatakan bahwa dia tetap tenang dan tidak takut akan masa depannya di klub. (AFP)