Francesco Bagnaia melanjutkan performa briliannya dengan meraih posisi start terdepan beruntun pada MotoGP seri San Marino. Pebalap tim Ducati itu pun berpotensi menjadi idola baru Italia menggantikan Valentino Rossi.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·4 menit baca
AFP/ANDREAS SOLARO
Pebalap Ducati, Francesco Bagnaia, saat mengikuti sesi latihan bebas ketiga balapan MotoGP seri San Marino di Sirkuit Misano, Italia, Sabtu (18/9/2021). Bagnaia meraih posisi start terdepan pada balapan yang digelar Minggu (19/9/2021).
SAN MARINO, SABTU — Italia mulai menemukan sosok idola baru di ajang MotoGP, Francesco ”Pecco” Bagnaia, yang melanjutkan momentum positif di Aragon, pekan lalu, dengan meraih posisi start terdepan seri San Marino, Sabtu (18/9/2021). Pebalap Ducati itu juga mencetak rekor baru waktu putaran tercepat di Sirkuit Misano dengan 1 menit 31,065 detik. Pecco juga memiliki pace kompetitif yang menjadi modal kuat untuk bersaing dengan pebalap Yamaha, Fabio Quartararo, saat balapan, Minggu (19/9/2021) mulai pukul 19.00 WIB.
Bagnaia menjadi sorotan setelah dia meraih kemenangan pertama di ajang MotoGP pada seri Aragon akhir pekan lalu. Kemenangan itu diraih melalui pertarungan epik melawan juara dunia enam kali MotoGP, Marc Marquez, dalam tiga lap terakhir. Momentum itu mampu dipertahankan oleh Bagnaia hingga seri San Marino di hadapan publik negeri asalnya, Italia.
Pebalap berusia 24 tahun itu sudah menunjukkan konsistensinya sejak sesi latihan pertama, Jumat, ketika dia berada di posisi ketiga. Pada sesi latihan kedua yang berlangsung dalam kondisi trek basah, dia juga konsisten menjaga kecepatan dengan berada di posisi kedua. Potensi Pecco untuk kembali bersaing meraih podium di Misano menguat saat dia memuncaki FP3 mengungguli Quartararo. Sedangkan pada FP4, Quartararo tercepat dan Bagnaia di posisi ketiga.
Namun, catatan penting dari FP3 dan FP4 adalah race pace dari simulasi balapan yang dilakukan oleh para pebalap. Quartararo dengan ban depan-belakang berkompon keras-medium menjadi pebalap dengan pace terbaik di rentang 1 menit 32,5 detik. Dia unggul 0,01 detik dari Bagnaia yang menggunakan ban berkompon keras-lunak.
AFP/ANDREAS SOLARO
Pebalap Ducati, Francesco Bagnaia, melewati tikungan sesi latihan bebas keempat balapan MotoGP seri San Marino di Sirkuit Misano, Italia, Sabtu (18/9/2021). Bagnaia meraih posisi start terdepan pada balapan yang digelar Minggu (19/9/2021).
”Saat ini saya rasa kami memiliki pace yang sangat bagus, Fabio juga memiliki pace yang sangat bagus, tetapi saya pikir kami kompetitif,” ujar pebalap kelahiran Turin itu.
Bagnaia berpotensi mengulang pencapaian akhir pekan lalu, jika dia mampu melakukan start dengan brilian untuk memimpin balapan. Berada di posisi terdepan membuka peluang Pecco memperlebar selisih waktu guna memantapkan ritme balapan. Pecco memiliki keuntungan karena sangat hafal dengan setiap sudut trek Misano.
Ini trek yang saya kenal dengan sangat baik di semua bagian.
”Ini trek yang saya kenal dengan sangat baik di semua bagian,” ungkap Pecco yang berpotensi besar menjadi idola Italia menggantikan Valentino Rossi yang pensiun akhir musim ini. Rossi kembali mengalami akhir pekan buruk dengan start di posisi kedua dari belakang setelah terjatuh pada kualifikasi pertama.
”Sejak awal musim hingga Aragon, saya merasa sangat bagus dengan semua hal, motor saya berfungsi dengan sempurna. Akhir pekan ini kami mencoba sesuatu yang berbeda karena pada FP1 mulai hujan dan pada FP2 hujan sehingga sulit bisa mendapatkan feeling yang bagus sejak awal, tetapi kami bekerja dengan sangat bagus,” ungkap Pecco.
AFP/ANDREAS SOLARO
Pebalap Ducati, Francesco Bagnaia, duduk di garasi tim saat sesi latihan bebas ketiga balapan MotoGP seri San Marino di Sirkuit Misano, Italia, Sabtu (18/9/2021). Bagnaia meraih posisi start terdepan pada balapan yang digelar Minggu (19/9/2021).
Pecco akan start di baris terdepan bersama dengan rekan setimnya, Jack Miller, di posisi kedua, dan Quartararo di posisi ketiga. Miller akan membuktikan ucapannya untuk membantu Pecco guna mengamankan perburuan gelar juara. Jika itu terjadi, Pecco akan lebih mudah memantapkan ritme balapan. Sedangkan bagi lawan terberatnya, Quartararo, Miller akan menjadi tantangan berat untuk bisa menyusul Bagnaia. Skenario ini bisa berjalan jika Pecco start dengan brilian dan memimpin balapan setelah tikungan pertama.
”Ya, kita semua tahu dia (Bagnaia) membalap dengan sangat bagus, dia sangat cepat. Tetapi, saya merasa ini akhir pekan yang bagus. Pada kesempatan pertama (kualifikasi) saya melakukan dengan bagus dan pada kesempatan kedua pada putaran pertama saya menemui dua kali bendera kuning. Saya akhirnya bisa melakukan lap dengan bagus pada putaran terakhir dan start dari posisi kedua sangat bagus untuk mengawali balapan. Berada di posisi pertama dan kedua pada balapan kandang bagi tim (Ducati) adalah sesuatu yang fantastis,” ungkap Miller.
Dua pebalap Ducati itu akan menjadi lawan berat bagi Quartararo untuk meraih target kemenangan. Satu hal yang perlu diatasi saat balapan adalah bersabar karena ban depan kompon keras tidak memberikan daya cengkeram yang bagus. Kondisi itu yang membuat dia terjatuh di tikungan 1 pada akhir kualifikasi kedua karena terlalu memaksa motor untuk menikung lebih kencang. Jika dia melakukan kesalahan dengan melebihi limit pengendalian, peluang podium akan menguap.
”Menurut rencana adalah berada di posisi terdepan. Ketika Anda menginginkan pole position, Anda akan melakukan segalanya. Tetapi, sayangnya Ducati sangat kuat dalam kualifikasi dan saya tidak bisa berbuat apa-apa,” ungkap Quartararo.
AFP/ANDREAS SOLARO
Ekspresi pebalap Ducati, Jack Miller, di garasi tim saat sesi latihan bebas ketiga balapan MotoGP seri San Marino di Sirkuti Misano, Italia, Sabtu (18/9/2021). Pebalap Ducati, Francesco Bagnaia, meraih posisi start terdepan, sedangkan Miller posisi start kedua pada balapan yang digelar Minggu (19/9/2021).
”Saya melakukan semuanya, saya melakukan pengereman supertelat pada tikungan 1, saya tahu ini pole position atau tidak sama sekali, dan kali ini ternyata tidak,” lanjut pebalap asal Perancis itu terkait kecelakaan yang dia alami.
”Tetapi, start di baris terdepan adalah target utama dan saya rasa kami memiliki pace yang sangat bagus dan dengan ban medium yang telah terpakai kami sangat cepat. Jadi, saya merasa sangat bagus dengan motor, saya hanya terlalu memaksa hingga melebihi limit dan semoga besok bisa menjalani balapan dengan bagus,” kata Quartararo.
Pebalap andalan Yamaha itu kini memuncaki klasemen pebalap dengan 214 poin, unggul 53 poin atas Bagnaia di posisi kedua. Quartararo kehilangan banyak poin di Aragon karena hanya mampu finis kedelapan. Jika dia kembali gagal meraih podium dan Pecco kembali menang, posisi Quartararo akan rawan.