”Top Scorer” Henrique dan Alumnus Garuda Select Andalan Persiraja Hadapi Semarang
PSIS Semarang belum terkalahkan, sementara Persiraja berhasil menang pada laga sebelumnya. Duel dua tim ini akan berjalan sengit. PSIS Semarang dan Persiraja sama-sama memburu tiga poin.
Oleh
ZULKARNAINI MASRY
·2 menit baca
BANDA ACEH, KOMPAS — Menghadapi PSIS Semarang, Liga 1 pekan ketiga, Sabtu (18/9/2021), Persiraja optimistis meraih poin. Penyerang Paulo Henrique dan pemain muda alumnus Garuda Select, Subhan Fajri, kembali menjadi andalan bagi tim berjuluk ”Lantak Laju” itu.
Pelatih Persiraja Hendri Susilo menuturkan, semua pemain dalam kondisi fit dan siap bermain total. Henrique, Vanja, dan gelandang Defri Riski tetap akan diturunkan sebagai starter. Adapun di lini belakang, pemain muda berusia 18 tahun, Subhan, akan kembali diturunkan sejak menit awal.
”Ini momen bagus berburu poin. Semua pemain kami dalam kondisi fit,” kata Hendri dalam konferensi pers jelang pertandingan.
Penyerang Persiraja, Henrique, dari dua pertandingan telah mencetak tiga gol. Dia menjadi topskor sementara Liga 1 bersama penyerang Bhayangkara FC, Ezechiel. Henrique berpeluang menambahkan gol sebab posisinya di Persiraja belum tergantikan. Saat melawan PSS Sleman, pekan lalu, Henrique dua kali membobol gawang lawan.
Kehilangan pemain
Persiraja banyak kehilangan pemain setelah turnamen Piala Menpora. Penyerang terbaik mereka kala itu, Ahsanur Rijal, dibajak oleh Persis Solo, tim Liga 2. Beruntung Persiraja mendapatkan Henrique, pemain Brasil, sebagai pengganti.
Henrique menjalani debut di Liga 1 bersama Persiraja saat melawan Bhayangkara dan berhasil mencetak satu gol.
Adapun Subhan, pemain paling muda di Persiraja, menjalani debut melawan PSS Sleman. Dia bermain penuh dan ditempatkan di posisi bek kiri. Dia bermain baik di pertandingan tersebut meski sempat gagal menahan pergerakan Irfan Jaya, yang berakhir dengan gol bagi PSS Sleman.
”Sebagai pemain muda, saya sangat tertantang bermain di Liga 1. Saya siap ditempatkan di mana saja oleh pelatih,” kata Subhan.
Akan tetapi, Persiraja memiliki kelemahan di lini belakang. Dari dua laga, gawang Fakhrurrazi Quba koyak empat kali. Jumlah pemasukan gol dan kemasukan Persiraja sama, empat gol. Artinya Persiraja kuat di lini depan, tetapi rapuh di lini belakang.
Pertahanan kami masih buruk, ini menjadi tugas saya untuk memperbaiki.
Sementara itu, Pelatih PSIS Semarang Imran Nahumarury mengatakan akan mempertahankan catatan tanpa kekalahan. Meski demikian, dia mengakui, melawan Persiraja akan sulit meraih poin penuh.
”Dua laga sebelumnya kami bermain baik. Namun, Persiraja tim berkualitas, terbukti mereka bisa mengalahkan PSS Sleman,” kata Imran.
Imran telah mempersiapkan strategi khusus untuk menghentikan pergerakan Henrique. Palang pintu Wahyu mendapat tugas khusus mengawal Henrique. PSIS juga punya bek terbaik, seperti Pratama Arhan dan Alfeandra Dewangga.