Manajer Manchester City Pep Guardiola berharap laga kandang melawan Southampton dipenuhi ”fans”. Dukungan dari tribune diperlukan skuad City untuk menjaga motivasi dan melawan rasa lelah.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·5 menit baca
MANCHESTER, JUMAT — Sudah tidak dipungkiri bahwa Manchester City adalah salah satu tim dengan permainan paling menghibur di jagat sepak bola dunia dalam lima tahun terakhir. Tetapi, penampilan ala ”blockbuster” City itu tidak menggeliatkan pendukung untuk hadir langsung di stadion.
Jelang laga melawan Southampton di pekan kelima Liga Utama Inggris, Sabtu (18/9/2021) pukul 21.00 WIB, Guardiola amat menuntut pemain ke-12 memenuhi tribune Stadion Etihad. Wajar saja tuntutan itu dilontarkan Guardiola. Dari tiga laga kandang di musim ini, City selalu menghadirkan penampilan parade gol. Sudah 16 gol dihasilkan skuad ”The Citizens” yang terdiri dari menumbangkan Norwich City dan Arsenal masing-masing dengan skor 5-0, lalu melibas RB Leipzig, 6-3, pada laga perdana fase grup Liga Champions, Kamis (16/9/2021) kemarin.
Meskipun menghujani lawan dengan gol, Etihad tetap menyisakan beberapa barisan kursi yang tidak terisi. Hal itu tentu amat kontras dengan tribune di Stadion Anfield milik Liverpool, Stadion Stamford Bridge kepunyaan Chelsea, serta Stadion Old Trafford yang menjadi rumah bagi Manchester United. Tak ayal, pemandangan tribune Etihad itu selalu menjadi bahan meme di media sosial setiap laga kandang City berlangsung.
Menurut Guardiola, anak asuhannya pantas menerima dukungan langsung dari puluhan ribu fans. Apalagi, lanjut manajer asal Spanyol itu, kehadiran para pendukung bisa memberikan suntikan semangat bagi seluruh pemain yang bercucuran keringat di atas lapangan demi mempersembahkan tiga poin.
Kami membutuhkan kehadiran pendukung di laga Sabtu ini. Saya mohon dukungan karena kami merasa kelelahan. Saya mengundang seluruh fans untuk datang hari Sabtu, pukul 15.00 (21.00 WIB), dan menyaksikan langsung laga kami.
”Kami membutuhkan kehadiran pendukung di laga Sabtu ini. Saya mohon dukungan karena kami merasa kelelahan. Saya mengundang seluruh fans untuk datang hari Sabtu, pukul 15.00 (21.00 WIB), dan menyaksikan langsung laga kami,” ujar Guardiola kepada BT Sport seusai City menumbangkan RB Leipzig. Pada laga pertama Grup A Liga Champions edisi 2021-2022 itu, Etihad hanya terisi 38.062 atau cuma 69 persen dari 55.097 kursi total kapasitas.
Itu bukan momen pertama Guardiola berharap para pendukung memenuhi pertandingan kandang City. Pada awal musim 2019-2020, Guardiola juga berharap pada pendukung hadir di setiap laga di Etihad. Hasilnya, City mencatatkan rekor rata-rata keterisian tribune tertinggi sepanjang sejarah dengan kehadiran 54.219 penonton atau 98,4 persen dari total kapasitas.
Berdasarkan data Premier League di awal musim 2021-2022, Stadion Etihad mencatatkan rata-rata keterisian 94,3 persen atau 51.857 orang. Alhasil, City hanya berada di peringkat ke-12 dari 20 tim Liga Primer Inggris terkait persentase keterisian stadion di laga kandang.
Sejak menangani City di musim 2016-2017, penampilan City dengan taktik tiki-taka khas Guardiola gagal memikat para pendukung untuk mengeluarkan uang berkisar 30-45 pound sterling atau sekitar Rp 588.000 hingga Rp 883.000. Tidak pernah ada tiket laga kandang City di Liga Inggris yang terjual habis.
Namun, harapan Guardiola untuk menyaksikan tribune Etihad terisi penuh pada akhir pekan ini sepertinya akan bertepuk sebelah tangan. Hingga Jumat (17/9/2021) malam WIB, laman penjualan tiket daring ”The Citizens” masih menyediakan tiket untuk mayoritas blok tribune Etihad. Dari 91 blok tribune Etihad, baru tiket di 10 blok yang sudah terjual habis untuk laga versus Southampton.
Kevin Parker, Sekretaris Umum Perwakilan Pendukung Resmi City, menilai, Guardiola tidak tepat mempertanyakan fans yang tidak memenuhi Etihad. ”Orang di luar klub menyebut Etihad sebagai ’Emptyhad’ untuk mengejek kami, tetapi itu tidak berasalan karena atmosfer laga kandang kami selalu luar biasa. Saya pikir tidak perlu ada lagi orang di dalam klub yang mempertanyakan loyalitas pendukung,” ujar Parker.
Di tengah harapan sang manajer agar pemain ke-12 memadati stadion, Ruben Dias, bek City, bertekad untuk tidak sedikit pun menurunkan performa di laga kontra Southampton. Menurut bek asal Portugal itu, seluruh skuad City bekerja keras untuk menjalani empat pertandingan dengan raihan kemenangan. Sebelumnya, City menelan kekalahan dari Leicester City di Community Shield serta tumbang 0-1 dari Tottenham Hotspur di pertandingan perdana liga.
”Menjalani musim kedua di Liga Primer, saya menyadari bahwa segala hal bisa terjadi di setiap pertandingan. Semua tim dan pemain bermain sangat baik dan selalu berusaha maksimal untuk menang, sehingga kami tidak bisa melengahkan fokus dan konsentrasi ketika menghadapi siapa pun,” ujar Dias, dilansir laman klub.
Di empat pertandingan liga musim ini, Dias belum tergantikan untuk memimpin jantung pertahanan City. Bek, yang dinobatkan sebagai pemain terbaik Liga Inggris edisi 2020-2021, selalu masuk dalam daftar 11 pemain utama The Citizens. Ia telah bermain bersama Nathan Ake dan Aymeric Laporte yang silih berganti menjadi tandemnya. Dari empat laga itu, City baru kemasukan satu gol berkat gol penyerang Spurs, Son Heung-min.
Dias menuturkan, City selalu mengejar kemenangan demi menjaga jarak di papan klasemen. Hingga pekan keempat, City berada di posisi kelima dengan sembilan poin. The Citizens hanya tertinggal satu poin dari empat tim di atas mereka, yaitu Everton, Liverpool, Chelsea, dan MU.
”Tim terbaik di akhir musim adalah tim yang mampu tampil sempurna dan konsisten sejak awal musim. Kami ingin kembali membuktikan pantas kembali memenangi gelar liga di musim ini,” katanya.
Sementara itu, Manajer Southampton Ralph Hasenhuettl masih berusaha untuk mempersembahkan tiga poin pertama di musim ini. Southampton baru mengemas tiga poin dari tiga hasil imbang dan sekali menelan kekalahan.
Hasenhuettl mengakui, timnya akan menjalani misi mustahil untuk meraih kemenangan di Etihad. Meski demikian, ia ingin anak asuhannya menunjukkan permainan terbaik demi memberikan perlawanan dan menyulitkan skuad bertabur bintang milik City.
”Mengejutkan Pep adalah hal yang sulit, sebab ia selalu menemukan jawaban atas taktik yang diterapkan lawannya. Kami akan bermain di markas City dengan menyeimbangkan keberanian dan rasa hormat, lalu kami berharap memiliki keberuntungan agar bisa membawa pulang poin,” tutur Hasenhuettl dalam konferensi pers jelang laga, Jumat.
Southampton selalu kalah dalam laga tandang ke markas City di empat musim terakhir. Tim berjuluk ”The Saints” itu kemasukan 15 gol dan hanya mampu membobol gawang tim tuan rumah sebanyak lima kali.
Selain City, terdapat dua tim lain penghuni posisi lima besar yang bermain pada Sabtu malam WIB. Liverpool akan menjamu Crystal Palace di Anfield, kemudian rival sekota ”The Reds”, Everton, akan mengejar kemenangan di markas Aston Villa, Stadion Villa Park. (REUTERS)