Disiplin Protokol Kesehatan Jadi Kunci Penyelenggaraan PON Papua
PON Papua 2020 harus menjalankan protokol kesehatan secara disiplin. Atlet, ofisial, dan masyarakat perlu bersinergi untuk patuh terhadap prokes agar tidak menghadirkan kluster baru penyebaran Covid-19.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·5 menit baca
KOMPAS/YOLA SASTRA
Atlet kontingen Sumatera Barat untuk PON XX Papua mengikuti vaksinasi Covid-19 di Sport Hall GOR Haji Agus Salim, Padang, Sumbar, Senin (19/4/2021). Vaksinasi Covid-19 merupakan syarat utama yang ditetapkan Panitia Besar PON XX Papua kepada kontingen. KONI Sumbar menargetkan kontingen Sumbar mendulang 16 emas pada PON XX Papua.
JAKARTA, KOMPAS – Kesuksesan Olimpiade Tokyo 2020 bisa menjadi barometer untuk pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional 2020 di Papua, 2 hingga 15 Oktober mendatang. Kedisiplinan penerapan protokol kesehatan bagi seluruh pihak yang terlibat di dalam PON edisi ke-20 itu menjadi syarat kunci bagi kesuksesan penyelenggaraan pesta olahraga nasional pertama di masa pandemi Covid-19.
Duta Besar Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi menjelaskan, penyelenggaraan Olimpiade Tokyo 2020 juga dilaksanakan ketika Jepang masih memberlakukan masa darurat Covid-19. Atas dasar itu, aturan terkait prokes dijalankan secara ketat. Seluruh atlet dan ofisial kontingen Indonesia menjalani karantina di wisma atlet mulai dari sebelum berangkat, ketika tiba di Jepang, hingga selama menjalani pertandingan di Olimpiade. Tak hanya karantina, atlet juga harus menjalani tes Covid-19 setiap hari.
Merujuk pada pengalaman mendampingi kontingen Indonesia di Tokyo 2020, lanjut Heri, tiga hal yang perlu diterapkan PON Papua agar bisa berjalan sukses di tengah masa pandemi. Pertama, pelaksanaan aturan prokes sesuai dengan kondisi pandemi di Papua. Saat ini Papua masih berada dalam Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level tiga.
Kedua, sanksi tegas harus diterapkan kepada pelanggar prokes. Bagi atlet dan ofisial tim harus diganjar ancaman pemulangan hingga diskualifikasi dari pertandingan apabila tidak mematuhi aturan prokes selama di masa PON XX.
KOMPAS/AGUNG SETYAHADI
Para jurnalis yang akan meliput Olimpiade Tokyo, 23 Juli-9 Agustus 2021, sedang mengambil sampel saliva untuk tes PCR anti Covid-19 di hotel tempat menginap di kawasan Shinjuku, Tokyo, Jepang, Senin (19/7/2021). Di tengah pandemi Covid-19 ini, semua peliput Olimpiade Tokyo wajib menjalani karantina di hotel selama tiga hari sejak kedatangan di Jepang, dengan hari kedatangan dihitung hati ke-nol, dan setiap hari menjalani tes PCR.
Ketiga, Heri menyatakan, tes usap, baik antigen maupun PCR (polymerase chain reaction) harus dimasifkan kepada seluruh atlet dan ofisial kontingen daerah. Tes perlu dilakukan secara harian.
“Kedisiplinan prokes menjadi syarat mutlak agar PON bisa berlangsung sukses seperti Olimpiade Tokyo 2020. Dari hampir 12.000 atlet di Olimpiade terdapat sekitar 30 atlet yang teridentifikasi positif Covid-19, tetapi penyebaran virus bisa dicegah dengan prokes dan langkah-langkah antisipasi yang telah disiapkan dengan baik oleh panitia,” kata Heri dalam diskusi virtual bertajuk “Persiapan Penerapan Prokes Covid-19 PON XX Papua, Bercermin dari Olimpiade Tokyo”, Rabu (15/9/2021).
Kedisiplinan prokes menjadi syarat mutlak agar PON bisa berlangsung sukses seperti Olimpiade Tokyo 2020. (Heri Akhmadi)
Dalam diskusi itu hadir pula sebagai pembicara Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Marciano Norman, Deputi Bidang Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Prasinta Dewi, Ketua Harian Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Provinsi Papua Welliam R Manderi, dan Ketua Bidang Koordinasi Relawan Satgas Penanganan Covid-19 Andre Rahadian.
Lebih lanjut, Heri menuturkan, panitia PON Papua perlu menyiapkan hotel atau wisma isolasi untuk menjadi tempat penanganan awal bagi atlet atau ofisial yang teridentifikasi positif Covid-19. Lokasi isolasi itu diperlukan agar individu yang positif Covid-19 tidak melulu harus ditempatkan di rumah sakit yang bisa memengaruhi psikologis atlet.
ANTARA/SIGID KURNIAWAN
Ganda campuran Indonesia Praveen Jordan bersama Melati Daeva Oktavianti mencoba menahan serangan ganda campuran China Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong pada laga perempat final cabang bulu tangkis nomor ganda campuran Olimpiade Tokyo 2020 di Mushashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Jepang, Rabu (28/7/2021).
“Atlet bulutangkis kita, Praveen (Jordan) sempat diisolasi karena hasil tes saliva positif, tetapi setelah ditempatkan di hotel isolasi selama dua hari, hasil tesnya menjadi negatif. Jadi, ada kemungkinan hasil tes itu keliru. Oleh karena itu, jangan sampai atlet yang sebenarnya tidak positif Covid-19 menjadi korban, sehingga perlu ada tempat isolasi yang lebih nyaman bagi atlet,” ucap Heri yang mulai menjabat sebagai Dubes RI di Jepang pada Oktober 2020 lalu.
Marciano menjelaskan, setiap atlet wajib telah mendapatkan dua dosis vaksin agar bisa berpartisipasi di PON 2020. Selain itu, atlet dan ofisial juga harus menjalani karantina selama lima hari sebelum keberangkatan. Seluruh peserta PON XX juga akan menjalani tes PCR sebelum berangkat dan sesudah tiba di Papua.
“Kalau di Tokyo bisa menerapkan hukuman tegas berupa pemulangan atlet dan ofisial yang tidak patuh prokes, kenapa di Indonesia tidak bisa? Untuk keselamatan seluruh kontingen dan masyarakat Papua, saya tegaskan kepada seluruh kontingen untuk mematuhi prokes,” ujar Marciano yang menjabat sebagai Kepala Badan Intelijen Negara periode 2011-2015.
Untuk mengantisipasi kasus positif di ajang PON 2020, Welliam mengungkapkan, pihaknya telah menyiapkan sejumlah rumah sakit khusus di tiga kluster lokasi PON, yaitu Jayapura, Mimika, dan Merauke.
KOMPAS/RADITYA HELABUMI
Warga antre saat mengikuti pemberian dosis kedua vaksin Covid-19 di Puskesmas Sanggeng, Distrik Manokwari Barat, Manokwari, Papua Barat, Selasa (20/4/2021). Vaksinasi Covid-19 tersebut diberikan kepada warga lanjut usia (lansia) dan para pekerja pelayanan publik.
Selain itu, Satgas Penanganan Covid-19 bersama Kementerian Kesehatan juga akan menyiapkan lima lokasi tes PCR baru di empat wilayah penyelenggara cabang olahraga PON. Hanya saja, lanjut Prasinta, Kabupaten Merauke menolak lokasi PCR itu karena tidak memiliki laboratorium yang layak untuk mengetes spesimen tes.
“Kami akan bekerja sama dengan Kemenkes dan Dinas Kesehatan di empat lokasi PON untuk meningkatkan lokasi tes Covid-19. Kami juga akan mendistribusikan sekitar 2 juta masker selama PON berlangsung dengan sasaran para atlet, ofisial, dan masyarakat di sekitar arena pertandingan,” ucapnya.
Persiapan penonton
Welliam mengungkapkan, masyarakat Papua berharap bisa menyaksikan langsung persaingan para atlet di arena PON XX. Demi mewujudkan itu, Pemerintah Provinsi Papua tengah menggenjot jumlah vaksinasi masyarakat di empat lokasi pelaksanaan pertandingan, yaitu Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Mimika, dan Kabupaten Merauke, serta satu kabupaten penunjang, yakni Kabupaten Keerom.
“Hingga kini rata-rata tingkat vaksinasi di lima kota/kabupaten itu ialah 54 persen. Kami menargetkan kelima lokasi itu bisa mencapai rata-rata 70 persen vaksinasi dosis pertama sebelum pembukaan PON diselenggarakan,” kata Welliam.
Marciano menambahkan, pihaknya masih belum menentukan terkait kehadiran penonton di pertandingan PON. Ia mengungkapkan, KONI Pusat masih melakukan pembahasan dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga, Satgas Penanganan Covid-19, serta Panitia Besar PON Papua untuk membahas kemungkinan kehadiran penonton lokal di arena pertandingan PON.
“Sebagai rujukan awal, kami berharap target 70 persen vaksinasi dosis pertama bisa tercapai. Kalau pun nanti ada penonton secara terbatas, syarat ketat akan diterapkan bagi individu yang diizinkan datang ke lokasi pertandingan,” kata Marciano.
Andre mengungkapkan, terdapat sekitar 500 sukarelawan yang mayoritas berasal dari generasi muda Papua disiapkan selama PON. Tugas para sukarelawan itu ialah memberikan edukasi dan memastikan prokes Covid-19 dipatuhi masyarakat.
Heri menuturkan, apabila PON Papua akan mengizinkan kehadiran penonton, hal itu perlu dipertimbangan dengan baik. “Harus dapat dipastikan penonton bisa benar-benar disiplin menjalankan prokes,” katanya.