AS Roma menang dan berhasil ke puncak klasemen dalam perayaan laga ke-1.000 Jose Mourinho sepanjang karier kepelatihannya 21 tahun terakhir. Tak heran, Mou merayakannya dengan aksi lari yaang cukup menghebohkan.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·4 menit baca
ROMA, SENIN — AS Roma ke puncak klasemen sementara Serie A Liga Italia usai mengalahkan tim tamu Sassuolo 2-1 dalam pekan ketiga Serie A di Stadion Olimpico, Roma, Senin (13/9/2021). Kesuksesan ini sekaligus menjadi kado manis untuk pelatih tim berjuluk ”Serigala Roma” tersebut, Jose Mourinho, yang menjalani laga ke-1.000 karier kepelatihannya.
”Sudah lama saya tidak merasakan emosi seperti ini, mencetak gol pada menit-menit terakhir dan memberikan kemenangan untuk tim. Itu adalah emosi yang fantastis, layak untuk disyukuri. Saya selalu siap untuk menjalani saat-saat seperti ini,” ujar Stephan El Shaarawy, penyerang sayap kiri AS Roma yang mencetak gol kemenangan timnya pada laga tersebut dilansir Corriere dello Sport.
Laga itu berlangsung cukup ketat. Sebagai tuan rumah, AS Roma tidak bisa menyerang Sassuolo dengan mudah. Sebaliknya, sebagai tamu, Sassuolo bermain sangat disiplin di belakang dan mampu melakukan serangan balik cepat yang menyulitkan.
Beruntung, AS Roma bisa mencuri gol di waktu krusial, seperti gol sontekan gelandang Bryan Cristante pada menit ke-37 setelah memaksimalkan umpan tendangan bebas datar yang menipu dari gelandang sekaligus kapten tim Lorenzo Pellegrini. Demikian gol kemenangan, itu dilesatkan oleh El Shaarawy dengan tendangan pelan ke pojok kanan gawang lawan pada menit ke-90+1. Dia jeli memanfaatkan peluang kecil ketika lawan mulai lengah.
Sassuolo memang hanya mencetak satu gol balasan, yakni oleh gelandang serang Filip Duricic pada menit ke-57. Namun, mereka sebenarnya nyaris menaklukkan AS Roma kalau saja gol penyerang sayap kanannya, Domenico Berardi, di babak pertama dan gol penyerang penggantinya, Gianluca Scamacca, di babak kedua sebelum pluit laga berakhir tidak dianulir karena offside.
Statistik membuktikan, AS Roma memang kalah penguasaan bola 49 persen berbanding 51 persen dan kalah peluang enam tembakan tepat sasaran ke gawang berbanding tujuh tembakan tepat sasaran. Sassuolo jauh lebih kreatif dalam laga tersebut, terlihat dari keunggulan jumlah umpan 458 umpan dengan 87 persen berbanding 445 umpan dengan 86 persen.
Namun, para pemain AS Roma menunjukkan, mereka memiliki mentalitas lebih baik untuk tidak panik dan tetap berusaha mengincar kemenangan. ”Saya tidak suka berbicara tentang prestasi individu, saya lebih suka berbicara tentang kinerja tim. Kami punya mentalitas, kami harus terus berada di jalur ini, berusaha memenangkan setiap pertandingan dan memiliki kekuatan untuk mencetak gol meski dalam keadaan ekstrem,” kata penjaga gawang AS Roma, Rui Patricio, yang dianggap pahlawan di laga itu karena sejumlah penyelamatan pentingnya.
Euforia Mourinho
Kemenangan itu membuat AS Roma memimpin klasemen sementara dengan sembilan poin dari tiga laga. Mereka unggul selisih gol atas AC Milan di urutan kedua dan Napoli di tempat ketiga yang mengoleksi jumlah poin sama. Secara keseluruhan, itu kemenangan kelima dari lima laga resmi tim berjuluk ”Il Giallorossi” tersebut pada awal musim ini. Selain menyapu bersih kemenangan di tiga pekan Serie A, mereka pun memenangkan dua laga kualifikasi Liga Konferensi UEFA.
Lebih dari itu, kemenangan ini menjadi kado untuk perayaan laga ke-1.000 Mourinho sebagai pelatih. Sejak memulai karier sebagai juru taktik kepala bersama Benfica pada 20 September 2000 atau 21 tahun lalu hingga kini, pelatih berjuluk ”The Special One” itu menjalani 1.000 laga dengan rekor 638 kemenangan, 204 imbang, dan 158 kekalahan atau punya rekor kemenangan 63,80 persen.
Bagi Mourinho, kemenangan kali ini amat penting dibandingkan 999 laga yang pernah dilaluinya. Tak heran, pelatih berusia 58 tahun ini berlari kencang kegirangan untuk merayakan gol El Shaarawy. Apalagi selain membawa AS Roma ke puncak klasemen, kemenangan ini membuat rekor baru untuk kariernya, yakni pertama kali menang beruntun di lima laga awal musim.
Saya berbohong kepada semua orang di tim beberapa hari terakhir, saya mengatakan kepada mereka bahwa laga ke-1.000 ini tidak penting. Namun, saya memiliki ketakutan yang luar biasa kalau kalah. (Jose Mourinho)
”Saya berbohong kepada semua orang di tim beberapa hari terakhir, saya mengatakan kepada mereka bahwa laga ke-1.000 ini tidak penting. Namun, saya memiliki ketakutan yang luar biasa kalau kalah. Maka dari itu, saya berlari seperti anak kecil (untuk merayakan gol El Shaarawy). Hari ini, saya tidak berusia 58 tahun, tetapi 10 atau 12 atau 14 tahun seperti orang yang baru bermimpi tentang karier di sepak bola,” tutur Mourinho dikutip laman resmi AS Roma.
El Shaarawy menganggap, Mourinho telah membawa begitu banyak antusiasme kepada tim. Para pemain pun terbawa dengan semangat dan ambisi tersebut. ”Pemain mengikuti setiap instruksi yang diberikan Mou yang memiliki begitu banyak pengalaman dan mentalitas hebat. Sekarang, kami selalu mempersiapkan diri untuk menghadapi setiap laga dengan mentalitas yang selalu tinggi,” tegas pemain keturunan Mesir tersebut.
Pelatih Sassuolo Alessio Dionisi cukup kecewa dengan kekalahan tersebut. Sebab, tim berjuluk ”Neroverdi” ini bermain sangat baik dan punya peluang besar mencuri minimal satu poin dari Olimpico Roma. ”Kami melakukan kinerja yang baik sehingga ada begitu banyak penyesalan dari kekalahan ini. Kami sebenarnya pantas mendapatkan lebih (imbang atau menang). Apalagi kami memiliki dua gol yang dianulir,” ujarnya.
Karena kekalahan itu, Sassuolo tertahan di peringkat kesembilan dengan empat poin hasil dari satu menang, satu imbang, dan satu kalah. Posisi mereka masih lebih baik dibanding tim papan atas musim lalu, yakni Juventus yang terpuruk di urutan ke-16 dengan satu poin.