Indonesia Andalkan 17 Cabang Olahraga di Asian Games 2022
Indonesia menyiapkan 17 cabang olahraga untuk Asian Games Hangzhou 2022. Namun, Indonesia bakal sulit mempertahankan prestasi di Asian Games 2018 karena pencak silat dan jetski tidak dipertandingkan.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Setahun sebelum Asian Games 2022, Indonesia dipastikan akan berpartisipasi dalam ajang multicabang tingkat Asia edisi ke-19 tersebut. Kontingen ”Merah-Putih” menyiapkan pemusatan latihan nasional untuk 17 cabang olahraga yang akan dikerahkan pada gelaran yang akan berlangsung di kota Hangzhou, Provinsi Zhejiang, China, 10-15 September 2022, mendatang itu.
”Indonesia siap berpartisipasi di Asian Games Hangzhou. Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) sudah berkomitmen mengadakan pelatnas untuk Asian Games tersebut,” ujar Sekretaris Jenderal Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Ferry J Kono dalam peringatan setahun hitungan mundur Asian Games 2022, Jumat (10/9/2021).
Ferry mengatakan, sejak Juli, Menpora Zainudin Amali berkomitmen menjaga kesinambungan pelatnas 20 cabang, yaitu dari program 2021 ke 2022. Adapun sebanyak 17 cabang di antaranya yang bakal berpartisipasi di Asian Games 2022 adalah angkat besi, atletik, balap sepeda, bulu tangkis, catur, dayung (kano dan rowing), judo, karate, menembak, panahan, renang, senam, sepak bola, taekwondo, tenis, voli pantai, dan wushu.
Namun, Indonesia kemungkinan besar sulit mempertahankan prestasi yang diraih pada Asian Games 2018 Jakarta-Palembang, yakni 31 emas, 24 perak, dan 43 perunggu, serta duduk di peringkat keempat Asia. Pasalnya, sejumlah cabang sumber medali tim Merah Putih tidak dipertandingkan di Asian Games 2022, antara lain pencak silat yang menyumbang 14 emas dan satu perunggu; paralayang yang meraup dua emas, satu perak, dan tiga perunggu; serta jetski yang memberikan satu emas, satu perak, dan satu perunggu.
”Memang ada cabang pendulang emas Indonesia yang tidak lagi dipertandingkan di Hangzhou, seperti pencak silat dan jetski. Namun, Indonesia akan tetap berjuang merebut medali dari cabang-cabang lain yang memiliki peluang,” kata Ferry.
Kesuksesan semu
Zainudin kepada Kompas, Kamis (9/9/2021), menuturkan, capaian Indonesia di Asian Games 2018 tergolong kesuksesan yang semu karena tidak direncanakan dengan matang. Prestasi yang diraih pun sebagian besar berasal dari cabang-cabang yang tidak dipertandingkan dalam Olimpiade, seperti pencak silat.
Kalau bisa konsisten di cabang-cabang Olimpiade, otomatis prestasi di Asian Games dan SEA Games bisa lebih stabil. (Zainudin Amali)
Maka itu, jangan heran prestasi di Asian Games 2018 tidak bisa diteruskan di Olimpiade Tokyo 2020 yang baru saja berlangsung pada 23 Juli-8 Agustus lalu maupun Asian Games 2022. ”Tanpa pencak silat, Indonesia sulit mempertahankan prestasi empat besar Asia di Asian Games 2022,” katanya.
Menurut Zainudin, setelah disahkannya Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2021 tentang Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) pada peringatan Hari Olahraga Nasional ke-38, Kamis lalu, pemerintah bakal fokus mengejar target tertinggi, yaitu Olimpiade dan Paralimpiade. Adapun Asian Games dan Asian Para Games maupun SEA Games dan ASEAN Para Games hanya menjadi target antara.
Salah satu langkahnya adalah fokus mengembangkan 14 cabang prioritas yang sesuai dengan karakter sumber daya manusia Indonesia dan punya rekam jejak prestasi internasional. Cabang-cabang itu adalah bulu tangkis, angkat besi, panjat tebing, panahan, menembak, karate, taekwondo, balap sepeda, atletik, renang, dayung (kano dan rowing), senam artistik, wushu, dan pencak silat.
Wushu tetap masuk prioritas karena konsisten diselenggarakan di Asian Games dan memiliki potensi dipertandingan di Olimpiade. Pencak silat masuk prioritas karena olahraga tradisional asli Indonesia yang perlu terus dilestarikan dan dikembangkan. ”Kalau bisa konsisten di cabang-cabang Olimpiade, otomatis prestasi di Asian Games dan SEA Games bisa lebih stabil,” ujar Zainudin.
Panitia Penyelenggara Asian Games 2022 dan Dewan Olimpiade Asia (OCA) melakukan upacara hitung mundur satu tahun menuju Asian Games 2022 di Hangzhou, Jumat. Mereka memastikan bawah Asian Games itu akan dilaksanakan sesuai rencana pada tahun depan.
”Dua tahun ini tidak mudah bagi dunia karena pandemi Covid-19, terutama untuk persiapan Olimpiade Tokyo. Tetapi, saya sangat senang melihat bahwa persiapan Asian Games 2022 berjalan dengan sangat baik, berkat upaya semua pihak. Olahraga adalah simbol persatuan, ketahanan, dan keberanian. Saya berharap Asian Games ini mendorong semua pihak lebih kuat untuk melawan pandemi dan bergerak maju bersama,” kata Raja Randhir, Wakil Presiden Kehormatan Sepanjang Masa OCA, dilansir OCA Asia, Jumat.
Upacara yang berlangsung 60 menit dan bertemakan Pengharapan itu mencerminkan harapan masyarakat Hangzhou dan Asia yang ingin Asian Games terselenggara serta sukses. Acara itu turut meluncurkan desain obor dan seragam resmi perangkat panitia. Desain obor memadukan unsur peradaban China yang berlangsung selama 5.000 tahun, semangat persatuan atlet, dan perkembangan teknologi dari Provinsi Zhejiang di timur China.
”Kita tepat satu tahun dari ajang multicabang terbesar di Asia. Saya dengan senang hati mengundang para atlet dan semua anggota OCA untuk berpartisipasi dalam gelaran tersebut. Semoga Anda semua beruntung dan kami berharap dapat melihat Anda semua di tahun depan,” tutur Direktur Jenderal OCA Husain Al-Musallam.
Asian Games 2022 mempertandingkan 40 cabang, 61 disiplin, dan 482 nomor pertandingan di 55 arena kompetisi. Panitia menyediakan 5 juta tiket untuk menyaksikan 600 laga dan upacara. Adapun Asian Games Hangzhou menjadi yang ketiga diselenggarakan di China, setelah Asian Games 1990 di Beijing dan Asian Games 2010 di Guangzhou.