PON Papua Bisa Dihadiri Penonton, Syaratnya Sudah Vaksinasi Covid-19
Pemerintah memutuskan PON dan Peparnas Papua bisa dihadiri penonton. Selain harus sudah divaksin Covid-19, penonton harus menjalani terlebih dulu tes antigen dengan hasil negatif Covid-19.
Oleh
Dian Dewi Purnamasari/Fabio Maria Lopes Costa
·5 menit baca
TANGKAPAN LAYAR
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD didampingi Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian melakukan konferensi pers mengenai persiapan Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua 2020, Jumat (10/9/2021).
JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah memutuskan penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional Papua, 2-15 Oktober 2021, dan Pekan Paralimpiade Nasional Papua, 2-15 November 2021, bisa disaksikan secara langsung dengan protokol kesehatan yang ketat. Selain itu, penonton diharuskan menunjukkan bukti telah menerima vaksin Covid-19.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD dalam konferensi pers secara daring, Jumat (10/9/2021), mengatakan, pemerintah memutuskan setiap pertandingan PON bisa ditonton secara langsung. Jumlah penonton akan ditentukan sesuai dengan situasi dan kondisi pandemi Covid-19 di Papua. Saat ini, Papua masih menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3. Situasi diharapkan berangsur membaik hingga PON dilaksanakan pada awal Oktober 2021.
”Penonton tidak boleh datang ke lokasi pertandingan dengan berbondong-bondong. Mereka juga sebelumnya sudah harus mendaftar secara daring,” kata Mahfud.
Selain harus mendaftar secara daring, penonton juga harus sudah divaksin. Sertifikat vaksinasi perlu disertakan. Hal lain seperti pengecekan suhu tubuh diwajibkan. Penonton juga harus terlebih dulu menjalani tes antigen dengan hasil negatif Covid-19. ”Nanti juga akan ada penonton yang diundang secara resmi oleh panitia. Ada tokoh adat, tokoh agama, dan sebagainya yang akan diatur oleh panitia,” kata Mahfud.
Foto udara Stadion Utama Papua Bangkit dan arena atletik di Jayapura, Papua, Sabtu (29/2/2020).
Terkait vaksinasi, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian meminta laju vaksinasi di Papua dipercepat. Ini pun perintah dari Presiden Joko Widodo kepada Menteri Kesehatan, Kapolri, Panglima TNI, dan jajaran Pemerintah Provinsi Papua untuk mempercepat vaksinasi di lima daerah, yaitu Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Keerom, Merauke, dan Mimika.
”Saya memohon kepada jajaran Kapolda, Pangdam, jajaran TNI, pemda, dan puskesmas untuk mempercepat laju vaksinasi. Dibutuhkan 1,2 juta dosis untuk percepatan program vaksinasi,” kata Tito.
Mahfud mengatakan, dirinya sudah berkeliling dan berdiskusi dengan pejabat daerah terkait dengan persiapan pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) dan Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas). Dia bersyukur karena ternyata persiapan PON dan Peparnas dinilai semakin baik. Dia yakin penyelenggaraan kedua ajang olahraga itu akan berjalan dengan baik.
”Saat ini, PON dan Peparnas sudah siap dilaksanakan. Ada sedikit kekurangan di satu atau dua venue. Tapi saya sudah bicara dengan Kadispora tentang venue yang masih ada sedikit masalah, dipastikan pada saat yang ditentukan nanti akan selesai. Sehingga ini akan berjalan sesuai dengan jumlah cabang olahraga dan venue-venue yang diperlukan,” kata Mahfud.
Pemerintah menargetkan persiapan penyelenggaraan PON dapat selesai pada 22 September 2021. Sehingga, pembukaan PON pada 2 Oktober dapat berlangsung lancar, aman, dan meriah.
”Aman itu artinya aman dari tindakan kriminal, atau keributan, atau kericuhan. Sekaligus aman dari Covid-19. Sehingga protokol kesehatan harus tetap menjadi hal yang tak boleh dilupakan,” kata Mahfud.
Penyelesaian ”venue”
Penyediaan fasilitas dan peralatan di 44 arena untuk PON Papua telah mencapai 95 persen. Pekan depan, ditargetkan sudah 100 persen.
”Fasilitas dan peralatan untuk 37 cabang olahraga dalam Pekan Olahraga Nasional XX telah berada d Papua. Saat ini hanya tersisa penyediaan peralatan pendukung dan peralatan 10 cabang olahraga ekshibisi,” kata Juru Bicara Panitia Besar (PB) PON Papua 2020 Azis Matdoan di Jayapura, Jumat (10/9/2021).
KOMPAS/DOKUMENTASI PB PODSI
Tampak lokasi pembangunan arena dayung untuk Pekan Olahraga Nasional Papua 2020 di Kota Jayapura, Papua, beberapa waktu lalu.
Azis mengatakan, penyediaan fasilitas seperti kelistrikan dan peralatan untuk bertanding telah tersedia di 44 arena. Adapun 44 arena ini tersebar di empat kluster penyelenggara PON Papua 2020. Keempatnya, Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Merauke, dan Kabupaten Mimika. Sebanyak 6.300 atlet dan 3.000 tenaga ofisial akan mengikuti PON Papua.
Pelaksanaan PON Papua direncanakan dimulai dengan pertandingan awal pada 22 September hingga 15 Oktober 2021. Sebanyak 37 cabang olahraga dan 10 cabang ekshibisi yang akan dipertandingkan dalam PON XX di Papua.
Ia pun menyatakan, 25.000 tenaga sukarelawan yang diterjunkan dalam PON di empat kluster akan diverifikasi identitas dan latar belakangnya oleh Polda Papua dan Kodam XVII Cenderawasih. Hal ini sebagai prosedur untuk memastikan keamanan dalam pelaksanaan PON di Papua.
”Kami menerapkan pengamanan berlapis di setiap arena. Setiap panitia, sukarelawan, hingga penonton wajib melewati pemeriksaan metal detector atau alat pendeteksi logam sebelum memasuki arena PON,” kata Azis.
Kompas/Wawan H Prabowo
Para atlet dayung Pelatda Banten mengikuti latihan di Situ Cipondoh, Tangerang, Banten, Jumat (15/1/2021). Saat ini para atlet dayung Banten mulai berlatih rutin enam hari dalam seminggu sebagai bagian dari persiapan untuk berlaga di Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua 2020.
Technical Delegate (TD) Cabang Olahraga Renang Indah (Artistik) Fitrah Utami Harsono mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi peralatan pertandingan yang dibeli oleh PB PON Papua ketika meninjau arena Akuatik Papua di Kampung Harapan, Kabupaten Jayapura. Menurut Fitrah, peralatan yang direkomendasikannya telah terpenuhi dan sesuai spesifikasi.
Arena akuatik Papua yang berlokasi di Kampung Harapan menjadi arena akuatik termegah di kawasan Indonesia timur. PT Waskita Karya membangun arena ini di atas lahan seluas 23.124 meter persegi dan luas bangunan 17.733 meter persegi seperti memiliki kapasitas penonton hingga 1.722 kursi.
”Peralatan maupun perlengkapan pertandingan di arena Akuatik Papua sangat bagus dan sesuai dengan keinginan kami. Kualitas peralatan cabang olahraga renang indah PON Papua 2020 sama yang digunakan pada Asian Games tahun 2018,” tutur Fitrah.
Direktur Enterprise and Business Service Telkom Edi Witjara memaparkan, Telkom juga menyediakan 891 titik access point internet nirkabel (WiFi) untuk mendukung kelancaran konektivitas internet selama PON Papua 2020 berlangsung. Sebanyak 891 titik WiFi ini tersebar di seluruh arena pertandingan PON Papua 2020, ruang publik, dan bisa diakses masyarakat secara gratis.
Ilustrasi: Personel TNI dan Polri mengikuti Apel Gelar Pasukan Pengamanan Pemilu di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (22/3/2019).
”Ratusan titik WiFi yang disediakan Telkom memiliki kapasitas bandwidth lebih dari 100 Gbps. Selain itu, Telkom menyediakan 379 unit fasilitas sambungan internet berbasis kabel (fixed broadband) IndiHome di sejumlah lokasi vital seperti wisma atlet sehingga dapat memenuhi kebutuhan kontingen yang akan bertanding,” papar Edi.
Kapolda Papua Inspektur Jenderal Mathius Fakhiri menyatakan, total 16 kompi pasukan Brimob Nusantara diterjunkan ke empat kluster PON Papua 2020. Upaya ini mencegah segala potensi gangguan keamanan selama PON.
”Sebanyak 16 kompi pasukan ini akan memperkuat pengamanan pagar betis, yakni menjaga seluruh area dari arena PON. Kami juga akan meminta tambahan pasukan, khususnya dari Satgas Nemangkawi dan Mabes Polri,” tutur Mathius yang juga menjabat Ketua Kontingen PON Papua 2020.
Ia menambahkan, Polda Papua telah bersinergi dengan Bidang Sumber Daya Manusia PB PON Papua 2020 terkait identitas sukarelawan yang akan bertugas di 44 arena. ”Sukarelawan menjadi salah satu fokus kami dalam mempersiapkan pengamanan PON Papua. Saat ini pelaksanaan penyaringan atau screening terhadap seluruh sukarelawan tengah berlangsung,” tambahnya.