Alisson Becker dan 10 Pemain Lainnya Terancam Jadi ”Tumbal”
Sebanyak 11 pemain, termasuk kiper Liverpool, Alisson, terancam tidak bisa tampil di laga Liga Inggris, akhir pekan ini. Hal itu merupakan imbas dari sikap klub menolak para pemainnya tampil di kualifikasi Piala Dunia.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
LONDON, KAMIS — Keputusan kolektif 20 klub Liga Inggris untuk tidak melepas para pemain asal Amerika Selatan dan Tengah membela negaranya di kualifikasi Piala Dunia Qatar 2022, awal September ini, berimbas buruk terhadap pemain. Federasi sepak bola Brasil, Chile, Meksiko, dan Paraguay meminta FIFA mengaktifkan hukuman larangan bertanding selama lima hari bagi para pesepak bola dari keempat negara itu.
Tuntutan keempat federasi sepak bola itu memiliki dasar hukum. Hal itu tertuang dalam aturan FIFA tentang Regulasi Status dan Transfer Pemain. Dalam aturan itu tercantum bahwa setiap pemain terancam larangan tampil selama lima hari untuk klubnya jika menolak memperkuat tim nasional.
Total ada 11 pemain yang terancam tidak bisa tampil membela klubnya pada periode 10-14 September ini. Mereka, antara lain, trio bintang Liverpool, Alisson Becker, Fabinho, dan Roberto Firmino; duo Manchester City, Ederson Moraes dan Gabriel Jesus; Thiago Silva (Chelsea); Fred (Manchester United); dan Raphinha (Leeds United). Delapan pemain itu sempat dipanggil membela Brasil di tiga laga kualifikasi Piala Dunia 2022 pada 3-10 September.
Selain mereka, tiga pemain lainnya adalah striker Wolverhampton Wanderers, Raul Jimenez (Meksiko); bek Watford, Francisco Sierralta (Chile); dan gelandang Newcastle United, Miguel Almiron (Paraguay).
Sesungguhnya ada satu pemain Brasil lain yang dipanggil Pelatih Brasil Tite untuk laga internasional itu, yakni Richarlison (Everton). Namun, Konfederasi Sepak Bola Brasil (CBF) tidak memasukkan namanya karena punya hubungan baik dengan Everton. ”The Toffees” telah mengizinkan pemain berusia 24 tahun itu tampil di Olimpiade Tokyo 2020.
Jika sanksi dari FIFA diberlakukan, para pemain Liverpool, Manchester City, dan Chelsea itu tidak hanya akan absen di laga Liga Inggris, akhir pekan ini. Mereka juga berpotensi absen di laga pembuka babak penyisihan grup Liga Champions Eropa musim 2021-2022.
Saya berharap kejadian seperti ini tidak terjadi lagi sebab kami berpedoman pada regulasi FIFA yang selalu mewajibkan klub melepas setiap pemainnya untuk kepentingan negara. (Lionel Scaloni)
Pada saat bersamaan, empat pemain Argentina yang tampil di dua laga kualifikasi Piala Dunia 2022, yaitu dua pemain Tottenham Hotspur, Cristian Romero dan Giovanni Lo Celso; serta dua pemain Aston Villa, Emiliano Martinez dan Emiliano Buendia; juga tidak bisa tampil membela klubnya, akhir pekan ini. Mereka harus menjalani karantina 10 hari saat tiba kembali di Inggris.
Sempat diusir
Keempat pemain itu sempat mengalami hal tidak mengenakkan, yaitu diusir otoritas kesehatan Brasil dalam laga Argentina melawan Brasil di Arena Corinthians, Sao Paolo, Brasil, Senin (6/9/2021). Akhirnya, laga Argentina kontra Brasil itu harus dihentikan pada menit ketujuh.
Setelah kejadian itu, keempat pemain itu langsung kembali ke Eropa sehingga tidak akan tampil dalam laga menghadapi Bolivia, Jumat (10/9/2021) pagi. Media Argentina, La Nacion, melaporkan, mereka terbang menuju Kroasia untuk menjalani karantina mandiri sebelum kembali ke Inggris, akhir pekan ini.
Namun, kejadian itu telanjur melukai perasaan para pemain itu. Martinez, kiper Argentina dan Aston Villa, memahami besarnya risiko tidak bisa tampil untuk klubnya, pada akhir pekan ini, saat memutuskan terbang ke Caracas, Venezuela, pekan lalu, demi bergabung dengan timnas Argentina. Namun, ia amat ingin membela seragam Argentina karena kecintaan kepada tanah kelahirannya itu.
”Insiden di Brasil menggoreskan perasaan buruk bagi kami berempat. Kami telah mempersiapkan segalanya untuk menang. Karena alasan politik, laga itu dihentikan dan kami dipaksa kembali (ke Inggris),” ungkap Martinez kepada Mundo Albiceleste.
Dikutip La Nacion, kemarin, Pelatih Argentina Lionel Scaloni mengungkapkan, keempat pemain andalannya yang bermain di Inggris tidak merasa tenang selama berada di pemusatan latihan tim itu, pekan lalu. Meskipun diizinkan membela Argentina, lanjut Scaloni, mereka setiap hari dihubungi oleh klubnya untuk segera pulang ke Inggris.
”Saya melihat mereka khawatir dan terbebani karena klub meminta mereka segera kembali. Saya berharap kejadian seperti ini tidak terjadi lagi sebab kami berpedoman pada regulasi FIFA yang selalu mewajibkan klub melepas setiap pemainnya untuk kepentingan negara,” kata Scaloni.
Mencari solusi
Sejumlah klub, seperti Watford, berharap tetap bisa menurunkan pemainnya pada laga Liga Inggris, akhir pekan ini. Terkait harapan itu, CEO Premier League (operator Liga Inggris) Richard Masters telah berdiskusi dengan FIFA.
”Kami telah berbicara dengan FIFA, pemerintah, dan Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA), mengenai potensi solusi agar semua pemain itu bisa tampil akhir pekan ini,” ungkap Masters dalam surat resminya kepada semua klub Liga Primer Inggris, kemarin.
Tidak hanya Premier League, Asosiasi Klub Eropa (ECA) menyayangkan apabila FIFA tetap memberikan hukuman kepada klub Inggris yang tidak mengizinkan pemainnya bergabung dengan timnas di Amerika Selatan dan Tengah. Menurut Kepala Eksekutif ECA Charlie Marshall, FIFA seharusnya memberikan dukungan kepada klub mengingat pandemi Covid-19 yang masih terus terjadi.
Alasan itulah yang membuat klub-klub enggan melepas pemainnya ke Amerika Selatan dan Tengah, kawasan yang masih berisiko tinggi penularan Covid-19, terutama varian baru, Delta.
”Kami berpikir tidak tepat jika klub dan pemain diberikan sanksi. Jika pemain menjalani karantina, mereka tidak bisa bermain dalam waktu yang lebih lama dibandingkan masa kebersamaan mereka di timnas,” ucap Marshall.
Hingga Kamis malam, FIFA belum mengeluarkan pernyataan resmi soal masalah yang menimpa 11 pemain Liga Inggris itu. Namun, terkait insiden di Sao Paolo, FIFA berjanji akan menyelidikinya agar hal memalukan tersebut tidak lagi terulang. (AFP)