Belanda mulai menemukan konsistensi di bawah asuhan Louis van Gaal. Penyerang Barcelona, Memphis Depay, semakin membuktikan diri sebagai sumber gol utama ”Die Oranje”.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
AMSTERDAM, RABU — Memphis Depay tengah menjalani masa-masa terbaik kariernya dalam satu bulan terakhir. Pemain berusia 27 tahun itu menciptakan trigol atau hattrick perdana bersama tim nasional Belanda yang membantu tim ”Oranje” menghancurkan Turki 6-1 di Johan Cruijff Arena, Amsterdam, Rabu (8/9/2021) dini hari WIB.
Kemenangan besar atas Turki membuat Belanda sukses membalaskan dendam dalam duel pertama, akhir Maret lalu. Kala itu, Belanda tunduk dari Turki dengan skor 2-4. Oranje juga memberikan kekalahan perdana bagi Turki di kualifikasi Piala Dunia Qatar 2022.
Tak hanya itu, tim Oranje akhirnya bisa mengudeta posisi puncak Grup G kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Eropa dari Turki. Namun, posisi Belanda belum aman karena koleksi 13 poin dari enam laga setara dengan perolehan poin Norwegia. Anak asuhan Loius van Gaal itu hanya unggul produktivitas gol. Turki, yang memimpin klasemen hingga laga kelima, harus terlempar ke posisi ketiga dengan perolehan 11 poin.
Depay tidak bisa menyembunyikan kebahagiaannya bisa membantu timnya menemukan performa terbaik untuk membungkam Turki. Di akhir laga, pemain Barcelona itu membawa pulang satu bola pertandingan itu sebagai kenang-kenangan atas tiga gol pertamanya kala membela timnas.
”Saya menikmati masa terbaik saat ini. Saya merasa berada di kondisi fisik terbaik dan memiliki kepercayaan diri sehingga hal itu yang mengubah permainan saya di awal musim ini,” ujar Depay seperti dilansir UEFA.
Depay membuka keran golnya pada menit ke-16 setelah menerima umpan gelandang serang Davy Klaasen. Tujuh menit menjelang turun minum, Depay memperbesar keunggulan Belanda melalui eksekusi penalti. Ketika babak kedua baru berjalan sembilan menit, Depay mampu memaksimalkan umpan Steven Berghuis untuk membawa Belanda unggul 4-0.
Selain gol, Depay juga menyumbangkan asis untuk gol pembuka Belanda yang dicetak Klaasen ketika laga baru berjalan satu menit. Dua pemain muda, yaitu Guus Til dan Donyell Malen, menggenapkan enam gol yang disarangkan Oranje ke gawang kiper Turki, Ugurcan Cakir. Gol hiburan Turki dicetak oleh Cengiz Under di pengujung laga.
Kami sangat senang bekerja dengan skuad ini. Mereka amat berkomitmen untuk saling membantu satu sama lain dan mereka juga menjalani rencana permainan dengan sempurna.
Dengan hattrick itu, Depay menjadi pencetak gol terbanyak Belanda di permulaan periode ketiga Van Gaal menangani Belanda. Pemain kelahiran Moordrecht itu telah mencetak lima gol dan satu asis dari dari total 11 gol di tiga laga jeda internasional, awal September ini.
”Kami bermain semakin baik di tiga laga yang dijalani dalam sepekan terakhir. Produktivitas tim yang luar biasa tentu menjadi sinyal yang baik bagi seluruh pemain, pelatih, dan seluruh orang,” ucap Depay.
Depay menunjukkan pula penampilan gemilang di tiga laga awal di musim debutnya bersama Barcelona. Dari tiga laga yang telah dijalani, Depay telah menciptakan dua gol dan sebuah asis yang membantu ”Blaugrana” mengoleksi tujuh poin dari tiga pertandingan pembuka La Liga edisi 2021-2022.
Bangga
Van Gaal juga bangga dengan penampilan anak asuhannya di tiga laga awal periode ketiganya menduduki kursi juru taktik timnas Belanda. Pelatih berusia 70 tahun itu menjadi satu-satunya pelatih yang menangani Belanda dalam tiga dekade berbeda secara beruntun. Periode pertama Van Gaal melatih Belanda terjadi pada periode 2000-2002, kemudian ia menangani Belanda untuk periode 2012-2014.
Menurut Van Gaal, seluruh pemain Belanda telah menunjukkan kerja keras untuk menerapkan visi permainan yang diinginkannya. Ia amat berambisi menampilkan identitas menyerang Belanda seperti di era total football. Di tiga laga bersama Van Gaal, permainan tim Oranje lebih menyerang. Garis pertahanan tinggi dan tekanan ketat ditampilkan tim ketika kehilangan bola.
Dari tiga pertandingan terakhir, Belanda mencatatkan rata-rata 17 tembakan per laga dan mengoleksi 65,6 persen penguasaan bola. Itu adalah catatan tertinggi yang dikoleksi Belanda dibandingkan dengan tiga laga kualifikasi Piala Dunia 2022 sebelumnya. Yang lebih mengesankan lagi, catatan statistik impresif itu dicatatkan ketika Belanda menghadapi dua pesaing kuat di Grup G, yaitu Norwegia dan Turki.
”Kami sangat senang bekerja dengan skuad ini. Mereka amat berkomitmen untuk saling membantu satu sama lain dan mereka juga menjalani rencana permainan dengan sempurna,” kata Van Gaal kepada NOS.
Meski begitu, Van Gaal menilai masih ada kelemahan dari skuadnya, yaitu lemahnya konsentrasi pada menit akhir sehingga kebobolan oleh Turki. Selain itu, Van Gaal juga masih mencari pelapis Berghuis yang menempati posisi penyerang sayap kanan.
”Saya menginginkan kami untuk terus bisa bermain dengan tiga penyerang demi membantu penguasaan bola tim. Namun, kami hanya memiliki Berghuis di sisi sayap kanan sehingga kami masih mencari satu pemain lain dan Anwar El Ghazi menjadi salah satu pemain yang kami perhatikan,” ujar Van Gaal menyebut pemain Aston Villa itu.
Klaasen menambahkan, rekan setimnya masih dalam tahap untuk beradaptasi dengan taktik yang diinginkan Van Gaal. Ia bersyukur tiga laga yang telah dijalani dalam tujuh hari terakhir menunjukkan ada perkembangan untuk memenuhi keinginan pelatih senior itu.
”Kami menyadari apabila mampu menjaga intensitas permainan, maka pertandingan akan berjalan mudah dan sesuai rencana tim. Kami juga mulai menemukan kombinasi terbaik, termasuk kolaborasi saya dengan Depay yang memberikan dua gol awal bagi kami,” ujar Klaasen. (AFP)