Komite Disiplin PSSI Akan Hukum Dua Pemain AHHA PS Pati
Syaiful Indra Cahya dan Zulham Zamrun, pemain AHHA PS Pati, akan diberi hukuman oleh Komite Disiplin PSSI. Hal itu merupakan buntut dari aksi kasar keduanya dalam laga persahabatan melawan Persiraja, Senin lalu.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Komite Disiplin Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia membuka peluang untuk memberi hukuman kepada dua pemain AHHA PS Pati, yaitu Syaiful Indra Cahya dan Zulham Zamrun, yang melakukan aksi kekerasan kepada pemain Persiraja Banda Aceh pada laga persahabatan kedua tim, Senin (6/9/2021), di Jakarta. Insiden itu menjadi viral di media sosial dan diberitakan pula oleh media olahraga Spanyol, Marca.
Aksi Indra yang mengangkat kaki terlalu tinggi saat membuang bola membuat dirinya juga menyepak wajah pemain Persiraja, Muhammad Nadhif. Akibat insiden itu, Nadhif mengalami cedera di wajahnya dan patah gigi.
Tak hanya Indra, pemain senior AHHA PS Pati, Zulham Zamrun, juga melakukan tindakan keras dengan melakukan tendangan yang membenturkan kakinya dengan dua pemain Persiraja. Meskipun dua pemain Persiraja tidak mengalami cedera, aksi pencetak gol terbanyak Piala Indonesia 2018 itu amat membahayakan dan bisa mencederai lawan.
Akibat aksi kasarnya itu, Indra dan Zulham juga langsung diberi kartu merah oleh wasit. Padahal, pada laga itu, AHHA PS Pati unggul telak, 3-0, dari Persiraja yang berkompetisi di Liga 1 musim ini.
Kejadian itu menjadi perhatian serius PSSI, terutama Komite Disiplin. Ketua Komite Disiplin PSSI Erwin Tobing mengungkapkan, pihaknya tengah melakukan penyelidikan terkait insiden kasar dan membahayakan dalam laga uji coba itu. Ia menekankan, PSSI tidak akan menoleransi aksi kekerasan dalam duel di lapangan hijau meskipun laga itu hanya sebuah pertandingan uji coba.
”Saya sangat menyayangkan dan tidak akan menoleransi gaya bermain sepak bola barbar yang ditampilkan Syaiful Indra Cahya dan Zulham Zamrun. Apa jadinya jika pemain seperti mereka tetap diberi kesempatan bermain yang tentunya telah mempertontonkan contoh buruk bagi generasi muda?” gugat Erwin dalam taklimat pers, Rabu (8/9/2021).
Lebih lanjut, Erwin berkata, ”Kami tengah menyelidiki kemungkinan bisa memberikan sanksi tambahan kepada kedua pemain itu. Sebab, pelanggaran yang mereka lakukan dikategorikan pelanggaran berat dalam kode disiplin.”
PSSI telah berkomunikasi dengan klub (AHHA PS Pati) agar memberikan sanksi tegas terhadap kedua pemain itu.
Tak hanya itu, Erwin juga mengimbau AHHA PS Pati, kontestan Liga 2 musim 2021-2022, untuk memberikan hukuman tegas kepada Indra dan Zulham. Selain itu, ia berharap, AHHA PS Pati lebih jeli untuk mengontrak pemain di masa mendatang agar tidak lagi mendatangkan pemain-pemain yang tidak bisa menjunjung tinggi sportivitas.
Sekretaris Jenderal PSSI Yunus Nusi, ketika dihubungi Rabu, menyatakan, pihaknya telah berkomunikasi dengan pengurus AHHA PS Pati. Dalam komunikasi itu, PSSI meminta klub tidak segan memberikan hukuman kepada para pemain yang menampilkan kekerasan di laga persahabatan tersebut.
”PSSI telah berkomunikasi dengan klub (AHHA PS Pati) agar memberikan sanksi tegas kepada kedua pemain itu,” kata Yunus.
Hingga Kamis sore, AHHA PS Pati baru memberikan hukuman berupa pemulangan Indra dan Zulham dari program pemusatan latihan AHHA PS Pati di Jakarta. Keduanya diskors sementara dari seluruh kegiatan klub yang tengah mempersiapkan diri jelang berkompetisi di Liga 2 yang direncanakan akan berlangsung, Oktober 2021.
”Dua pemain itu dipulangkan dari pemusatan latihan karena melakukan tindakan yang tidak patut dicontoh,” kata COO AHHA PS Pati Divo Sashendra.
Aksi tersebut tentu menjadi perhatian publik karena Indra dan Zulham adalah pemain senior yang diharapkan AHHA PS Pati bisa membimbing para pemain muda di klub yang dimiliki oleh Youtuber, Atta Halilintar, itu. Zulham, misalnya, terakhir bermain untuk PSM Makassar dan Persib Bandung serta telah memiliki 21 cap bersama tim nasional Indonesia.
Adapun Indra juga dikenal publik berkat performa baiknya bersama Arema FC pada periode 2016-2018. Ia membela tim ”Garuda” di Kualifikasi Piala Asia 2015 pada Februari 2013.
Menjadi viral
Cuplikan permainan kasar Indra dan Zulham menjadi viral di dunia maya. Media olahraga Spanyol, Marca, mengunggah video pelanggaran Indra dan Zulham di situs mereka.
Berita itu diberi judul ”(Laga) Persahabatan di Indonesia tidak selalu bersahabat: Tendangan pembunuh tahun ini?”.
Presiden Persiraja Nazaruddin Dek Gam kecewa dengan aksi kasar yang menimpa pemainnya di laga uji coba itu. Padahal, laga uji coba itu dilakukan demi memberikan kesempatan latih tanding bagi para pemain muda Persiraja agar lebih siap mengarungi Liga 1 musim ini.
”Pertandingan kemarin lebih buruk dari tarkam (antarkampung). Saya telah perintahkan sekretaris umum klub agar tidak lagi menjalani partai uji coba selama kompetisi berlangsung,” ujar Nazaruddin yang merupakan anggota DPR dari Aceh.