Penyerangan yang menyebabkan empat anggota TNI AD gugur tidak mengganggu persiapan PON Papua sehingga akan dilaksanakan sesuai rencana. Masyarakat dan kontingen pun tetap antusias.
Oleh
TIM KOMPAS
·5 menit baca
Kompas/Wawan H Prabowo
Pengendara melintasi media promosi pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua yang terpasang di Bundaran HI, Jakarta, Jumat (3/9/2021). Saat ini Panitia Besar Pekan Olahraga Nasional Papua 2020 tengah menggelar uji coba sejumlah cabang olahraga yang akan dipertandingkan demi memastikan kesiapan arena dan peralatan tanding. Adapun PON XX Papua akan digelar pada 2-15 Oktober 2021.
JAKARTA, KOMPAS — Jelang Pekan Olahraga Nasional XX yang akan diselenggarakan di Papua pada 2-15 Oktober, pemerintah pusat memastikan kondisi Papua kondusif dengan penuh kewaspadaan, meski sempat terjadi penyerangan yang menyebabkan empat anggota TNI AD gugur di Distrik Aifat Selatan, Kabupaten Maybrat, Papua Barat, Kamis (2/9/2021). Aparat TNI/Polri akan dioptimalkan agar PON Papua berlangsung sesuai rencana, aman, dan lancar.
”Aparat berkomitmen menjaga PON Papua dengan sejumlah langkah, terutama antisipasi segenap potensi yang tidak diinginkan, seperti ancaman bersenjata atau teror, penyusupan, sampai penyebaran berita hoaks. PON menjadi antensi utama karena kegiatan besar yang menyangkut marwah dan kehormatan negara,” ujar Sekretaris Kemenpora Gatot S Dewa Broto, seusai Rapat Koordinasi Khusus Tingkat Menteri Jelang Penyelenggaraan PON dan Pekan Paralimpik Nasional Papua di Kemenko Polhukam, Jakarta, Jumat (3/9/2021).
Gatot mengatakan, rapat itu dipimpin oleh Menko Polhukam Mahfud MD dan dihadiri sejumlah pejabat terkait, mulai dari Menpora Zainudin Amali, Ketua Umum KONI Pusat Marciano Norman, perwakilan TNI/Polri di pusat maupun Papua, hingga perwakilan Pemerintah Provinsi Papua. Pembahasan utama, antara lain, mengenai keamanan dan kesehatan di Papua jelang PON.
Aparat TNI/Polri di Papua cukup siaga untuk mengatasi berbagai potensi krusial yang bisa timbul sebelum dan selama PON. Mereka pun menjalin hubungan dengan masyarakat, terutama tokoh adat agar bersama-sama menyukseskan PON kali ini.
”Aparat TNI/Polri di Papua cukup siaga untuk mengatasi berbagai potensi krusial yang bisa timbul sebelum dan selama PON. Mereka pun menjalin hubungan dengan masyarakat, terutama tokoh adat agar bersama-sama menyukseskan PON kali ini,” kata Gatot.
Pengendara melintasi media promosi pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua 2020 yang terpasang di Bundaran HI, Jakarta, Jumat (3/9/2021). Saat ini Panitia Besar Pekan Olahraga Nasional Papua 2020 tengah menggelar uji coba sejumlah cabang olahraga yang akan dipertandingkan demi memastikan kesiapan arena dan peralatan tanding. Adapun PON Papua 2020 akan digelar pada 2-15 Oktober 2021.
Pengamatan Kompas di Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura yang termasuk kluster penyelenggara PON, tampak umbul-umbul dan spanduk bertema menyambut PON di sejumlah arena, seperti Stadion Lukas Enembe di Kabupaten Jayapura, serta Gedung Olahraga Waringin dan Gedung Olahraga Cenderawasih di Kota Jayapura.
Pemasangan umbul-umbul dan spanduk yang bertema PON juga terlihat di sepanjang jalan raya dari Sentani hingga Kota Jayapura sepanjang 30 kilometer. Tempat-tempat fasilitas publik, taman kota, hingga pusat perbelanjaan juga memasang spanduk untuk menyambut gegap gempita PON Papua.
Masyarakat juga antusias mengikuti program vaksinasi di dua kluster ini demi menyaksikan pertandingan setiap cabang olahraga. Setiap hari, sekitar 1.000 orang yang mendapat vaksin Covid-19.
Panitia Besar PON menyatakan warga yang telah divaksin dapat memasuki arena setiap cabang olahraga. Kebijakan ini untuk mencegah peningkatan kasus baru di daerah yang menjadi tuan rumah PON.
Geisler Muguri, warga di Kelurahan Argapura, Kota Jayapura, mengaku, dirinya sudah tidak sabar untuk menyaksikan PON yang pertama di tanah Papua. PON adalah impian masyarakat Papua yang akhirnya dapat terwujud.
”Dengan pelaksanaan PON menjadi bukti negara memercayai Papua dapat melaksanakan ajang olahraga level nasional. Kami sangat bangga akhirnya dapat melaksanakan PON,” ungkap Geisler.
Belum ada aturan
Sejauh ini, belum ada aturan khusus untuk peserta atau tamu yang hadir selama PON terkait dengan pandemi Covid-19, seperti pembatasan ruang gerak, baik untuk ke suatu lokasi maupun waktu aktivitas. ”Tetapi, tidak menutup kemungkinan aturan lebih spesifik dibuat setelah Pak Mahfud MD berkunjung ke Papua pada 10 September,” terang Gatot.
Gatot menuturkan, peluang kehadiran penonton di arena juga dibahas. Pertimbangannya, PON dianggap sebagai kebanggaan dan hiburan untuk warga Papua. Apalagi ajang ini baru pertama kali digelar di Papua.
Namun, jumlah penonton mungkin dibatasi, tetapi tidak signifikan dari kapasitas arena. Lalu, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi untuk masuk arena, seperti wajib sudah dua kali divaksinasi.
Selebihnya, isu yang turut diperhatikan adalah proses tes Covid-19 sebelum laga. Kalau harus tes usap PCR, yang dikhawatirkan keterbatasan laboratorium PCR di Papua. ”Solusinya, kemungkinan mendatangkan peralatan dari Jakarta atau Pulau Jawa,” kata Gatot.
Menurut Marciano, penanganan Covid-19 jelang PON Papua berjalan cukup baik. Semua atlet ataupun peserta PON telah dua kali divaksinasi. Sementara itu, tingkat vaksinasi warga di sekitar arena pertandingan sebanyak dosis dua sudah mencapai 50 persen. Diharapkan vaksinasi tembus 70-75 persen sebelum laga pertama, yaitu sofbol putra di Kota Jayapura pada 22 September.
Marciano mengutarakan, secara umum persiapan PON hampir tuntas. Pembangunan infrastruktur, terutama arena, mencapai 90-95 persen. ”Praktis yang belum tuntas hanya arena rugbi di Kabupaten Jayapura tetapi akhir September ini selesai,” jelasnya.
KOMPAS/IRMA TAMBUNAN
Suasana latihan atlet dayung Jambi di Danau Sipin, Kota Jambi, Jumat (7/8/2021). Sebagian atlet tengah menjalani pemusatan latihan menjelang PON di Papua, Oktober 2021.
Persiapan daerah
Sementara itu, sejumlah daerah terus bersiap memberangkatkan kontingen ke PON Papua. Kontingen Jawa Timur akan memberangkatkan 1.150 atlet, ofisial, dan gugus tugas ke Papua untuk mengikuti ajang olahraga terbesar se-Indonesia itu.
”Tidak ada masalah. Selama KONI tidak menyatakan ada penundaan atau apa pun yang darurat, Jatim tetap berangkat,” kata Ketua Harian Komite KONI Jatim M Nabil.
Sekretaris Umum KONI Jawa Tengah Heny Setyawati mengatakan, pihaknya enggan memusingkan perihal keamanan kontingen di Papua. Menurut dia, apabila pemerintah telah menjamin dapat melaksanakan PON dengan baik, pasti segala sesuatunya telah disiapkan. Kontingen Jateng terdiri atas 643 orang yang terdiri dari atlet, pelatih, manajer, dan tim pendukung.
KONI Daerah Istimewa Yogyakarta siap memberangkatkan 130 atlet ke PON Papua. Ketua Umum KONI DIY Djoko Pekik Irianto mengatakan, Panitia Besar PON dan Pemerintah Provinsi Papua telah memberi jaminan keamanan dalam penyelenggaraan PON Papua 2020 yang disampaikan dalam Chef de Mission (CdM) Meeting dan Delegation Registration Meeting (DRM).
Kompas/AGUS SUSANTO
Foto udara Stadion Utama Papua Bangkit dan arena atletik di Jayapura, Papua, Sabtu (29/2/2020). Hambatan terbesar penyelesaian pembangunan 56 arena untuk Pekan Olahraga Nasional (PON) yang akan bergulir pada 20 Oktober-2 November 2020 adalah keterbatasan waktu, geografis, dan sumber material pembangunan yang nyaris semuanya dari luar Papua. Pemerintah pusat akan memberikan anggaran penyelenggaraan PON Papua 2020 sebanyak Rp 328 miliar dan peralatan Rp 191 miliar.
Kontingen Jawa Barat tetap berangkat mengikuti PON Papua sesuai jadwal. Jabar akan mengirimkan 770 atlet yang mengikuti 37 cabang olahraga. Ketua KONI Jabar Ahmad Saefudin mengatakan, pemerintah telah mempunyai pertimbangan matang untuk memastikan keamanan di Papua. Pihaknya tidak terganggu dengan gangguan keamanan.
”Psikologis atlet tidak terganggu. Persiapan kami sudah matang untuk mempertahankan status juara umum PON,” ujarnya. (DRI/FLO/TAM/BRO/ETA/DIT/HRS)