Brasil kian kokoh di puncak klasemen Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Conmebol. Meskipun tanpa banyak pemain utama, Brasil tetap mampu menumbangkan Chile di Santiago.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·5 menit baca
SANTIAGO, JUMAT — Gol tunggal Everton Ribeiro ke gawang Chile pada laga ketujuh Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Conmebol, Jumat (3/9/2021) pagi WIB, memastikan Brasil menjaga kesempurnaan berkat kemenangan tipis 1-0. ”Selecao” mempertahankan posisi puncak klasemen dengan mencatatkan tujuh kemenangan dari tujuh pertandingan.
Brasil untuk sementara unggul enam poin dari Argentina di urutan kedua. Anak asuhan Adenor Leonardo Bacchi alias Tite itu telah mengoleksi 21 poin, sedangkan Argentina memiliki 15 poin seusai menumbangkan Venezuela, 3-1, pada laga yang berlangsung bersamaan.
Brasil juga mempertahankan rekor belum terkalahkan dalam 24 laga kualifikasi Piala Dunia. Kekalahan terakhir Brasil di ajang itu terjadi pada enam tahun lalu, saat bertandang ke Chile. Kala itu, Brasil, yang masih dilatih Carlos Dunga, tumbang 0-2 dari Chile pada laga yang berlangsung 8 Oktober 2015. Dua gol Chile diciptakan oleh Eduardo Vargas dan Alexis Sanchez.
Agar tidak mengulangi kekalahan serupa, Pelatih Brasil Tite mencoba meredam permainan Chile yang penuh semangat dan determinasi tinggi dalam laga yang berlangsung di Stadion David Arellano, Santiago, Chile, itu. ”Selecao” tampil dengan tempo lambat dan membiarkan Chile lebih banyak menguasai bola.
Ketidakhadiran sejumlah pemain andalan yang tampil di Liga Primer Inggris, seperti Alisson Becker, Thiago Silva, Fabinho, Gabriel Jesus, dan Richarlison, membuat Brasil tidak mampu mengeluarkan sepak bola menyerang yang selama ini menjadi identitas tim. Neymar Jr menjadi poros utama serangan Brasil. Hanya, pergerakan Neymar, yang banyak bergerak di posisi penyerang tengah, lebih terbatas karena dua hingga tiga pemain Chile mengikuti pemain Paris Saint-Germain itu ketika menguasai bola.
Dalam 90 menit, Chile memang tampil mendominasi. ”La Roja” mengusai penguasaan bola hingga 61 persen serta mengkreasi 12 peluang. Adapun Brasil yang mengandalkan serangan balik mengoleksi 39 persen pengusaan bola dan 10 peluang.
Meski begitu, Brasil bisa mencuri gol lewat serangan balik melalui sepakan pemain pengganti, Everton Ribeiro, pada menit ke-64. Ribeiro masuk pada awal babak kedua untuk menggantikan penyerang sayap Real Madrid, Vinicius Junior.
Saya bangga dengan gol ini untuk membantu kami meraih kemenangan. Tujuh kemenangan beruntun di awal babak kualifikasi ini adalah catatan bersejarah.
Serangan itu diawali penetrasi bek sayap kanan, Danilo, di sisi sayap kiri pertahanan Chile. Kemudian, Danilo memberi umpan ke kotak penalti. Ribeiro menerima bola itu untuk memberikan operan satu kali sentuhan kepada Neymar, tetapi sayangnya sepakan Neymar bisa ditepis kiper Chile, Claudio Bravo. Bola pantulan itu bisa dieksekusi dengan tenang oleh Ribeiro dengan menempatkan bola di sisi kiri gawang tim tuan rumah.
Itu adalah gol kedua Ribeiro dari 16 kesempatan membela Brasil. Gol perdananya untuk tim ”Selecao” tercipta pada laga penyisihan Copa America 2021 saat mengalahkan Peru 4-1, 17 Juni lalu.
”Saya bangga dengan gol ini untuk membantu kami meraih kemenangan. Tujuh kemenangan beruntun di awal babak kualifikasi ini adalah catatan bersejarah,” kata Ribeiro seusai laga.
Kemenangan atas Chile merupakan kemenangan ke-46 di era Tite. Dari 62 laga yang telah dijalani Brasil bersama Tite, tingkat kemenangan mencapai 74 persen. Neymar dan kawan-kawan hanya mengalami 11 kali hasil imbang dan lima kekalahan.
Pertahanan kokoh
Kunci utama Brasil bisa membawa pulang tiga poin dari Santiago adalah lini belakang yang tampil kokoh. Kuartet pertahanan yang diisi Danilo, Eder Militao, Marquinhos, dan Alex Sandro, mampu menyulitkan para pemain ”La Roja” untuk mencari ruang di zona pertahanan Brasil. Meskipun menciptakan lebih banyak peluang, Chile hanya membuat tiga tembakan mengarah ke gawang.
Dua dari tiga tembakan itu tercipta secara beruntun pada menit ke-29. Momen itu bermula dari tendangan bebas yang dieksekusi Arturo Vidal yang mampu ditepis kiper Brasil, Weverton. Kiper yang bermain untuk Palmeiras itu kembali mampu menghalau tembakan Vargas yang menyambar bola hasil tepisan Weverton sebelumnya.
”Kami telah melalui pertandingan yang sulit dan membawa pulang tiga poin. Sekarang kami akan beristirahat demi mempersiapkan diri menjelang laga berat melawan Argentina,” ujar Weverton.
Kekalahan atas Brasil membuat kecewa kubu Chile. ”La Roja” sempat mencetak gol pada menit ke-34, tetapi dianulir oleh wasit akibat off-side. Lalu, ketika laga memasuki menit ke-87 terjadi insiden Vidal terjatuh di kotak penalti setelah ditabrak oleh kapten Brasil, Casemiro.
Insiden jatuhnya Vidal itu sempat membuat stadion bergemuruh. Ribuan pendukung Chile menyoraki wasit Diego Haro yang tetap membiarkan pertandingan berlanjut. Tak hanya penonton, seluruh pemain pengganti Chile beranjak dari bangku cadangan untuk berdiri di sisi lapangan guna memprotes insiden itu dan mendesak wasit memberi penalti.
Setelah berbincang dengan VAR, Haro memutuskan tidak memberikan tim tuan rumah tendangan penalti. Vidal mengatakan bahwa Casemiro mengganjal kakinya untuk menghalangi dirinya menerima operan.
”Ia (Casemiro) membenturkan kakinya ke saya. Untuk apa VAR? Padahal, ia benar-benar menyentuh saya sehingga itu seharusnya murni sebuah pelanggaran,” kata Vidal dilansir Emol.
Kekalahan dari Brasil membuat Chile tertahan di posisi ketujuh pada Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Conmebol. ”La Roja” baru meraih satu kemenangan, kemudian mendapatkan tiga hasil imbang dan tiga kekalahan. Alhasil, Chile baru mengoleksi enam poin dari tujuh laga dan tertinggal tiga poin dari Uruguay di urutan keempat, yang menjadi batas terakhir untuk mendapat tiket langsung ke Qatar 2022.
”Kami harus segera bersatu untuk bangkit. Dari penampilan kami selama ini, kami sesungguhnya bermain dengan baik tetapi gagal memanfaatkan banyak peluang,” tambah Vidal. (REUTERS)
Hasil Laga Ketujuh Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Conmebol