Berkat dua gol ke gawang Irlandia, menempatkan Cristiano Ronaldo ke dalam buku sejarah sepak bola. Ia menggeser Ali Daei sebagai pencetak gol terbanyak di laga internasional.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·6 menit baca
FARO, KAMIS — Selama 19 tahun karier di level profesional, Cristiano Ronaldo telah dikelilingi oleh gol dan rekor pribadi yang mengagumkan. Sumbangan brace ”CR7” untuk Portugal dalam laga melawan Irlandia, Kamis (2/9/2021) dini hari WIB, mengantarkan Portugal menyegel tiga poin sekaligus menciptakan sejarah bagi dirinya sebagai pemuncak daftar pencetak gol terbanyak bersama tim nasional.
Untuk menjaga ”keabadian” sebagai mesin gol bagi setiap tim yang dibelanya, Ronaldo amat menjaga tubuhnya. Bukan rahasia lagi jika kapten timnas Portugal itu sangat menjaga pola makan, istirahat, dan menyusun menu latihan pribadi. Hal itu membuat pemain yang lahir dan besar di Pulau Madeira, Portugal, itu tetap memiliki bentuk dan kondisi fisik yang bugar di usia ke-36.
Selain itu, fokus besarnya terhadap sepak bola membuat dirinya memiliki mental yang kokoh di setiap pertandingan. Kegagalan mengeksekusi peluang di dalam laga tidak meruntuhkan kepercayaan diri CR7 untuk terus bekerja keras membantu timnya melalui sumbangan gol.
Sikap itu ditunjukkan pada pertandingan kontra Irlandia di Stadion Algarve. Dalam laga keempat Portugal di Kualifikasi Piala Dunia Qatar 2022 itu, Ronaldo menjalani momen pertandingan bak roller-coaster. Ia gagal menciptakan gol melalui sepakan tendangan penalti pada menit ke-15. Sepakannya yang mengarah ke pojok kanan gawang lawan mampu ditepis kiper Irlandia, Gavin Bazunu.
Kegagalan penalti itu lebih terasa sebuah nasib buruk bagi Ronaldo. Sebab, bola mengenai kepala kiper berusia 19 tahun itu sehingga gagal masuk ke dalam gawang. Ronaldo terlihat amat kecewa. Itu adalah momen ketujuh dirinya gagal mengeksekusi penalti selama berseragam Portugal. Terakhir kali, ia gagal mencetak gol dari titik putih di laga internasional tercipta pada babak penyisihan Piala Dunia 2018 melawan Iran.
Secara total, CR7 telah 28 kali tak mampu memaksimalkan peluang penalti. Ronaldo sudah mengeksekusi 167 penalti dalam kariernya dengan rasio kegagalan penaltinya mencapai 11,9 persen.
Hal itu bagian dari pertandingan. Terkadang, Anda menciptakan gol, kadang pula Anda melakukan sebuah kesalahan.
Terkait kegagalan mengeksekusi penalti ke gawang Irlandia, Ronaldo berkata, ”Hal itu bagian dari pertandingan. Terkadang, Anda menciptakan gol, kadang pula Anda melakukan sebuah kesalahan.”
Tak hanya gagal memaksimalkan peluang dari titik putih, sepakan tendangan bebas Ronaldo pada menit ke-87 juga lagi-lagi mampu ditepis Bazunu. Padahal, bola telah berhasil melampaui pagar yang dibentuk lima pemain ”Jack’s Army”, sebutan timnas Irlandia.
Dua peluang yang tidak mampu menaklukan Bazunu tak meruntuhkan semangat Ronaldo. Ia tetap kerja keras untuk mencetak gol demi membantu ”A Selecao” meraih poin. Sebab, Irlandia secara mengejutkan mampu unggul lebih dulu melalui sumbangan gol sundulan dari John Egan dari situasi sepak pojok di akhir babak pertama.
”Brace” sundulan
Meskipun dua peluang tak berhasil dikonversi menjadi gol, Ronaldo tetap bekerja keras. Ia tidak hanya bergerak di kotak penalti, tetapi juga membuka ruang di kedua sisi lapangan untuk membantu rekan setimnya mengkreasi peluang demi membongkar taktik ”parkir bus” Irlandia.
Kerja keras Ronaldo dan para pemain A Selecao berbuah hasil pada tujuh menit akhir di paruh kedua laga. Dua pemain pengganti membantu CR7 menciptakan brace atau dua gol sundulan yang mencatatkannya sebagai pemain dengan gol terbanyak dalam sejarah laga internasional.
Gol pertama Ronaldo dihasilkan berkat asis Goncalo Guedes pada menit ke-89. Guedes pun baru masuk ketika pertandingan memasuki menit ke-82 untuk menggantikan Joao Cancelo. Kemudian, ketika laga memasuki menit terakhir, 90+6, Ronaldo mampu memaksimalkan umpan matang Joao Mario. Portugal menang 2-1 sehingga berhasil menjaga posisi puncak Grup A Kualifikasi Piala Dunia Qatar 2022 dengan koleksi 10 poin dari empat laga.
Sepasang gol itu menjadikan Ronaldo mencatatkan 111 gol dalam 180 laga berseragam Portugal. Ia melewati rekor gol terbanyak laga internasional milik legenda Iran, Ali Daei, yang mencatatkan gol ke-109 pada 1 Maret 2006 dalam laga persahabatan melawan Kosta Rika di Teheran, Iran.
”Saya sangat senang, bukan hanya karena menciptakan rekor baru, melainkan juga karena momen istimewa yang kami rasakan sebagai tim di laga ini. Saya mengapresiasi apa yang telah seluruh tim lakukan, kami percaya hingga akhir,” kata Ronaldo dilansir BBC seusai laga.
Saya sangat senang, bukan hanya karena menciptakan rekor baru, melainkan juga karena momen istimewa yang kami rasakan sebagai tim di laga ini.
Sekitar 75 menit seusai laga di Stadion Alvagre berakhir, Ronaldo langsung mengunggah video gol-golnya untuk Portugal di akun Instagram pribadinya, @cristiano. Video itu disukai sekitar 1 juta akun hanya dalam 5 menit setelah diunggah.
Pada takarir unggahan itu, Ronaldo mengungkapkan, rekor gol internasional itu merupakan rekor yang sangat istimewa bagi dirinya. Ia bangga bisa menghadirkan rekor sensasional berkat perannya bagi Portugal.
Terdapat tiga alasan rekor barunya itu terasa amat spesial bagi CR7. Pertama, itu adalah rekor yang diciptakan ketika membela Portugal. Kedua, menjalani pertandingan dan kompetisi dengan seragam timnas bagi Ronaldo merupakan mimpi masa kecil yang menjadi kenyataan. Ketiga, ia senang bisa melampaui standar tinggi yang telah dicanangkan Ali Daei dengan rekor gol internasional.
”Selamat kepada ’Shariar’ (julukan Ali Daei) karena telah memegang rekor (gol) itu sangat lama dan terima kasih atas dukungan yang menunjukkan rasa hormat setiap saya mencetak gol dan mendekati angka (gol) luar biasa itu,” tulis Ronaldo dalam takarir unggahannya itu.
Lebih lanjut, 111 gol belum akan membuat Ronaldo puas. ”Terima kasih Portugal. Terima kasih seluruh rekan setim dan lawan yang membuat perjalanan ini sangat tidak terlupakan. Mari tetap bertemu di dalam lapangan untuk tahun-tahun mendatang! Saya belum menutup perhitungan (gol) ini,” tambah Ronaldo.
Daei pun senang rekor gol miliknya yang telah bertahan selama 15 tahun itu dipecahkan oleh CR7. ”Saya merasa terhormat penghargaan luar biasa ini menjadi milik Ronaldo,” kata Daei, Juni lalu.
Selain rekor gol itu, Ronaldo juga menjadi satu-satunya pemain yang mampu mencetak gol bagi timnas senior dan kelompok umur A Selecao. Sejak membela Portugal U-15 pada 2001, Ronaldo rutin mencetak gol untuk Portugal U-17, U-20, U-21, dan U-23. Dalam timnas tingkatan usia itu, Ronaldo secara akumulasi menciptakan 18 gol dari 34 pertandingan.
Dengan ratusan gol demi golnya itu, Ronaldo telah layak masuk dalam sejarah sepak bola dunia. Presiden FIFA Gianni Infantino mengatakan, capaian rekor gol itu merupakan wujud dari komitmen serta dedikasi besar Ronaldo selama hampir dua dekade membela negaranya. Dalam periode itu, tambah Infantino, Ronaldo telah menunjukkan hasrat dan karya seni yang luar biasa untuk sepak bola.
Anda telah menjadi tidak hanya pahlawan nasional (Portugal), tetapi juga ikon internasional dan panutan bagi calon pemain di seluruh dunia.
”Anda telah menjadi tidak hanya pahlawan nasional (Portugal), tetapi juga ikon internasional dan panutan bagi calon pemain di seluruh dunia. Keterampilan dan dorongan konsistensi Anda layak mendapatkan pengakuan dan kekaguman global. Parabens (Selamat), Cristiano!” tutur Infantino dilansir laman FIFA.
Pelatih Portugal Fernando Santos menegaskan, Ronaldo adalah sosok pemain yang mampu memberikan kontribusi besar bagi tim. ”Pemain besar seperti dirinya (Ronaldo) tetap bisa mengatasi masalah tim di dalam pertandingan meskipun ia tidak menjalani pertandingan dengan baik,” kata Santos, seperti dikutip A Bola. (AFP/SAN)