Penonton dan petenis punya keterikatan kuat dalam pertandingan. Penonton adalah sumber energi bagi petenis, sementara petenis menjadi sosok idola, bahkan inspirasi bagi penggemarnya.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
Kerinduan penonton dan petenis untuk berinteraksi dalam sebuah kompetisi olahraga tergambar di Pusat Tenis Nasional Billie Jean King, Flushing Meadows, New York, Senin (30/8/2021), pada hari pertama turnamen Grand Slam Amerika Serikat Terbuka.
Setelah diselenggarakan tanpa penonton pada 2020 karena pandemi Covid-19, Grand Slam penutup musim ini digelar dengan penonton dalam kapasitas maksimal. Sesuai syarat dari Pemerintah Kota New York, mereka yang berusia 12 tahun ke atas harus memperlihatkan sertifikat vaksin, setidaknya untuk satu dosis.
Antusiasme penonton untuk menyaksikan bintang-bintang tenis secara langsung terobati ketika gerbang kompleks dengan 22 lapangan itu dibuka. Padahal, sebagian dari mereka harus antre hingga dua jam untuk melewati gerbang. Hal itu terjadi karena petugas harus memeriksa isi tas setiap pengunjung dan memastikan mereka memiliki sertifikat vaksin.
Panitia mencatat, sebanyak 53.783 penonton datang pada hari pertama yang menyajikan beberapa “big match”, seperti laga Andy Murray melawan Stefanos Tsisipas dan duel dua petenis putri tuan rumah Sloane Stephens melawan Madison Keys. Kedua laga itu, serta penampilan juara bertahan tunggal putri, Naomi Osaka, berlangsung di lapangan utama yang juga stadion tenis terbesar di dunia, yaitu Stadion Arthur Ashe. Stadion dengan atap yang bisa dibuka-tutup ini berkapasitas 23.771 penonton.
Tak perlu menanti lama, penonton langsung menyaksikan laga menarik antara Keys dan Stephens, pertandingan pertama di Arthur Ashe. Pertandingan yang merupakan ulangan final AS Terbuka 2017 itu dimenangi Stephens melalui tiebreak pada set ketiga, 6-3, 1-6, 7-6 (9/7).
Kepuasan penonton yang membeli tiket di Stadion Arthur Ashe bertambah ketika Murray bertemu Tsisipas untuk pertama kalinya. Pertemuan mantan petenis nomor satu dunia dengan unggulan ketiga itu menjadi yang paling dinanti sejak undian dirilis pada Kamis.
Penonton punya peran penting dalam pertandingan tadi. Bermain di hadapan penonton di New York selalu menjadi pengalaman tak terlupakan, apalagi setelah tahun lalu terasa sangat sepi.
Laga yang berlangsung empat jam 49 menit itu dimenangi Tsitsipas, 2-6, 7-6 (9/7), 3-6, 6-3, 6-4. Sebagian besar penonton bersorak riuh mendukung Murray, yang berstatus underdog, meski juara AS Terbuka 2012 itu kalah.
Sesi malam yang dimulai sekitar pukul 21.00 waktu setempat (mundur dua jam dari jadwal semula karena laga panjang Murray-Tsitsipas) tak kalah meriah ketika Osaka berhadapan dengan Marie Bouzkova. Setelah menang dengan skor 6-4, 6-1, Osaka memberikan pin Olimpiade Tokyo 2020 pada anak perempuan di tribun.
“Turnamen tahun lalu terasa sangat sepi bagi saya. Saya pun senang ketika melihat anak kecil ada di antara penonton hari ini. Energi yang mereka hadirkan tak tersaingi,” komentar Osaka, juara AS Terbuka 2018 dan 2020.
Menyengat
Energi yang sama dirasakan Tsitsipas, Stephens, Simona Halep, dan Cori “Coco” Gauff. “Atmosfer di sini begitu menyengat. Ini yang selama ini saya nanti,” komentar Tsitsipas, meski mendapat sorakan penonton karena memperlambat dimulainya set kelima. Petenis Yunani itu melalukan toilet break hingga tujuh menit, yang membuat Murray kesal karena menanti lama untuk memulai servis.
Halep menuturkan, energi yang diberikan penonton membuatnya hidup. “Semoga situasi ini berlangsung selamanya,” kata petenis yang mengalahkan Camila Giorgi, 6-4, 7-6 (7/3), itu.
Coco bahkan hampir menangis ketika ditanya tentang kehadiran penonton di Stadion Louis Armstrong. Dukungan penonton sangat berarti bagi petenis berusia 17 tahun itu setelah kehilangan set pertama. Berhadapan dengan Magda Linette, Coco menang 5-7, 6-3, 6-4.
Petenis peringkat ke-23 dunia itu juuga mendapat dukungan istimewa dari atlet atletik peraih dua medali emas Olimpiade Tokyo 2020, Sydney McLaughlin, dan mantan pemain basket NBA, Steve Nash, di tribun timnya. McLaughlin menyumbangkan emas lari 400 meter dan estafet 4x400 m putri bagi AS.
“Datang ke stadion pada pertandingan babak pertama di arena Grand Slam membuat saya gugup, saya pun senang bisa melaluinya. Penonton punya peran penting dalam pertandingan tadi. Bermain di hadapan penonton di New York selalu menjadi pengalaman tak terlupakan, apalagi setelah tahun lalu terasa sangat sepi,” ujar Coco, yang akan berhadapan dengan Stephens pada babak kedua.
Pertemuan Coco dan Stephens, pada Rabu, itu dipastikan akan berlangsung di tengah sorakan penonton yang lebih meriah. Apalagi, keduanya menjadi petenis kebanggaan tuan rumah. (AP/AFP)