Max Verstappen meraih posisi start terdepan dengan performa brilian di Spa-Francorchamps yang basah. Hujan juga menjadi berkah bagi George Russell untuk meraih posisi start di baris terdepan dengan mobil lambat Williams.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·6 menit baca
SPA-FRANCORCHAMPS, SABTU – Max Verstappen seperti menari di Sirkuit Spa-Francorchamps, Belgia, yang sangat licin akibat guyuran hujan. Pebalap Red Bull itu menegaskan dirinya sebagai salah satu rain master Formula 1 dengan meraih pole position saat memacu RB16B di trek yang berbahaya, Sabtu (28/8/2021). Itu jadi modal kuat Verstappen untuk merebut kembali pimpinan klasemen dari rival utamanya, Lewis Hamilton, yang start di posisi ketiga.
Posisi start kedua secara mengejutkan diraih oleh George Russell dengan mobil tim Williams yang merupakan mobil paling lambat di antara tim-tim Formula 1 musim ini. Russell merupakan pebalap muda binaan Mercedes yang membela Williams. Dia menjadi favorit rekan setim Hamilton, menggantikan Valtteri Bottas di Mercedes musim depan.
Russell pernah meraih posisi start kedua di seri Sakhir pada musim 2020, tetapi waktu itu dia memacu mobil Mercedes milik Hamilton yang sedang absen karena positif Covid-19. Kali ini, Russell membuktikan kemampuannya dengan memacu mobil Williams yang lambat untuk meraih posisi start kedua di seri Belgia. Dia bahkan start di depan Hamilton, juara dunia tujuh kali Formula 1.
"Saya pikir kami melakukan dengan baik untuk lolos dari Q1 (kualifikasi pertama) dan kemudian berakhir di baris terdepan. Kami tidak memiliki apa pun untuk dipertaruhkan. Besok menjadi hari yang penting untuk berada di lintasan dan meraih beberapa poin," ungkap Russell.
Namun, persaingan saat balapan pada Minggu akan sangat berat bagi Russell, terutama jika balapan berlangsung dalam kondisi kering. Dia akan bersaing dengan Verstappen dan Hamilton yang kini sedang bersaing memerebutkan gelar juara dunia.
"Ketika kami mengganti ban dengan intermediate, mereka tidak bisa bisa mengatasi air yang sangat banyak. Jadi, itu cukup beresiko. Saya sangat senang bisa kualifikasi seperti ini setelah jeda (empat pekan)," ungkap Verstappen.
"Kami di posisi pertama dan itu yang paling penting. Ini trek yang luar biasa untuk balapan dan sangat sulit dalam kondisi basah," lanjut pebalap Red Bull itu.
Capaian itu menjadi modal krusial bagi Verstappen untuk meraih kemenangan dan kembali ke puncak klasemen. Pebalap asal Belanda itu kini tertinggal delapan poin dari Hamilton setelah gagal finis di Silverstone dan finis kesembilan di Hongaroring.
"Ini hari yang sangat sulit bagi semua orang. Saya hanya berusaha untuk tetap positif dan tenang. Selamat untuk Max dan George. Jika besok seperti ini, akan sulit untuk mencari keseimbangan di trek lurus dan downforce. Besok adalah hari yang berbeda," ungkap Hamilton.
Sempat ditunda
Kualifkasi Formula 1 seri Belgia sempat mengalami penundaan karena hujan lebat dan kemudian dihentikan menyusul kecelakaan parah Lando Norris. Mobil pebalap McLaren itu melintir di Eau Rouge-Raidillon atau tikungan 3,4,5 dan menabrak pembatas di kiri tikungan 3, kemudian melucur dan menabrak sisi kanan tikungan 5. Namun, Norris selamat dalam insiden yang menyebabkan berkibarnya bendera merah atau tanda dihentikannya sementara sesi itu.
Norris sedang dalam performa yang sangat bagus dengan mencetak waktu tercepat pada kualifikasi pertama dan kedua. Kualifikasi ketiga kemudian ditunda hingga sirkuit dibersihkan dari pecahan mobil Norris. Sesaat sebelum kecelakaan ini, pebalap Aston Martin, Sebastian Vettel, meminta bendera merah dikibarkan karena kondisi sangat berbahaya.
Balapan pertama di paruh kedua 2021 ini sangat penting bagi Verstappen, setelah mengakhiri paruh pertama Formula 1 dengan dua mimpi buruk. Dia gagal finis di Silverstone dan finis kesembilan di Hongaroring. Sempat unggul 33 poin, Verstappen kini justru tertinggal delapan poin dari Hamilton. Kini, setelah jeda empat pekan, Verstappen melanjutkan tantangannya pada Hamilton dalam perburuan juara F1 musim ini.
Verstappen mengawali akhir pekan di Belgia dengan meyakinkan, yaitu konsisten berada di posisi tiga besar sepanjang tiga sesi latihan bebas pada Jumat dan Sabtu (28/8/2021). Dia berada di posisi kedua, di belakang Valtteri Bottas, pada sesi latihan pertama (FP1). Sedangkan Hamilton berada di posisi ke-18 karena menggunakan sayap belakang yang berguna memperbaiki kestabilan di tikungan, tetapi menurunkan kecepatan di trek lurus.
Pada latihan kedua (FP2), Verstappen mencetak waktu tercepat, tetapi dia kemudian mengalami kecelakaan di chicane Les Chombes. Pebalap andalan Red Bull itu mengalami oversteer dan tidak bisa dikoreksi sehingga ban belakang mbilnya menabrak pembatas lintasan.
Insiden itu merupakan kecelakaan kedua yang berujung bendera merah, setelah kecelakaan yang dialami pebalap Ferrari, Charles Leclerc. Kerusakan pada mobil SF21 memaksa Ferrari mengganti sasis mobil Leclerc tanpa terkena penalti. Pada sesi latihan kedua, dua pebalap Mercedes, Bottas dan Hamilton, berada di posisi kedua dan ketiga.
Jadi, kami harus sangat berhati-hati dan waspada dengan perubahan-perubahan setelan yang kami lakukan. Tetapi, ini bukan rodeo pertama kami. (Lewis Hamilton)
Verstappen melanjutkan dominasinya di Spa-Francorchamps pada sesi latihan terakhir pada Sabtu pagi waktu setempat. Pebalap asal Belanda itu mencetak waktu tercepat 1 menit 56,924 detik dalam kondisi trek basah. Dia unggul hampir satu detik atas rekan setimnya, Sergio Perez, yang baru saja mendapat perpanjangan kontrak hingga 2022. Hamilton berada di urutan ketiga dengan selisih lebih dari satu detik.
Kondisi cuaca yang berubah-ubah di Belgia menjadi perhatian Hamilton. Ia menilai timnya perlu berhati-hati dalam menentukan setelan mobil untuk balapan. "Biasanya, jika dipastikan akan hujan, maka Anda akan menginginkan downforce lebih. Akan tetapi, jika ternyata tidak hujan dan prakiraan cuaca salah, maka Anda akan sangat rawan didahului pada lintasan lurus," ungkap Hamilton.
"Jadi, kami harus sangat berhati-hati dan waspada dengan perubahan-perubahan setelan yang kami lakukan. Tetapi, ini bukan rodeo pertama kami," tegas juara dunia tujuh kali F1 itu dikutip Crash.
Mesin rusak
Balapan seri Belgia ini juga sangat krusial bagi Verstappen dan Red Bull untuk mengawali perhitungan kapan mereka akan menggunakan mesin keempat dan menjalani penalti mundur posisi start. Saat ini, Verstappen dan Perez masing-masing kehilangan satu mesin yang rusak akibat kecelakaan. Mesin Perez sudah dicoret adapun mesin Verstappen masih diusahakan diperbaiki jika mendapat izin untuk membuka segel FIA dalam pertemuan dengan tim-tim lain dan pemasok mesin.
Namun, membuka segel mesin akan tetap membuat Red Bull dan pebalap terkait menerima penalti. Oleh karena itu, Red Bull mulai berhitung untuk melakukan penggantian mesin. Momentum akan ditentukan oleh jumlah balapan tersisa musim ini. Formula 1 masih berusaha menggelar 12 balapan di paruh kedua ini untuk memenuhi target awal 23 balapan.
Namun, kondisi pandemi Covid-19 membuat ketidakpastian seri Turki, Meksiko, dan Brasil. Jika sudah ada jadwal yang pasti dan Verstappen dalam posisi aman dalam hal perolehan poin, Red Bull akan melakukan penggantian mesin.
"Tentu kami akan menerima penalti nanti di tahun ini. Ini pertanyaan tentang strategi kapan kami mengambil itu. Saya pikir kami akan menunggu dan melihat untuk memastikan seperti apa perubahan kalender yang terjadi. Anda harus menentukan momen secara strategis untuk melakukan itu, apakah melakukan itu di awal atau nanti " ungkap Kepala Tim Red Bull Christian Horner kepada Sky Sports.
Langkah melakukan penggantian mesin itu akan ditentukan salah satunya oleh hasil balapan di Belgia, akhir pekan ini. Ini sirkuit yang bagus bagi Verstappen untuk memetik poin penuh dan kembali ke puncak klasemen pebalap.
"Ini sirkuit yang lebar. Anda bisa mendahului di sini. Namun, pada saat yang sama, jika menjalani kualifikasi dengan baik, apakah Anda ingin berada di dalam semprotan dan cipratan air?" ujar Horner mengacu pada potensi balapan dalam kondisi basah.
"Kami melihat bahaya berada dalam balapan dengan genangan air pada akhir pekan terakhir. Jadi, ini sesuatu yang terus kami evaluasi dan terus kami amati. Sejauh ini, selama bisa fleksibel dengan itu. Peluang yang tepat akan muncul dengan sendirinya," ungkap Horner.