Juventus Tertatih Mengawali Era Baru Tanpa Pusat Permainan
Selama ini Juventus terlalu bergantung kepada sosok Cristiano Ronaldo. Tanpa Ronaldo, Juventus mencoba kembali ke bentuk permainan terbaiknya meski harus tertatih-tatih di awal.
Oleh
I Gusti Agung Bagus Angga Putra
·3 menit baca
TURIN, MINGGU — Juventus tertatih-tatih mengarungi Serie A tanpa pusat permainan mereka, Cristiano Ronaldo. Tanpa Ronaldo, Juventus kini menyadari bahwa mereka harus bermain sebagai sebuah kesatuan, bukan hanya mengandalkan satu individu. Kekalahan 0-1 dari Empoli pada pekan kedua Serie A, Minggu (29/8/2021) dini hari WIB, memberi pelajaran penting bagi Juventus.
Selama ini, permainan Juventus dinilai terlalu berpusat kepada sosok Cristiano Ronaldo. Selama tiga musim membela ”Si Nyonya Besar”, Ronaldo telah mencetak 101 gol. Tanpa disadari, selama tiga tahun itu pula Juventus amat bergantung kepadanya. Ronaldo telah menjadi pusat permainan Juventus.
Terbukti, setelah Ronaldo pergi, Juventus menderita kekalahan mengejutkan dari tim promosi Serie A, Empoli. Kekalahan terasa kian menyesakkan karena terjadi di depan pendukung mereka sendiri. Kekalahan tersebut membuat Juventus tercecer di peringkat ke-13 Serie A. Tim asuhan Massimiliano Allegri ini hanya mampu mengemas satu poin dari dua pertandingan.
Dia mencetak gol, dia melakukan apa yang sangat dia kuasai, dia adalah pemain hebat, tetapi mulai saat ini kita tidak bisa memikirkan Cristiano Ronaldo lagi.
”Cristiano berada di Juventus selama tiga tahun. Saya sempat melatihnya selama satu tahun. Dia mencetak gol, dia melakukan apa yang sangat dia kuasai, dia adalah pemain hebat, tetapi mulai saat ini kita tidak bisa memikirkan Cristiano Ronaldo lagi,” kata Allegri seusai pertandingan.
Ronaldo memutuskan meninggalkan Juventus pada Jumat (27/8/2021). Kapten timnas Portugal itu memilih kembali ke klub lamanya, Manchester United, dengan nilai transfer mencapai Rp 474 miliar.
Kepindahan Ronaldo mengentak jagat sepak bola Eropa. Sebelumnya, Allegri bersikukuh menegaskan kepada media bahwa Ronaldo memilih untuk bertahan. Kini, setelah tanpa Ronaldo, Allegri mengatakan bahwa hidup harus terus berjalan.
Kalimat Allegri itu menyiratkan, Juventus kian menyadari pentingnya melepaskan diri dari ketergantungan kepada Ronaldo. Allegri menyatakan tak bisa lagi mengharapkan Ronaldo. Oleh karena itu, ia meminta para pemainnya untuk mulai terbiasa berlaga tanpa kapten timnas Portugal itu.
Meski tertatih-tatih di awal, kekalahan atas Empoli memberikan pelajaran penting bagi Juventus. ”Kami perlu meningkatkan soliditas kami. Namun, dua kesalahan ini pasti akan membuat kami menjadi lebih baik ke depan. Ini adalah skuad yang kuat, memiliki nilai, dan secara bertahap mereka akan bangkit,” ujar Allegri.
Di sisi lain, kekalahan itu membuat fans Juventus naik pitam. Mereka khawatir ”Si Nyonya Besar” akan kesulitan untuk merebut kembali Scudetto dari tangan pesaing terberat mereka, Inter Milan.
Merespons kekhawatiran fans, Allegri meminta suporter harus berpikir bahwa mereka tidak bisa selalu mendominasi di setiap pertandingan. Tanpa Ronaldo, Allegri menyerukan kepada para pemainnya untuk bersatu dan bermain sebagai sebuah tim, bukan individu.
Jalannya laga
Allegri memasang tiga pemain depan, Weston McKennie, Paulo Dybala, dan Federico Chiesa, untuk menghadapi Empoli. Namun, McKennie dan Dybala tak seberapa membahayakan gawang Empoli. Hanya Chiesa yang beberapa kali mampu meneror kiper Empoli, Guglielmo Vicario. Hanya saja Chiesa juga gagal mengonversi semua peluang menjadi gol.
Satu-satunya gol dalam pertandingan itu justru diciptakan penyerang Empoli, Leonardo Mancuso, pada menit ke-21. Allegri mengungkapkan, gol Mancuso tersebut membuat pemain Juventus terkejut dan panik.
Setelah turun minum, Allegri memainkan Alvaro Morata, Dejan Kulusevski, dan pemain baru Manuel Locatelli dari bangku cadangan untuk menambah daya gedor. Namun, mereka tak mampu menghadirkan banyak perubahan. Ketiga pemain yang baru masuk itu hanya menciptakan sedikit peluang. Hingga laga usai, Empoli mampu mengamankan keunggulan dan mencuri tiga poin di kandang Juventus.
”Anda memimpikan sesuatu seperti ini sejak Anda masih kecil dan sekarang itu terjadi. Anda masih perlu waktu untuk memercayainya,” kata Mancuso. (AFP/REUTERS)