Ashleigh Barty menemukan konsistensi dalam permainan dan kontrol emosinya sepanjang 2021. Kedua faktor itu dapat menjadi kunci menjuarai AS Terbuka.
Oleh
Yulia Sapthiani
·4 menit baca
Petenis nomor satu dunia, Ashleigh Barty, menemukan konsistensi dalam permainan dan emosinya pada tahun ini. Kedua faktor itu bisa membawa tunggal putri Australia tersebut ke podium juara Amerika Serikat Terbuka, Grand Slam yang selama ini memberi hasil terburuk baginya.
Menuju persaingan yang akan berlangsung di Flushing Meadows, New York, 30 Agustus-12 September, Barty membawa lima gelar juara dari 12 kejuaraan. Itu menjadi jumlah terbanyak di antara para pesaingnya.
Setelah menepi dari turnamen pada hampir sepanjang musim 2020 karena pandemi Covid-19, Barty seolah menyimpan kekuatannya untuk tahun ini. Dia mengawali penampilan dengan menjuarai WTA 500 Melbourne. Setelah tersingkir pada perempat final Australia Terbuka, lalu babak kedua WTA 500 Adelaide, Barty meninggalkan negaranya dan belum pulang hingga saat ini.
Pengorbanan untuk tidak bertemu keluarga sejak Februari memberinya gelar juara pada ajang lebih besar, yaitu WTA 1000 Miami, WTA 500 Stuttgart, Wimbledon, dan ajang pemanasan menuju AS Terbuka, WTA 1000 Cincinnati.
Barty memiliki kelebihan yang tidak dimiliki petenis lain, yaitu pukulan yang lebih variatif. Kemampuannya dalam memvariasikan pukulan keras dengan slice, pukulan pelan dengan gaya mengiris, memberinya gelar juara Grand Slam pada dua jenis lapangan dengan perbedaan ekstrem, yaitu Wimbledon di lapangan rumput dan Perancis Terbuka 2019 di lapangan tanah liat.
Dengan kemampuan itu dan pantulan bola yang tidak begitu variatif di lapangan keras, Barty seharusnya bisa menaklukkan Flushing Meadows yang selama ini menyulitkannya. Sebelum absen pada 2020, hasil terbaiknya dari lima penampilan di AS Terbuka adalah babak keempat pada 2018 dan 2019.
Ash sangat konsisten. Petenis lain harus bermain dengan sangat baik dan berpikir sangat keras untuk mengalahkannya karena Ash adalah seorang pemikir.
Petenis berusia 25 tahun itu juga memiliki ketenangan luar biasa untuk menghadapi situasi apa pun di lapangan. Ditambah dengan karakternya sebagai seorang pemikir, seperti disebutkan mantan petenis nomor satu dunia, Martina Navratilova, Barty selalu bisa mencari jalan dalam keadaan tertekan. Itu dibuktikan ketika berkali-kali tertinggal dari lawan saat bersaing di Wimbledon, tetapi dia akhirnya juara.
”Ash sangat konsisten. Petenis lain harus bermain dengan sangat baik dan berpikir sangat keras untuk mengalahkannya karena Ash adalah seorang pemikir. Kalaupun dia mengalami hari (penampilan) buruk, itu masih lebih baik dibandingkan petenis lain,” komentar Navratilova, pemilik 18 gelar juara Grand Slam, dalam laman resmi WTA.
Para pesaingnya di Flushing Meadows nanti, termasuk juara bertahan Naomi Osaka, mengakui ketangguhan Barty. ”Perjalanannya pada tahun ini luar biasa. Tekad dan fokusnya sangat kuat. Sangat menakjubkan melihat seseorang yang bisa bermain dengan konsisten seperti Ash,” ujar Osaka.
”Apa yang dilakukannya sangat luar biasa. Dia bermain sangat baik dan menjadi petenis yang paling sulit saya kalahkan dibandingkan yang lain,” komentar Aryna Sabalenka.
Sabalenka, yang menjadi unggulan kedua, dan Osaka (3) hanya dimungkinkan bertemu Barty pada final. Mereka akan menjadi pesaing berat Barty untuk menjadi juara. Sabalenka memiliki statistik pertemuan 4-4 dengan Barty dan memenangi pertemuan terakhir mereka, sementara Osaka adalah pemegang dua gelar dalam tiga tahun terakhir.
Kedua petenis itu berada pada paruh bawah undian. Berada pada sisi bersebarangan dengan dua rival tangguhnya itu, Barty seharusnya memiliki keuntungan untuk melangkah ke final.
Lawan berat kemungkinan baru ditemui pada perempat final, yaitu Iga Swiatek atau peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020, Belinda Bencic. Dengan persaingan yang sangat terbuka di tunggal putri, kandidat lawannya di semifinal muncul di antara beberapa nama, seperti Maria Sakkari, Petra Kvitova, atau finalis Wimbledon, Karolina Pliskova.
Persaingan lebih keras bisa terjadi pada paruh bawah undian dengan kehadiran Osaka, Sabalenka, Ons Jabeur, Angelique Kerber, Coco Gauff, dan Victoria Azarenka yang dikalahkan Osaka pada final 2020.
Menikmati semua momen
Barty, yang ditempatkan sebagai unggulan teratas, berkomentar bahwa dia hanya berusaha menikmati perjalanan sejak meninggalkan negaranya enam bulan lalu. ”Selama masa itu, saya pun mengalami masa sulit, yaitu ketika mundur pada babak kedua Perancis Terbuka karena cedera. Namun, itu membuat perjalanan kami semakin baik. Kami bisa melupakannya dan menciptakan suasana yang menyenangkan. Situasi ini membuat saya bisa menikmati tenis. Saya rasa kuncinya cukup sederhana, menikmati semuanya,” tuturnya.
Saya senang kembali ke sini dengan adanya penonton. Mereka bisa memberi energi yang saya butuhkan. Saya tak sabar untuk segera bertanding.
Meski disebut sebagai kandidat terkuat untuk menjuarai AS Terbuka 2021, Barty lebih senang dengan fakta bahwa dia bisa kembali ke Flushing Meadows setelah absen pada 2020. Apalagi, penyelenggaraan kali ini akan dihadiri penonton dengan syarat telah divaksin, setidaknya satu kali. Pada 2020, pandemi Covid-19 membuat AS Terbuka digelar tanpa penonton.
”Saya senang kembali ke sini dengan adanya penonton. Mereka bisa memberi energi yang saya butuhkan. Saya tak sabar untuk segera bertanding,” kata Barty. (AFP/REUTERS)