Sebanyak 60 pemain dari 19 tim Liga Primer ditolak untuk bergabung dengan tim nasional pada laga internasional, September mendatang. Liverpool menjadi klub yang memulai inisiatif itu.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·5 menit baca
LONDON, RABU — Klub Liga Inggris bersatu untuk ”melawan” FIFA terkait penyelenggaraan laga internasional edisi September 2021. Hal itu ditunjukkan dengan pernyataan bersama yang dikeluarkan Liga Primer, penyelenggara Liga Inggris, untuk tidak melepas para pemain yang berasal dari tim nasional kawasan Amerika Selatan dan Afrika. Tim-tim di kompetisi terbaik di dunia itu tidak ingin kehilangan para pemainnya, yang wajib menjalani karantina selama 10 hari apabila kembali dari negara zona merah Covid-19 versi Pemerintah Inggris.
Terdapat 60 pemain dari 19 klub Liga Primer yang akan menjalani perjalanan ke 26 negara zona merah pada kalender internasional yang akan berlangsung pada 1-8 September mendatang. Andai pemain masih tetap membela timnas, mereka akan absen di empat laga yang terdiri dari dua pertandingan Liga Inggris, babak ketiga Piala Liga Inggris, serta laga pembuka kompetisi antarklub Eropa.
Jika pemain harus menjalani karantina, hal itu tidak hanya akan berimbas pada keselamatan dan kebugaran pemain, tetapi juga akan membuat mereka tidak bisa dimainkan untuk empat laga pada awal bulan depan.
”Jika pemain harus menjalani karantina, hal itu tidak hanya akan berimbas pada keselamatan dan kebugaran pemain, tetapi juga akan membuat mereka tidak bisa dimainkan untuk empat laga pada awal bulan depan. Setelah menjalani karantina di hotel selama 10 hari, pemain butuh tambahan beberapa hari untuk mencapai kebugaran agar layak tampil di pertandingan,” tulis pernyataan resmi Liga Primer, Rabu (25/8/2021).
Kepala Eksekutif Liga Primer Richard Masters menekankan, keputusan klub Liga Inggris itu bukan upaya para klub untuk membatasi pemain membela negaranya. Namun, lanjutnya, klub tidak memiliki alasan kuat untuk melepas para pemainnya berlaga di kawasan yang amat riskan untuk menularkan Covid-19.
”Kami tetap mendukung keinginan para pemain untuk membela negaranya, sebab itu berkaitan dengan rasa bangga yang tak ternilai. Kami memahami tantangan yang akan menimpa pemain dalam laga internasional, sehingga kami amat membuka diri untuk berkomunikasi (dengan FIFA) guna mencari jalan keluar,” kata Masters.
Masters menambahkan, sejak akhir musim lalu, klub-klub telah menyampaikan ketidakpuasannya dengan keputusan FIFA untuk memperpanjang kalender laga zona Amerika Selatan atau Conmebol pada September dan Oktober mendatang. Apabila dalam waktu normal, laga internasional timnas kawasan Amerika Selatan hanya berlangsung sembilan hari dengan memainkan dua laga. Akan tetapi, pada September dan Oktober 2021, timnas di zona Conmebol akan menjalani tiga pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2022 dalam waktu 11 hari. Penambahan laga itu bertujuan untuk memenuhi target FIFA agar seluruh Kualifikasi Piala Dunia Qatar rampung pada Maret 2022.
Sebanyak 10 negara anggota Conmebol masuk dalam daftar 61 negara zona merah versi Pemerintah Inggris. Selain itu, negara Afrika, di antaranya Mesir, Afrika Selatan, Zambia, Sudan, Zimbabwe, dan Kongo, juga masuk zona merah Inggris. Kelima negara itu juga berpartisipasi di Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Afrika yang akan dimulai 1 September.
Tidak hanya Liga Primer, Liga Spanyol juga memprotes kebijakan FIFA untuk menambah durasi waktu laga internasional di Amerika Selatan. Menurut La Liga, operator Liga Spanyol, FIFA tidak seharusnya mengambil keputusan sepihak untuk memutuskan masalah tersebut karena hal itu mengabaikan kepentingan klub yang mengontrak para pemain.
Sebanyak 25 pemain dari 13 klub La Liga masuk dalam skuad timnas Amerika Selatan untuk laga ketujuh hingga kesembilan Kualifikasi Piala Dunia Qatar 2022, September 2021. Berdasarkan aturan Kementerian Kesehatan Spanyol, para individu dari enam negara zona merah, yakni Brasil, Argentina, Bolivia, Kolombia, Afrika Selatan, dan Namibia, harus menjalani karantina 10 hari meskipun telah menjalani dua kali vaksinasi.
”La Liga menganggap kalender laga internasional tidak bisa diubah dengan cara sepihak seperti itu, terutama di situasi (pandemi) saat ini,” tulis pernyataan resmi La Liga.
Kurang dari sepekan jelang kalender internasional dimulai, FIFA belum memberikan respons terhadap protes dari dua liga terbaik di dunia itu.
Inisiatif Liverpool
Liverpool menjadi klub pertama yang menyampaikan protes terhadap laga internasional, bulan depan. Hal itu ditunjukkan manajemen ”The Reds” dengan memberikan surat penolakan kepada Asosiasi Sepak Bola Mesir (EFA) untuk melepas Mohamed Salah guna menjalani dua laga pembuka Kualifikasi Piala Dunia Qatar menghadapi Angola di Kairo dan kontra Gabon di Franceville.
Liverpool memiliki alasan kuat untuk menahan mesin golnya itu tetap di Inggris karena Salah pernah terinfeksi Covid-19 ketika berada di Mesir untuk menjalani laga internasional, November lalu.
EFA pun telah mengeluarkan pernyataan terhadap surat Liverpool itu. ”Kami akan terus berkoordinasi dengan FIFA agar para pemain mendapat keringanan dari aturan larangan perjalanan virus korona ketika kembali ke negara mereka berkarier,” kata Ketua Umum EFA Ahmed Megahed.
Tak hanya Salah, Liverpool juga mengirimkan surat resmi kepada Konfederasi Sepak Bola Brasil (CBF) yang memberitahukan untuk menolak Alisson Becker, Fabinho, dan Roberto Firmino bergabung ke skuad ”Selecao” guna menjalani tiga laga Kualifikasi Piala Dunia 2022 melawan Chile, Argentina, dan Peru.
Kebijakan itu pun diikuti oleh dua tim asal kota Manchester, Manchester City dan Manchester United. City melarang Ederson dan Gabriel Jesus bergabung dengan timnas Brasil, sedangkan MU menolak melepas Edinson Cavani bergabung ke timnas Uruguay. Pemain berjuluk ”El Matador”itu belum tampil di dua laga pembuka Liga Inggris musim ini karena baru merampungkan masa karantina setelah kembali dari Uruguay, akhir pekan lalu.
Meski begitu, Cavani mempertanyakan keputusan Liga Primer yang melarang pemain dari Amerika Selatan dan Afrika untuk tampil di laga internasional, September ini. Cavani mengunggah pernyataan Liga Primer itu di fitur cerita pada akun Instagram-nya. Ia menuliskan takarir berupa tiga tanda tanya di bawah gambar pernyataan tersebut. (AP)