Permainan atraktif Inter dalam laga pembuka mengawali era baru Pelatih Simone Inzaghi. Sang juara bertahan punya sesuatu yang bisa diharapkan musim ini meskipun ditinggal sosok penting musim lalu.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
MILAN, MINGGU — Kehilangan pelatih dan pemain terbaik musim ini terbukti bukan sebuah kiamat bagi Inter Milan. Skuad berjuluk ”Si Ular Besar” ini langsung menjalani reinkarnasi instan. Bersama pelatih baru, Simone Inzaghi, Inter menunjukkan taji sebagai tim juara bertahan dalam pertandingan pembuka Liga Italia musim 2020-2021.
Inter menang telak atas tim tamu Genoa, 4-0, di Stadion Giuseppe Meazza pada Minggu (22/8/2021) WIB. Di depan dukungan pendukung sendiri, skuad asuhan Inzaghi sangat menjanjikan dengan penampilan atraktif yang diperankan oleh wajah-wajah baru.
Gelandang Hakan Calhanoglu dan Striker Edin Dzeko menyumbang sepasang gol dan asis dalam laga pertama mereka bagi Inter. Mereka yang turun sebagai pemain mula tidak perlu waktu lama untuk langsung menyatu dengan tim. Kontribusi itu menjadi fondasi kemenangan yang juga ditambah dua gol dari bek Milan, Skriniar dan gelandang pengganti Arturo Vidal.
”Kami tidak bisa berharap awalan yang lebih baik dari ini, terutama karena di depan pendukung yang kembali ke stadion. Saya selalu percaya diri dengan tim ini sejak datang ke klub pada 8 Juli. Mereka menunjukkan antusiasme dan rasa lapar, juga mau belajar konsep baru,” kata Inzaghi seusai laga, kepada DAZN.
Kemenangan ini sangat berarti untuk sang juara bertahan. Mereka sempat diragukan karena harus menjalani musim tanpa Pelatih Antonio Conte serta duo pemain andalan Romelu Lukaku dan Achraf Hakimi. Ketiga sosok itu adalah fondasi yang mengantar tim untuk meraih scudetto musim lalu setelah paceklik gelar satu dekade.
Di tengah keraguan itu, Inter justru tetap mampu bersinar dengan Inzaghi, pelatih yang belum punya pengalaman juara seperti Conte. Pembelian teranyar mereka, Calhanoglu dan Dzeko, juga terbukti efektif dalam menambah kualitas serangan meski tidak berstatus bintang sebesar Lukaku.
Calhanoglu adalah pemain hebat. Kami beruntung bisa mengambilnya. Begitu juga dengan Dzeko yang bisa menjadi pengganti kepergian Lukaku.
”Calhanoglu adalah pemain hebat. Setiap kali melawan dia (sebagai pelatih lawan), dia selalu membuat banyak masalah. Kami beruntung bisa mengambilnya. Begitu juga dengan Dzeko yang bisa menjadi pengganti kepergian Lukaku. Keduanya masih punya sesuatu yang akan ditunjukkan,” tambah mantan Pelatih Lazio tersebut.
Tidak hanya menang, Si Ular Besar juga bermain atraktif dalam skema ala Inzaghi. Mereka tampil agresif dengan kombinasi umpan pendek cepat yang berpusat di lini tengah. Semua pemain berbahaya karena selalu bergerak aktif mencari ruang kosong. Saat mendapat bola, Dzeko dan rekan-rekan langsung menekan penuh hingga garis pertahanan lawan.
Inzaghi memulai debut di Inter dengan formasi 3-5-1-1, sedikit berbeda dengan formasi 3-5-2 ala Conte. Dzeko memimpin lini serang dengan dukungan Stefano Sensi sebagai gelandang serang. Mereka ditopang trio gelandang sejajar Nicolo Barella, Marcelo Brozovic, dan Calhanoglu.
Inter sangat merepotkan Genoa di lini tengah dengan banyaknya gelandang berkualitas. Tidak hanya Sensi, semua gelandang bisa bergantian maju kapan saja. Serangan dari lini kedua ini yang menginspirasi hujan peluang tim tuan rumah, termasuk gol Calhanoglu lewat tendangan jarak jauh.
Agresivitas itu langsung terbukti dengan gol cepat Inter pada menit keenam. Baru saja laga dimulai, Inter sudah unggul satu gol lewat tandukan Skriniar dari skema tendangan sudut. Calhanoglu, sebagai spesialis bola mati, menunjukkan kepiawaiannya lewat umpan matang.
Delapan menit setelah gol pembuka, Inter langsung menggandakan keunggulan. Kali ini giliran kombinasi dua pemain debutan mereka. Dzeko menjadi dinding pengumpan untuk Calhanoglu, sebelum sang pemain asal Turki tersebut melesakkan tendangan indah dari luar kotak penalti pada menit ke-14.
Tim asuhan Inzaghi sedikit mengendurkan tekanan seusai unggul dua gol. Mereka memperlambat tempo untuk menyimpan tenaga sekaligus mengincar serangan balik. Situasi ini tidak mampu dimanfaatkan Genoa karena trio bek Skriniar, Stefan de Vrij, dan Alessandro Bastoni sangat solid.
Awal babak kedua berjalan serupa. Inter mendapat beberapa peluang, sampai akhirnya sepasang gol kembali tercipta pada 20 menit jelang peluit panjang. Vidal, yang datang dari bangku cadangan mengganti Sensi, mencetak gol mudah tepat di depan gawang pada menit ke-74. Lalu, Dzeko menutup kemenangan lewat tandukan yang berasal dari umpan silang dari Vidal pada menit ke-87.
”Dewi Fortuna” akhirnya berpihak kepada Dzeko pada tiga menit tersisa. Dia bisa mencetak gol debut setelah hujan peluang sepanjang laga. Dia nyaris mencetak dua gol sebelumnya, masing-masing terbentur mistar dan ditahan kiper tim tamu, Salvatore Sirigu.
Kemenangan ini sangat menjanjikan karena Inter sebenarnya bisa menang lebih dari empat gol. Sayangnya, dua gol dari Calhanoglu dan penyerang sayap Ivan Perisic dianulir lewat teknologi video asisten wasit (VAR) karena offside.
Calhanoglu dan Dzeko tampak begitu gembira seusai laga. ”Pengkhianatan” mereka pindah dari tim rival, AC Milan (Calhanoglu) dan AS Roma (Dzeko), terbayar lunas. Mereka pun sukses menjadi pemain debutan pertama sejak Zlatan Ibrahimovic pada 2006 yang sukses menghasilkan gol dan asis sekaligus.
Kami bekerja dengan sangat baik hari ini. Kami memulai laga dengan kuat, lalu menang. Saya pikir ini karena dukungan para fans, mereka juga sudah mendukung saya.
”Kami bekerja dengan sangat baik hari ini. Kami memulai laga dengan kuat, lalu menang. Saya pikir ini karena dukungan para fans, mereka juga sudah mendukung saya. Saya akan memberikan yang terbaik untuk Inter, kepada tim dan pendukung,” ucap Calhanoglu, yang merayakan gol dengan gaya menaruh telunjuk di bibirnya. (AFP/REUTERS)