Brighton & Hove Albion mengikuti jejak Liverpool yang menjaga rekor kemenangan sempurna di dua laga awal Liga Inggris musim ini. ”The Seagulls” menempati peringkat kedua seusai menumbangkan Watford, 2-0.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·5 menit baca
BRIGHTON AND HOVE, SABTU — Untuk pertama kali dalam keikutsertaan di Liga Primer Inggris, Brighton & Hove Albion mampu mencatatkan dua kemenangan beruntun di awal musim. Catatan sensasional ”The Seagulls” itu tercipta seusai membenamkan tim promosi, Watford, 2-0, dalam laga di Stadion Falmer yang berakhir pada Minggu (22/8/2021) dini hari WIB.
Sejak pertama kali mendapat kesempatan tampil di Liga Primer, kasta tertinggi kompetisi di Inggris, pada musim 2017-2018, Brighton belum pernah meraih enam poin dari dua laga. Dalam partisipasi pada empat musim terakhir di Liga Primer, Brighton hanya satu kali mampu mencatatkan kemenangan di laga pertama ketika memulai musim 2019-2020. Adapun di tiga edisi lainnya, Brighton selalu menderita kekalahan di pertandingan pembuka musim.
Dalam empat musim sebelumnya, The Seagulls rata-rata baru mencatatkan kemenangan kedua ketika musim telah melewati gim kelima. Pada musim debut di Liga Primer, Brighton meraih kemenangan kedua pada pekan keenam, lalu menurun ke pekan kedelapan pada musim 2018-2019 dan 2019-2020.
Kemudian, pada musim 2020-2021 lalu, Brighton baru mendapatkan kemenangan kedua ketika kompetisi memasuki pekan kesembilan. Secara total, Brighton konsisten hanya meraih sembilan kemenangan di setiap musim dalam empat partisipasi perdana berkompetisi di Liga Primer.
Dengan dua kemenangan atas Burnley dan Watford, Brighton menjadi tim kedua di musim ini yang menjaga rekor kemenangan sempurna di musim ini setelah Liverpool. Brighton menduduki peringkat kedua karena kalah selisih gol dari Liverpool.
”Kemenangan beruntun adalah hal yang sulit untuk diraih. Kami berada di jalur yang baik, tetapi ini baru permulaan musim,” ujar Manajer Brighton Graham Potter kepada BBC seusai laga.
Produktivitas membaik
Awal musim terbaik yang dicatatkan Brighton pada musim 2021-2022 ini tidak lepas dari membaiknya produktivitas tim. Brighton telah mencetak empat gol berkat konsisten mencetak dua gol dalam dua laga beruntun. Itu menjadi catatan rata-rata gol terbaik dari empat musim sebelumnya. Dalam empat musim di Liga Primer, produktivitas terbaik The Seagulls adalah dengan menghasilkan 40 gol atau ata-rata 1,05 gol per laga pada musim lalu.
Pada laga dini hari tadi, gol pertama Brighton ke gawang Watford diciptakan lewat sundulan bek tengah Shane Duffy setelah menerima umpan sepak pojok Pascal Gross di menit ke-10. Kemudian, Neal Maupay, penyerang Brighton, mengunci kemenangan ketika babak pertama menyisakan empat menit menuju masa jeda. Gol kedua itu tercipta dari kecerdikan Yves Bissouma merebut bola dari penguasaan pemain bertahan tim tamu.
”Kami bermain baik di babak pertama. Gol bagus dari Shane (Duffy) dan kami mengontrol serangan kami. Kemudian, kami mendapatkan gol kedua berkat tekanan ketika lawan menguasai bola,” kata Potter.
Gol Duffy itu menjadi penegasannya untuk bisa mengisi posisi yang ditinggalkan Ben White. Adapun White meninggalkan Brighton untuk bergabung dengan Arsenal di jendela transfer musim panas ini.
Jesus sangat penting bagi saya. Ia pantas selalu bermain sebagai pemain utama jika mampu menjaga penampilannya ini. (Pep Guardiola)
Pada musim lalu, Duffy dipinjamkan ke Glasgow Celtic. Tetapi, ia mengalami masa sulit di Skotlandia sehingga hanya menjalani 18 pertandingan. Gol pertama Duffy pada musim ini sekaligus mengakhiri paceklik golnya untuk The Seagulls sejak November 2019. Secara total, ia telah 10 kali mencatatkan nama di papan skor dari 125 laga mengenakan seragam biru-putih khas Brighton.
”Duffy telah melakukan tugasnya dengan baik. Ia menghirup kembali udara segar di dalam tim ini. Kami memang bertekad untuk membantu dirinya kembali menikmati sepak bola,” ucap Potter, manajer berusia 46 tahun.
Di sisi lain, kekalahan atas Brighton membuat Watford gagal mempertahankan performa positif ketika mengalahkan Aston Villa di laga perdana, pekan lalu. Manajer Watford Xisco Munoz menuturkan, kekalahan dari Brighton harus menjadi pelajaran bagi skuadnya agar bisa bersaing di Liga Primer.
”Kami harus cepat belajar dan beradaptasi dengan Liga Primer, terutama dengan mengatasi masalah yang akan kami hadapi di setiap pertandingan. Satu kesalahan di Liga Primer akan memberikan masalah besar. Itu yang kami alami di pertandingan ini,” kata Xisco.
Sementara itu, sang juara bertahan Manchester City meraih kemenangan pertama dengan menghancurkan Norwich City, 5-0, di Stadion Etihad, Sabtu. Meskipun Jack Grealish, pemain baru City, mendapat sorotan lebih banyak karena mampu mencetak gol perdananya untuk ”The Citizens”, permainan gemilang sejatinya ditampilkan Gabriel Jesus.
Pemain tim nasional Brasil itu mendapat peran baru dari Manajer Manchester City Pep Guardiola untuk menempati pos penyerang sayap kanan. Peran baru itu dijalani dengan sempurna oleh Jesus berkat sumbangan tiga asis. Pada laga pembuka musim ini melawan Tottenham Hotspur, posisi tersebut ditempati oleh Riyad Mahrez.
Kecepatan dan pergerakan tanpa bola Jesus tidak mampu diredam oleh lini belakang Norwich. Umpan tarik Jesus memicu kesalahan di pertahanan Norwich yang menyebabkan kiper Norwich, Tim Krul, melakukan gol bunuh diri pada menit ketujuh. Kemudian, Jesus memberikan asis untuk gol perdana Grealish ketika laga berjalan 22 menit.
Asis ketiga dicatatkan Jesus seusai membantu Raheem Sterling menciptakan gol perdana di musim ini pada menit ke-71. Adapun dua gol lain City dicetak oleh Aymeric Laporte,bek yang menciptakan gol pertama di Stadion Etihad, serta Mahrez.
Guardiola pun senang dengan kontribusi besar Jesus di posisi barunya itu. ”Jesus adalah pemain yang lebih suka bermain melebar dibandingkan di posisi tengah. Ia sangat penting bagi saya. Ia pantas selalu bermain sebagai pemain utama jika mampu menjaga penampilannya ini,” ujar Guardiola kepada Sky Sports. (REUTERS)