Atlet Paralimpiade Indonesia Mulai Jajal Sesi Latihan
Sejumlah atlet Paralimpiade Indonesia telah memulai sesi latihan resmi setelah menjalani tiga hari karantina. Tingkat kelembaban yang tinggi di Tokyo membuat mereka mudah lelah.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·3 menit baca
TOKYO, JUMAT — Sejumlah atlet Paralimpiade Indonesia yang akan bertanding di Paralimpiade Tokyo 2020 sudah mulai menjajal sesi latihan resmi, Jumat (20/8/2021). Perjalanan tujuh jam menuju Tokyo tidak mengganggu stamina para atlet. Namun, tingkat kelembaban di Kota Tokyo yang cukup tinggi membuat mereka mudah merasa lelah. Paralimpiade Tokyo 2020 akan dibuka pada 24 Agustus hingga 5 September 2021.
Pada Jumat sore waktu Jepang, 17 anggota kontingen Paralimpiade Indonesia mendarat di Tokyo menyusul rekan-rekan mereka yang telah tiba lebih dulu. Rombongan kloter keempat ini terdiri dari 6 atlet dan 3 pelatih. Kontingen Paralimpiade Indonesia tinggal menunggu kedatangan atlet para-atletik Setiyo Budi Hartanto serta atlet para menembak Bolo Triyanto dan Hanik Puji Astuti yang menurut jadwal bertolak ke Tokyo pada 23 Agustus 2021. Total jumlah atlet Paralimpiade Indonesia yang berangkat ke Tokyo sebanya 23 atlet (14 putra dan 9 putri) dari 7 cabang olahraga.
Sebelumnya, atlet paralimpiade Indonesia belum bisa berlatih pada tiga hari pertama sejak kedatangan mereka di Jepang karena langsung menjalani karantina. Menurut pelatih para-tenis meja Indonesia, Rima Ferdianto, atlet yang mulai Jumat telah memulai latihan resmi (official training) adalah atlet para-tenis meja, para-renang, dan para-balap sepeda.
Kesempatan menjajal arena pertandingan itu dimanfaatkan atlet para-tenis meja Indonesia, David Mickael Jacobs, Komet Akbar, dan Adyos Astan untuk beradaptasi. "Latihan tadi berlangsung lancar dan hasilnya lumayan. Atlet para-tenis meja sudah menjajal arena pertandingan. Mereka mencoba pantulan mejanya. Ternyata tidak beda jauh dengan meja yang digunakan saat pemusatan latihan di Solo," tutur Rima ketika dihubungi dari Jakarta.
Stamina para atlet Paralimpiade Indonesia cukup bugar meski telah menempuh perjalanan udara selama tujuh jam dan prosedur pemeriksaan Covid-19 yang cukup menyita waktu.
Rima menyebut stamina para atlet Paralimpiade Indonesia cukup bugar meski telah menempuh perjalanan udara selama tujuh jam dan prosedur pemeriksaan Covid-19 yang cukup menyita waktu. Hanya saja, Rima mengatakan, sejumlah atlet mengaku merasa mudah letih akibat tingkat kelembaban yang cukup tinggi di Tokyo.
Dihubungi secara terpisah, Adyos Astan menyampaikan, kelembaban di dalam lokasi pertandingan dan suhu panas agak mengganggu proses adaptasi. Karet raket tenis meja yang Adyos gunakan ketika latihan menjadi lekas basah. Namun, dia menyebut ketiga atlet para-tenis meja Indonesia telah terbiasa berada di cuaca panas dan lembab.
Atlet para-tenis meja Indonesia mendapatkan kesempatan untuk mencoba lapangan pertandingan hingga dua hari mendatang. Adyos menyampaikan, menu latihan antara lain diisi dengan latihan permainan dan stretching. Latihan dimulai siang hari selama dua jam.
”Kami sudah siap segalanya, yang jelas segala persiapan sudah dilakukan. Jadi, kami sekarang siap tempur,” ujarnya.
Selain para-tenis meja, atlet para-bulu tangkis juga sudah memulai pemusatan latihan di Kota Machida. Manajer tim para-bulu tangkis Indonesia, Sapta Kunta Purnama, menyampaikan, latihan berlangsung tertutup. Saat ini seluruh atlet tidak diberikan porsi latihan yang berat.
”Rencananya pada Minggu dan Senin baru akan diadakan latihan pagi dan sore. Latihannya akan terbuka bagi warga Machida yang berminat menyaksikan pemain Indonesia,” kata Sapta.
Cabang olahraga para-bulu tangkis untuk pertama kalinya dipertandingkan di ajang Paralimpiade. Indonesia mengirimkan tujuh atlet para-bulu tangkis. Mereka dibebankan target minimal bisa meraih satu medali emas.
Atlet para-renang Indonesia, Syuci Indriani, akan memulai perjuangan atlet paralimpiade Indonesia, yaitu di nomor 100 meter gaya kupu-kupu pada Rabu (25/8/2021).