Tatap Lima Balapan Penentu, "Super Mario" Bertekad Bangkit
Pebalap muda Indonesia, Mario Suryo Aji, bertekad bangkit seusai gagal finis di tiga balap terakhir. Ia menatap lima balapan tersisa di Kejuaraan Dunia CEV Moto3 2021 dengan target finis lima besar di klasemen akhir.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·4 menit baca
JEREZ DE LA FRONTERA, KAMIS – Mario Suryo Aji berjuang keras mengakhiri nasib buruk yang membuat dirinya gagal meraih poin dalam tiga balapan beruntun di ajang Kejuaraan Dunia Yunior CEV Moto3 musim 2021. Pebalap binaan Astra Honda Motor Mario itu masih memiliki peluang mengakhiri musim ini di posisi lima besar klasemen jika konsisten meraih poin dalam lima balapan terakhir, termasuk di Jerez akhir pekan ini.
Dua dari lima balapan itu akan digelar di Sirkuit Jerez Angel Nieto, Jerez de la Frontera, Spanyol, Minggu (22/8/2021). Adapun tiga balapan lainnya akan digelar di Misano, Italia (18 September) dan Valencia, Spanyol (7 November). Seri di Valencia akan melangsungkan dua balapan, seperti di Jerez pada akhir pekan ini.
Lima balapan dalam tiga seri terakhir itu menjadi peluang terakhir Mario untuk mendulang poin guna memperbaiki posisinya yang saat ini berada di peringkat ke-11 dengan koleksi 42 poin. Mario, yang membela tim Astra Honda Racing, terpaut 10 poin dari pebalap peringkat kelima, David Salvador (TM Racing Factory).
Mario pun perlu bekerja lebih keras untuk bisa finis di podium. Pencapaian terbaik Mario di Jerez adalah finis kesembilan pada 2019. Sedangkan pada 2020, dia tidak bisa tampil di sana karena masih menjalani pemulihan cedera.
”Jerez merupakan salah satu sirkuit favorit saya. Senang rasanya menantikan balapan di sana akhir pekan ini. Saya akan fokus mendapatkan set-up motor terbaik untuk menghadapi dua balapan di hari Minggu. Targetnya mendapatkan hasil lebih baik dari putaran sebelumnya serta belajar untuk terus mencatatkan kemajuan,” ujar Mario, Kamis (19/8/2021).
Mario kehilangan banyak poin setelah tiga kali gagal finis, yaitu pada balapan kedua di Barcelona (13 Juni), Algarve (4 Juli), dan Aragon (25 Juli). Pada seri Barcelona, Mario mengawali balapan dengan mencetak sejarah sebagai pebalap Indonesia pertama yang meraih posisi start terdepan di CEV Moto3. Dia bahkan nyaris meraih podium pertamanya jika tidak bersenggolan dengan pebalap lain dan akhirnya finis keenam.
Pada balapan kedua, Mario juga tampil kompetitif dalam sejak start. Bahkan, saat terjatuh pada putaran ke-13, Mario sedang dalam perebutan meraih podium. Namun, peluang pebalap asal Magetan, Jawa Timur, itu meraih podium pupus saat balapan menyisakan tiga putaran. Ia ditabrak Jose Julian Garcia yang terjatuh. Keduanya pun terlempar ke tepi lintasan.
Tiga kali gagal finis itu membuat Mario kehilangan posisinya di lima besar yang sempat dia tempati setelah hasil bagus dalam dua seri awal musim 2021 di Estoril dan Valencia.
Nasib buruk kembali menimpa Mario dalam dua balapan berikutnya di Algarve dan Aragon. Pada balapan di Algarve, Mario kembali mempertontonkan kemampuannya mengendalikan motor dalam kondisi trek panas dan berakhir. Dia merangsek ke posisi keenam setelah start dari urutan ke-11. Mario kemudian kehilangan posisinya karena mendapat hukuman long lap akibat kesalahan saat sesi latihan.
Terjatuh
Dia pun kembali berjuang keras memperbaiki posisinya yang melorot ke urutan ke-11. Tetapi, kesalahan kecil menjelang putaran terakhir membuat pebalap berusia 17 tahun itu kehilangan daya cengkeraman ban belakang dan terjatuh.
“Saya melakukan start terbaik pada musim ini dan naik beberapa posisi di tikungan-tikungan awal. Saya pun harus menjalani long lap penalty karena melakukan kesalahan saat sesi latihan sehingga membuat saya tertinggal dari grup terdepan. Dalam beberapa lap, saya berusaha untuk dapat bergabung dengan para pebalap terdepan. Namun, pada lap terakhir, saya melakukan kesalahan dengan mengerem terlalu dalam yang membuat daya cengkeraman ban hilang, lalu terjatuh,” ujar Mario waktu itu.
Namun, usaha Mario kembali meraih poin di Aragon justru berakhir lebih cepat. Saat balapan itu memasuki putaran keempat, Mario--yang berada di urutan ke-14--tidak bisa menghindari tanda medical protection yang terletak di lintasan menyusul adanya pebalap lain yang terjatuh. Bendera merah pun dikibarkan dan balapan dihentikan sementara.
Namun, pebalap lulusan Astra Honda Racing School itu tidak bisa melanjutkan balapan karena motornya rusak. ”Saya bersyukur tidak mengalami cedera apa pun. Ini situasi yang rumit karena sekali lagi saya harus berhenti dari balapan bukan karena kesalahan sendiri. Saya yakin bisa bersaing untuk podium. Jadi, saya harus lebih kuat lagi pada balapan berikutnya, belajar dari kejadian yang ada di sini, dan melanjutkan feeling bagus di atas motor," ujar Mario.
Tiga kali gagal finis itu membuat Mario kehilangan posisinya di lima besar yang sempat dia tempati setelah hasil bagus dalam dua seri awal musim 2021 di Estoril dan Valencia. Di Estoril, yang merupakan seri pembuka, Mario langsung menggebrak dan finis di posisi keempat.
Dia melanjutkan momentum positif itu dalam dua balapan di Valencia dengan finis di urutan kedelapan dan kelima. Mario pun menempati posisi keempat. Dia kemudian turun ke posisi kelima setelah seri Barcelona. Namun, posisinya terus turun akibat gagal finis, hingga kini berada di peringkat ke-11 klasemen pebalap.