Locatelli, dari Piala Eropa Menuju Mimpi Sebenarnya
Dua bulan silam, Manuel Locatelli hanyalah pemain tim medioker Sassuolo. Sekarang, dia telah menjadi juara Eropa bersama Italia dan pemain baru di tim tersukses Italia, Juventus.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
ETTORE FERRARI / POOL / AFP
Pelatih Italia Roberto Mancini (kanan) memberi selamat kepada gelandang Manuel Locatelli setelah Italia mengalahkan Swiss pada laga Grup A Piala Eropa di Stadion Olympico, Roma, Rabu (16/6/2021). Locatelli, yang sebelumnya pemain Sassuolo, telah resmi bergabung dengan Juventus.
TURIN, KAMIS — Hidup terasa ibarat mimpi bagi gelandang Italia, Manuel Locatelli. Sekitar sebulan setelah merayakan gelar juara Piala Eropa 2020 bersama tim nasional Italia, Locatelli kini meraih mimpi terbesarnya. Dari Sassuolo, dia resmi bergabung dengan klub idola semasa kecilnya, Juventus.
Juve telah memperkenalkan Locatelli sebagai pemain barunya pada Kamis (19/8/2021) WIB. Gelandang yang mencuri perhatian di Piala Eropa ini dikontrak dengan pinjaman dua tahun dari Sassuolo, yang diikuti dengan opsi pembelian 25 juta euro atau Rp 420 miliar pada akhir kontrak.
Ini adalah mimpi yang jadi kenyataan. Mimpi seorang anak yang selalu bekerja keras dan memberikan segalanya di lapangan.
Locatelli begitu bahagia setelah kepindahan yang melewat proses berliku tersebut. ”Ini adalah mimpi yang jadi kenyataan. Mimpi seorang anak yang selalu bekerja keras dan memberikan segalanya di lapangan. (Anak itu) kini tiba di Juve dengan hasrat untuk bisa segera bermain dalam stadion dengan para penggemar,” kata gelandang 23 tahun tersebut kepada Juventus TV.
Proses transfer Locatelli sangatlah rumit. Juve memang sudah mengincarnya setelah Piala Eropa berakhir. Ketertarikan itu juga disambut baik Locatelli. Namun, ”Si Nyonya Besar” tidak punya cukup uang untuk membelinya yang dibanderol sekitar 35 juta euro (Rp 589 miliar).
AP/CARL RECINE/POOL PHOTO, FILE
Gelandang timnas Italia, Manuel Locatelli, melakukan selebrasi dengan memegang potongan jaring gawang setelah Italia menjuarai Piala Eropa 2020 di Stadion Wembley, London, dalam arsip foto, Minggu (11/6/2021). Locatelli yang sebelumnya pemain Sassuolo telah resmi bergabung dengan Juventus.
Saat bersamaan, klub Liga Inggris, Arsenal, juga bergabung dalam perburuan Locatelli. Mereka dengan berani menawarkan sang pemain sesuai harga yang sudah ditetapkan. Namun, transfer tidak terjadi karena Locatelli memprioritaskan pindah ke Juve.
Proses berliku ini akhirnya selesai dengan kesepakatan ”klasik” bagi tim yang tidak memiliki dana transfer. Juve meminjam Locatelli terlebih dulu, baru meresmikan sebagai pemain pada dua tahun berikutnya. Sassuolo tidak punya banyak pilihan karena Locatelli sudah ingin pindah ke Juve.
Meski sudah berhasil pindah, Locatelli menyebut ini belum bagian terakhir dari mimpinya. Di usia yang masih sangat muda, dia punya hasrat untuk memenangi banyak gelar bersama ”Si Nyonya Besar” yang sekarang memulai era baru di bawah pelatih Massimiliano Allegri. ”Ini hanyalah permukaan,” ucapnya.
Gelandang bertahan yang memiliki kemampuan tendangan jarak jauh ini juga berterima kasih kepada klub lamanya, Sassuolo. Dia berkata, mimpinya bisa terwujud karena musim terakhir bersama Sassuolo. Berkat penampilan itu, dia bisa dipanggil Pelatih Roberto Mancini untuk masuk dalam skuad Italia.
AP/PAOLA GARBUIO/LAPRESSE, FILE
Pemain Sassuolo, Manuel Locatelli dan pemain Hellas Verona, Nikola Kalinic, berebut bola dalam pertandingan Liga Italia di Stadion Marcantonio Bentegodi, Verona, Italia, dalam arsip foto Minggu (22/11/2020). Locatelli telah resmi bergabung dengan Juventus.
Di Italia, Locatelli pun bersinar pada babak grup karena gelandang utama Marco Verratti masih dalam pemulihan cedera. Salah satu kontribusi terbesarnya ketika menjadi pahlawan kemenangan Italia atas Swiss, 3-0, lewat sumbangan dua gol.
Setelah pada babak gugur, pemain setinggi 1,85 meter ini juga selalu bermain solid ketika diturunkan sebagai pengganti. Dia turut ambil bagian dalam laga 16 besar (Austria), semifinal (Spanyol), dan final (Inggris). Penampilan itulah yang sukses mencuri hati tim-tim besar Eropa.
”Hidup adalah sebuah pilihan. Ini adalah saat yang tepat untuk mengucapkan selamat tinggal (kepada Sassuolo) untuk perjalanan indah selama ini. Kalian adalah keluarga saya, yang membawa saya ke Piala Eropa. Saya selalu mencintai kalian yang telah memercayai saya,” ujarnya kepada klub yang dibela pada 2019-2021 tersebut.
Kedatangan Locatelli akan menambah kokoh pertahanan Juventus. Musim lalu, dia menghasilkan rata-rata 2,7 tekel dan 2,19 sapuan dalam 34 kali bermain. Tubuh tinggi dan berisi menjadikannya sangat sulit dikalahkan dalam duel perebutan bola.
ETTORE FERRARI, POOL VIA AP
Gelandang Italia, Manuel Locatelli, meninggalkan lapangan setelah pergantian pemain dalam pertandingan Grup A Piala Eropa 2020 antara Italia dan Swiss di Stadion Olympic, Roma, Rabu (16/6/2021). Locatelli yang sebelumnya pemain Sassuolo telah resmi bergabung dengan Juventus.
Di sisi lain, kemampuan menyerang pemain yang mencetak 4 gol dan 3 asis musim lalu ini juga cukup impresif. Salah satu kelebihannya adalah umpan progesif yang mencapai rata-rata 8,3 kali setiap pertandingan. Dengan visi bermain di atas rata-rata, dia bisa memecah tekanan lawan lewat umpan progresif tersebut.
Mantan Pelatih Sassuolo Roberto de Zerbi meyakini, sang gelandang sudah siap bermain untuk klub sebesar Juve. ”Dia adalah sosok gelandang yang punya segalanya dan harus dimiliki setiap tim saat ini. Dia cepat menyesuaikan diri, punya sikap bagus, juga kecerdasan taktik. Dia cocok untuk segala jenis (gaya) sepak bola,” ucapnya.
Sebelum bersama Sassuolo, Locatelli merupakan pemain AC Milan. Dia adalah salah satu hasil produk pembinaan pemain muda dari Milan. Karena itu, Locatelli sudah tidak asing dengan pelatih Juve saat ini, Allegri.
Allegri pernah melatih Milan pada 2010-2014. Semasa itu, sang pelatih sering melihat bakat besar Locatelli, yang masih berada di tim remaja, dalam latihan. Allegri bahkan sudah yakin Locatelli akan menjadi pemain hebat suatu hari nanti. ”Saya ingat dia masih kecil saat berlatih dengan kami. Anda bisa melihat karakteristik untuk menjadi pesepak bola hebat dari dalam dirinya,” ujarnya. (AP/AFP)