Raih Piala Super Jerman, Nagelsmann Belum Puas dengan Skuad Bayern
Era Julian Nagelsmann di Bayern Muenchen dibuka dengan raihan trofi Piala Super Jerman. Meski begitu, Bayern masih menyimpan sejumlah masalah yang harus dipecahkan demi meraih trofi di akhir musim ini.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·5 menit baca
Julian Nagelsmann resmi menjadi pelatih termuda yang mempersembahkan trofi bagi Bayern Muenchen. Berkat kemenangan 3-1 atas Borussia Dortmund di Piala Super Jerman di Signal Iduna Park, Rabu (18/8/2021) dini hari WIB, Nagelsmann berhasil mengangkat trofi pertama dalam lima tahun karier kepelatihan yang dimulainya bersama 1899 Hoffenheim pada 2016.
Namun, prestasi itu tidak hanya memberikan awal yang baik bagi Nagelsmann di Bayern. Pelatih berusia 34 tahun itu mengisyaratkan perlunya Bayern mendatangkan pemain baru untuk menjaga kedalaman skuad.
Sejak memutuskan untuk menerima pinangan “Die Roten”, Mei 2021, Nagelsmann mulai merasakan tekanan berat melatih tim terbesar di Jerman itu. Dalam empat laga perdananya di kursi juru taktik Bayern, pelatih kelahiran Landsberg am Lech itu menelan dua kekalahan dan dua hasil imbang. Hasil itu terdiri dari dua kekalahan di laga uji coba melawan Borussia Moenchengladbach dan Napoli, kemudian bermain imbang 2-2 melawan Ajax Amsterdam.
Lalu, pada laga pembuka Bundesliga musim ini, Gladbach kembali mampu merepotkan Bayern dengan menahan imbang sang juara bertahan dengan skor 1-1. Alhasil, kemenangan atas Dortmund itu menjadi kemenangan perdana Bayern di era Nagelsmann.
Dengan trofi Piala Super Jerman itu, Nagelsmann juga memberikan sinyal kepada petinggi Bayern tentang masalah utama tim yang gagal mempertahankan gelar di Eropa musim lalu, yaitu kerentanan di lini belakang. Musim lalu saja, Bayern kesulitan tampil konsisten ketika David Alaba atau Jerome Boateng absen akibat cedera. Niklas Suele pun tampil inkonsisten, terutama ketika menghadapi laga besar.
Hal itu terlihat ketika Suele gagal mengantisipasi dua gol Paris Saint-Germain di laga pertama perempat final Liga Champions musim lalu. Kala itu, Bayern tumbang 2-3 di Allianz Arena. Kini, Nagelsmann hanya memiliki Suele, Dayot Upamecano, serta Lucas Hernandez yang bisa bermain di jantung pertahanan.
Suele adalah bek tengah tersisa dari tim Bayern yang meraih tiga titel mayor pada musim 2019-2020. Dua bek lain, David Alaba telah pergi ke Real Madrid, sedangkan Jerome Boateng meninggalkan klub setelah kontraknya habis, 30 Juni lalu.
Dalam dua musim terakhir, Bayern sangat menderita karena cederanya sejumlah pemain utama yang sulit digantikan. Skuad tim ini memang bagus, tetapi cedera selalu menjadi masalah.
Kebutuhan Nagelsmann untuk bek tengah baru amat beralasan karena Hernandez amat rentan cedera, sedangan Upamecano baru bergabung dari RB Leipzig, klub Nagelsmann sebelumnya. Pelapis ketiganya hanya pemain muda yang minim pengalaman, seperti Tanguy Nianzou dan Chris Richards.
Selain masalah kedalaman di sisi bek tengah, Nagelsmann juga dipusingkan dengan belum pulihnya Benjamin Pavard di posisi bek sayap kanan. Pavard tidak tergantikan di posisi itu. Seiring cederanya pemain timnas Perancis itu, Nagelsmann memilih untuk mempromosikan Josip Stanisic dari tim Bayern II. Pemain berusia 21 tahun itu pun telah tampil di dua laga pembuka di musim ini.
“Dalam dua musim terakhir, Bayern sangat menderita karena cederanya sejumlah pemain utama yang sulit digantikan. Skuad tim ini memang bagus, tetapi cedera selalu menjadi masalah,” kata Nagelsmann dilansir Kicker seusai laga.
Meski begitu, Nagelsmann mengakui, Bayern tidak memiliki keleluasaan dana transfer untuk mencari pemain pelapis yang sepadan dengan para bintangnya.
Direktur Olahraga Bayern Hasan Salihamidzic tidak kecewa dengan penampilan kurang meyakinkan Bayern di awal kebersamaan bersama Nagelsmann. Menurut dia, Nagelsmann dan para skuadnya hanya memiliki masa persiapan yang singkat menuju dimulainya musim baru. Tetapi, ia puas dengan persembahan trofi Piala Super Eropa di awal musim ini.
Ketika disinggung peluang Bayern “melayani” Nagelsmann dengan mendatangkan pemain baru, Salihamidzic enggan terbuka dengan strategi transfer timnya. Menurut dia, Bayern bukan seperti tim kaya Eropa lain yang bisa leluasa mengeluarkan uang untuk mendatangkan pemain dengan harga tinggi.
“Kami selalu memonitor jendela transfer. FC Bayern selalu melakukan hal yang terbaik, jadi mari lihat saja beberapa hari ke depan apakah ada sesuatu terjadi,” ucap Salihamidzic seperti dikutip Bild.
Poros pertahanan
Dalam laga melawan Dortmund, pesaing utama meraih trofi di kancah domestik, Nagelsmann berusaha menampilkan Bayern yang bermain dengan kekokohan lini belakang sebagai poros utama permainan. Hal itu menjadi buah dari pelajaran yang dipetik Nagelsmann dalam empat laga perdananya di Bayern yang mayoritas kebobolan berkat serangan balik lawan.
Dalam 30 menit pertama, Dortmund lebih banyak menguasai bola dengan persentase mencapai 55 persen berbanding 45 persen. Bahkan, Dortmund pun lebih dahulu mencatatkan tembakan mengarah ke gawang pada menit ke-20 melalui sepakan kapten Dortmund, Marco Reus.
Sementara itu, Bayern bermain dengan tempo cepat yang memaksimalkan kelincahan dua penyerang sayap, Serge Gnabry dan Kingsley Coman. Kecepatan Gnabry menjadi awal dari gol pertama Bayern yang dicetak oleh Robert Lewandowski pada menit ke-41.
Pada babak kedua, pertahanan rapat Bayern kembali menyulitkan “Die Borussen” untuk menyamakan kedudukan. Pada menit ke-49, Bayern justru mampu membuat sunyi Signal Iduna Park melalui gol Thomas Mueller. Gol itu diawali dari serangan balik cepat yang diinisiasi oleh Gnabry dari sisi kanan pertahanan Dortmund.
Reus sempat memperkecil ketertinggalan melalui sepakan indah dari luar kotak penalti pada menit ke-64. Tetapi, gol ke-24 Lewandowski dalam laga menghadapi Dortmund mengunci kemenangan sang juara liga dengan skor 3-1. Gol itu diawali tekanan yang diberikan pemain Bayern ketika pemain Dortmund memainkan bola di zona pertahanan sendiri. Hasilnya, Corentin Tolisso mampu merebut bola dari penguasaan Manuel Akanji, bek Dortmund, lalu memberikan operan kepada Lewandowski yang tinggal berhadapan dengan Gregor Kobel, kiper tim tuan rumah.
Nagelsmann mengakui, fokus utamanya di laga Piala Super Jerman itu adalah menampilkan permainan lini belakang yang lebih padu. Utamanya, duet bek, Niklas Suele dan Dayot Upamecano, yang baru dipasangkan di musim ini.
Upamecano gagal menjaga gawang Bayern tak kemasukan di empat laga sebelumnya. Bahkan, penampilan Upamecano dikritik karena gagal menutup pergerakan Alassane Plea, penyerang Gladbach yang mencetak gol ke gawang Manuel Neuer, di laga pembuka Bundesliga, Sabtu (14/8/2021) lalu.
“Niki (Suele) dan Upa sangat konsisten di posisinya seperti yang saya harapkan dari mereka. Keduanya mampu menjaga fokus dan tampil lebih baik ketika menguasai bola, sebab permainan bertahan amat krusial bagi kami di musim ini,” ujar Nagelsmann.