Jatim Targetkan Juara Umum Paralayang di PON Papua
PON XX di Papua, Jatim, menargetkan memborong emas di cabang paralayang. Pada PON sebelumnya, Jatim menjadi juara umum di cabang tersebut.
Oleh
DEFRI WERDIONO
·3 menit baca
BATU, KOMPAS — Kontingen paralayang Jawa Timur bertekad mempertahankan posisi sebagai juara umum dalam Pekan Olahraga Nasional XX di Papua. Dalam PON IX di Jawa Barat tahun 2016, tim paralayang Jatim keluar sebagai juara umum dengan mengantongi 4 emas, 3 perak, dan 3 perunggu.
Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua menurut rencana digelar pada 2-15 Oktober. Untuk paralayang, ada 12 kelas yang akan dipertandingkan, termasuk dua kelas di antaranya merupakan cabang baru untuk putri, yakni akurasi perorangan dan beregu.
Jatim menyandang juara umum paralayang pada PON Jawa Barat. Pada PON-PON sebelumnya, gelar itu belum pernah diraih. Pelatih PON Paralayang Jawa Timur Sugeng Santoso dan Yustira Ramadhani, di Batu, Jawa Timur, Selasa (17/8/2021), mengatakan, persiapan sudah dilakukan melalui pemusatan latihan daerah yang berlangsung empat tahun terakhir.
Jatim akan mengirim delapan atlet. Mereka adalah Joni Efendi, M Risky Darmawan, Jafro Megawanto, Roni Pratama, Permadi Candra Buana, Rika Wijayanti, Ike Ayu Wulandari, dan Gigih Iman Nurdiansyah.
”Untuk PON, Jatim kirim delapan atlet. Semua andalan, baik di kelas perorangan maupun beregu,” kata Sugeng di sela-sela terbang santai dalam rangka meramaikan peringatan Hari Kemerdekaan Ke-76 Indonesia di Gunung Banyak, Kota Batu.
Menurut Sugeng, semua lawan rata-rata berat. Peta kekuatan mereka diperkirakan masih sama dengan sebelumnya. Sebab, selama pandemi, mereka dipastikan juga tetap berlatih keras untuk bisa memberikan yang terbaik bagi daerah masing-masing.
Dalam PON nanti, tim Jatim akan bertemu DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Bali, Sumatera Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, dan Papua. ”Insya Allah mudah-mudahan kita bisa mengatasi. Semua belum mengenal medan kecuali tuan rumah karena tempatnya ini baru. Namun, gambaran bagaimana kondisinya sudah ada,” ucapnya.
Salah satu atlet, PON Rika Wijayanti, mengatakan, dari sisi persiapan sudah mantap, tinggal adaptasi lingkungan di arena yang akan dipakai untuk berlaga nanti. ”Di Batu cuacanya dingin, sedangkan di sana (Papua) menurut informasi cuacanya panas. Namun, hal itu tidak akan menghalangi,” ujarnya.
Menurut rencana, atlet asal Kota Batu ini akan ikut serta di empat kelas, yakni akurasi individu, akurasi beregu, lintas alam individu, dan lintas alam beregu. Rika merupakan salah satu atlet asal Batu yang kerap membawa pulang medali di sejumlah kejuaraan, antara lain meraih perunggu di kelas ketepatan mendarat Asian Games 2018 Jakarta-Palembang.
Pada pergelaran yang sama saat itu, Jafro Megawanto, yang juga arek Batu, mengantongi dua medali emas dari kelas ketepatan mendarat beregu putra dan individu. Sebagai gambaran, pada Asian Games 2018 ada 19 atlet paralayang yang dikirim Indonesia yang sembilan orang di antaranya merupakan warga Kelurahan Songgokerto, Batu.