Taklukkan ”Big Server”, Medvedev Hadapi ”Big Server” Lain
Petenis Rusia Daniil Medvedev lolos ke final ATP Masters Toronto dengan menyingkirkan petenis jangkung berservis keras, John Isner. Petenis dengan kekuatan serupa, Reilly Opelka, akan dihadapinya di laga final.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
TORONTO, SABTU — Daniil Medvedev menaklukkan John Isner, petenis putra yang menempati peringkat ketiga petenis dengan servis tercepat. Tantangan serupa akan dihadapi dalam final ATP Masters 1000 Toronto, pada peluang untuk meraih gelar keempatnya dari turnamen Masters.
Dalam perebutan gelar juara dari salah satu turnamen pemanasan Grand Slam Amerika Serikat Terbuka itu, Medvedev akan berhadapan dengan Reilly Opelka, petenis bertipe big server lainnya. Final akan berlangsung Minggu (15/8/2021) sore waktu setempat atau Senin dihari waktu Indonesia.
Final pertama Medvedev pada turnamen Masters di tahun 2021 tersebut didapat setelah mengalahkan Isner, 6-2, 6-2, pada semifinal, Sabtu. Menghadapi Isner, yang pernah mencatat servis dengan kecepatan 253 kilometer per jam di Piala Davis 2016 dan menempatkannya pada peringkat ketiga petenis dengan servis tercepat, Medvedev mendominasi dalam servis dan pengembalian servis.
Ketika Isner hanya bisa membuat empat as, Medvedev bisa melakukannya lebih banyak, 11 kali. Kemenangan petenis Rusia yang diunggulkan pada posisi teratas itu bahkan didapat hanya dalam waktu 55 menit.
”Saya bermain sangat baik, mungkin hampir tidak membuat unforced error. Saya puas dengan penampilan hingga saat ini,” komentar Medvedev, yang empat kali mematahkan servis Isner. Salah satu taktiknya adalah berdiri beberapa sentimeter mendekati baseline, lebih dekat dari posisi biasanya, untuk memotong sudut pukulan dari servis Isner.
Taktik tersebut berhasil diterapkan ketika menghadapi Isner, tetapi dia harus menanti hingga Minggu untuk melihat apakah cara tersebut bisa menghasilkan kemenangan atas Opelka. Dengan tinggi badan 2,11 meter, melancarkan servis hingga kecepatan 235 km/jam bukan hal yang sulit bagi Opelka.
Senjata andalan petenis AS itu bahkan membuat Stefanos Tsitsipas, lawannya di semifinal, frustrasi. Tsitsipas beberapa kali membanting raketnya ketika gagal mengembalikan servis Opelka. Tsitsipas kalah 7-6 (7/2), 6-7 (4/7), 4-6.
”Saya menonton hampir semua pertandingan Reilly. Dia bermain sangat baik di sini. Usahanya untuk membalikkan kondisi setelah tertinggal dari Stefanos sangat luar biasa,” tutur Medvedev dalam laman resmi ATP.
Medvedev unggul 3-1 dalam pertemuan dengan Opelka, tetapi dua dari tiga kemenangan itu harus ditentukan melalui set penentu, set ketiga pada format best of three sets. Satu-satunya kemenangan straight sets didapat pada babak ketiga Perancis Terbuka, Juni.
Salah satu yang harus diantisipasi Medvedev adalah permainan servis dan voli Opelka pada momen kritis. Saat mengalahkan Tsitsipas, dalam pertandingan selama dua jam 32 menit, Opelka membuat 17 as. Jumlah itu termasuk dalam 77 persen poin yang didapatnya dari servis pertama.
Saya bermain sangat baik, mungkin hampir tidak membuat unforced error. Saya puas dengan penampilan hingga saat ini.
Lapangan keras, yang memantulkan bola dengan cepat, memang cocok untuk petenis dengan servis keras. Opelka membuat 90 as dari lima pertandingan di Toronto hingga semifinal.
Hal itu mengantarkan petenis peringkat ke-32 dunia tersebut pada final pertamanya dalam turnamen Masters 1000, turnamen berlevel tertinggi dalam struktur turnamen ATP. Sebelumnya, hasil terbaik Opelka adalah semifinal Roma Masters, yang berlangsung di lapangan tanah liat, Mei.
”Medvedev juga punya servis keras. Saya rasa, pemenang pada final nanti akan ditentukan oleh perbedaan beberapa poin saja. Mungkin situasinya tak akan berbeda jauh dengan pertandingan saya melawan Tsitsipas,” tutur Opelka.
Pliskova melawan Giorgi
Gelar juara pada turnamen putri WTA 1000 Montreal akan berlangsung antara Karolina Pliskova dan Camila Giorgi. Final kedua WTA 1000 bagi Pliskova pada tahun ini akan dijalani setelah dia mengalahkan unggulan teratas, Aryna Sabalenka, 6-3, 6-4, petenis yang dikalahkannya pada semifinal Wimbledon.
Laga melawan Giorgi akan menjadi kesempatan ketiga Pliskova setelah gagal pada dua final tahun ini, yaitu di Wimbledon dan WTA Roma. Petenis Ceko itu berharap, dia bisa tampil tenang seperti ketika berhadapan dengan Sabalenka. ”Tentu saja saya merasa gugup dalam pertandingan tadi, tetapi saya berusaha menyembunyikannya dan tampil tenang,” komentar Pliskova.
Pliskova itu juga punya keuntungan karena berpengalaman tampil dalam final ajang besar, sementara Giorgi akan menjalani final pertamanya dalam WTA 1000. Akan tetapi, Giorgi mengalahkan Pliskova dalam dua pertemuan terakhir yang terjadi pada tahun ini, salah satunya pada babak 16 besar Olimpiade Tokyo 2020. (AP)