Maverick Vinales tidak akan memacu YZR-M1 pada MotoGP seri Austria, akhir pekan ini. Yamaha memutuskan mencoret Vinales karena menciptakan situasi berbahaya akibat mengoperasikan motor di luar kebiasaan pada seri Styria.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·5 menit baca
SPIELBERG, KAMIS — Hubungan antara Maverick Vinales dan tim pabrikan Yamaha MotoGP memasuki momen kelabu pada 2021. Vinales, yang direkrut pada 2017 dan diharapkan mengembalikan kejayaan Yamaha, ternyata tidak bisa menyelesaikan misi juara akibat banyak faktor. Ketegangan dengan Yamaha pun memuncak sehingga Vinales diskors dan coret dari seri Austria, akhir pekan ini.
Perselisihan itu berawal karena Vinales merasa tidak mendapatkan motor yang dia inginkan. Perasaan yang dia pendam bertahun-tahun itu meledak seusai hasil buruk di Sachsenring, Jerman, 20 Juni 2021. Dia merasa diremehkan dan kritik keras itu berujung keputusan bersama dengan Yamaha untuk berpisah pada akhir musim ini.
Namun, perpisahan itu bukanlah akhir dari ketegangan hubungan antara Vinales dan Yamaha. Seusai performa buruk di Sachsenring, di mana Vinales finis di posisi ke-19, atau paling belakang, pebalap asal Spanyol itu finis kedua di Assen, Belanda, pada 27 Juni. Namun, itu bukan pencapaian yang diinginkan Vinales. Podium tertinggi adalah yang diincarnya menyusul performa meyakinkan sepanjang sesi latihan dan kualifikasi, di mana dia meraih pole position.
Vinales dan para pebalap MotoGP kemudian menjalani libur tengah musim sepanjang Juli. Ini menjadi momentum untuk menata diri lagi sebelum melanjutkan balapan. Sejumlah pebalap menemukan momentum positif, termasuk Vinales yang optimistis bisa menjalani paruh kedua MotoGP dengan lebih baik. Dia merasa motor bekerja dengan baik dan bisa mencetak pace kompetitif 1 menit 23,7 detik selama sesi latihan di seri Styria, pekan lalu.
Namun, saat kualifikasi di seri Styria, Vinales hanya bisa meraih posisi start ke-9, kontras dibandingkan rekan setimnya, Fabio Quartararo, yang start di posisi ketiga. Vinales menjalani balapan dengan meyakinkan dan perlahan mulai memperbaiki posisi hingga di urutan kelima. Namun, saat start ulang setelah balapan dihentikan karena kecelakaan yang menyebabkan motor Dani Pedrosa dan Lorenzo Savadori terbakar, Vinales mengalami masalah.
Masalah itu menyusul penggantian kopling motor saat jeda bendera merah sehingga motornya memiliki karakter yang berbeda dari sebelumnya. ”Mereka mengganti kopling karena takut terjadi seperti tahun lalu setelah start ulang, ketika kopling menjadi sangat panas dan selip,” ungkap Vinales dikutip Crash.
”Saya masuk ke garasi, mereka mengganti kopling, ban, dan semuanya berbeda. Begitu saya melepaskan kopling, motor pun mati. Sungguh aneh. Saya tidak tahu mengapa. Saya melakukan yang sama dengan start sebelumnya,” ungkap Vinales.
Motor Vinales mati menjelang putaran pemanasan start kedua sehingga dia harus mengawali balapan dari ujung pitlane. Pebalap asal Spanyol itu masih menjalani balapan dengan sengit meskipun berada di posisi paling belakang. Dia sempat mendahului pebalap di depannya, termasuk pebalap penguji Yamaha, Cal Crutchlow, yang menggantikan Franco Morbidelli.
Namun, Vinales lantas mendapatkan hukuman long lap karena melebihi batas kecepatan. Setelah long lap penalty yang dijalani pada putaran ke-15 itu, Vinales tak bisa bangkit lagi.
Vinales jelas kehilangan kecepatan puncak pada lap-lap terakhir, terutama dalam tiga putaran akhir. Penurunan itu diawali dengan Vinales kehilangan posisi dari Crutchlow saat balapan menyisakan empat lap. Waktu putaran Vinales anjlok sekitar lima detik dari rentang 1 menit 25 detik.
Saya sangat sedih dengan situasi ini. Maverick adalah teman saya, dia orang baik. Yamaha juga adalah tim saya untuk waktu yang lama. Jadi, sangat disayangkan untuk semua hal. (Valentino Rossi)
Dalam tiga putaran terakhir, waktu putarannya menjadi 1 menit 30,320 detik, kemudian 1 menit 31,830 detik, dan 1 menit 30,654 detik. Kecepatannya puncaknya juga turun dari rentang 305 km/jam-309 km/jam menjadi 301 km/jam, kemudian 274 km/jam dan 287 km/jam.
Frustrasi
Kondisi ini sepertinya membuat Vinales frustrasi sehingga pada putaran terakhir para fotografer di tepi lintasan mendengar Vinales menggeber motor hingga mencapai rev limiter saat keluar dari Tikungan 8. Vinales menyelesaikan balapan tanpa melintasi garis finis karena dia langsung masuk ke pitlane. Di sana, dia dua kali menggeber motor hingga mencapai batas putaran maksimal mesin.
Pengoperasian motor yang tak lazim itu kemungkinan disebabkan oleh peringatan aneh di layar indikator sepeda motor Vinales. Dia mengaku terus mendapatkan pesan untuk masuk pit, tetapi terus membalap karena tidak ada kendala dengan motornya. Dia juga mengaku tidak mendapatkan peringatan di layar untuk menjalani long lap penalty dan melihat dirinya dijatuhi hukuman karena melihat papan pengumuman dari tim di tepi trek lurus.
Cara Vinales mengoperasikan motor itulah yang diyakini menjadi penyebab dia dicoret Yamaha pada balapan MotoGP seri Austria atau balapan kedua di Red Bull Ring, akhir pekan ini, 13-15 Agustus. Yamaha tidak menyebutkan secara spesifik apa yang dilakukan Vinales hingga dinilai berbahaya dan berujung sanksi.
Selain itu, Yamaha juga tidak menjelaskan apakah Vinales akan tampil kembali musim ini atau tidak hingga dia pergi dari tim itu pada akhir musim ini. Vinales diyakini akan bergabung dengan Aprilia pada musim depan, tetapi situasi bisa saja berubah jika kondisi saat ini memanas.
”Yamaha dengan menyesal mengumumkan bahwa keikutsertaan Maverick Vinales dalam ajang MotoGP Austria akhir pekan ini telah dicabut tim Monster Energy Yamaha MotoGP. Ketidakikutsertaan ini menyusul skorsing pebalap oleh Yamaha akibat pengoperasian motor yang tidak wajar dan tanpa penjelasan oleh pebalap selama balapan MotoGP Styria akhir pekan lalu,” bunyi pernyataan Yamaha, Kamis (12/8/2021).
”Keputusan Yamaha diambil setelah analisis mendalam telemetri dan data dari beberapa hari terakhir. Kesimpulan Yamaha adalah yang dilakukan pebalap (Vinales) berpotensi menyebabkan kerusakan signifikan pada mesin motor YZR-M1 yang dikendarainya. Dia bisa menyebabkan risiko serius bagi dirinya dan pebalap lainnya di balapan,” ungkap Yamaha.
Yamaha tidak mengganti Vinales dengan pebalap lain untuk MotoGP seri Austria akhir pekan ini. Tim pabrikan asal Iwata, Jepang, itu juga belum memutuskan sampai kapan Vinales diskors. ”Keputusan terkait balapan-balapan berikutnya akan diambil setelah analisis lebih detail terhadap situasi dan diskusi lebih lanjut antara Yamaha dan pebalap," pungkas Yamaha.
Situsi ini membuat sejumlah pebalap berharap Yamaha dan Vinales mencapai solusi yang memungkinkan balapan bisa berlangsung normal bagi mereka. Bahkan, Valentino Rossi yang kini membela tim satelit Yamaha, merasa sedih dengan apa yang terjadi pada mantan rekan setimnya dan bekas timnya itu.
”Saya sangat sedih dengan situasi ini. Maverick adalah teman saya, dia orang baik. Yamaha juga adalah tim saya untuk waktu yang lama. Jadi, sangat disayangkan untuk semua hal,” ungkap Rossi yang memutuskan pensiun di akhir musim ini.
”Disayangkan tidak ada Maverick di lintasan bersama Yamaha. Saya harap mereka bisa berbicara dan memperbaiki situasi serta melihat Vinales di trek mulai balapan pekan depan,” ujar Rossi.