Bonus Kontingen Olimpiade Tokyo, Nilai Lebih Besar, Cair Lebih Cepat
Atlet dan pelatih Indonesia di Olimpiade Tokyo mendapatkan apresiasi berupa bonus dari pemerintah. Bonus berupa uang itu tidak hanya untuk mereka yang membawa pulang medali, melainkan juga yang belum berprestasi.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah melalui Presiden Joko Widodo menyerahkan bonus kepada semua anggota kontingen Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020. Bonus untuk atlet dan pelatih peraih medali ataupun mereka yang belum meraih medali itu diberikan sebagai bentuk apresiasi pemerintah atas perjuangan wakil Indonesia di Tokyo.
”Semoga prestasi yang diraih ini dapat menjadi inspirasi, teladan, dan dorongan kepada semua atlet dan masyarakat agar terus bekerja keras dan memberikan yang terbaik untuk bangsa dan negara,” ujar Presiden Joko Widodo menutup acara pemberian apresiasi kepada kontingen Olimpiade Tokyo dari Istana Bogor yang disiarkan secara daring, Jumat (13/8/2021).
Bonus yang diterima kontingen Olimpiade Tokyo ini cair lebih cepat dibandingkan bonus Olimpiade atau ajang multicabang sebelumnya.
Hadir pula Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali, Ketua Rombongan (Chef de Mission/CdM) Kontingen Indonesia di Olimpiade Tokyo sekaligus Ketua Umum Pengurus Besar Perkumpulan Angkat Besi Seluruh Indonesia Rosan P Roeslani, dan Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia Agung Firman Sampurna.
Presiden mengatakan, pemerintah sangat bangga atas perjuangan dan kerja keras kontingen Indonesia di Olimpiade Tokyo. Sebagai bentuk apresiasi, pemerintah memberikan penghargaan khusus berupa bonus kepada atlet dan pelatih.
Berdasarkan data Kementerian Pemuda dan Olahraga, atlet peraih emas mendapatkan bonus Rp 5,5 miliar per orang, perak Rp 2,5 miliar per orang, dan perunggu Rp 1,5 miliar per orang. Adapun pelatih peraih emas mendapatkan bonus Rp 2,5 miliar per orang, perak Rp 1 miliar per orang, dan perunggu Rp 600 juta per orang.
Bahkan, atlet ataupun pelatih yang belum meraih medali juga mendapatkan bonus, yakni Rp 100 juta per orang. ”Terima kasih atas semua prestasi dan kerja keras dari semua kontingen Indonesia di Olimpiade Tokyo. Terima kasih pula atas medali emas dari ganda putri bulu tangkis Greysia Polii/Apriyani Rahayu karena sudah mempertahankan tradisi emas Indonesia di Olimpiade,” kata Presiden.
Total ada 28 atlet dari delapan cabang yang mewakili Indonesia di Olimpiade Tokyo. Medali emas disumbangkan ganda putri bulu tangkis Greysia/Apriyani, adapun perak dari lifter 61 kg Eko Yuli Irawan di cabang angkat besi. Selain itu, perunggu diraih masing-masing oleh pebulu tangkis tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting, lifter 49 kg putri Windy Cantika Aisah, dan lifter 73 kg Rahmat Erwin Abdullah.
Lebih besar
Secara keseluruhan besaran bonus untuk kontingen Olimpiade Tokyo itu lebih besar dari yang diberikan kepada kontingen Olimpiade Rio de Janeiro 2016. Lima tahun lalu, pasangan ganda campuran bulu tangkis Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, yang meraih medali emas, mendapatkan bonus masing-masing Rp 5 miliar.
Sementara itu, Eko yang merebut perak 62 kg dan lifter putri Sri Wahyuni Agustiani yang merengkuh perak 48 kg putri masing-masing mendapatkan bonus Rp 2 miliar. Pelatih ganda campuran bulu tangkis Richard Mainaky mendapatkan bonus Rp 2 miliar dan Dirdja Wihardja (pelatih Eko) maupun Supeni (pelatih Sri Wahyuni) masing-masing mendapatkan bonus Rp 800 juta.
Sekretaris Kemenpora Gatot S Dewa Broto menyampaikan, bonus yang diterima kontingen Olimpiade Tokyo ini cair lebih cepat ketimbang bonus Olimpiade atau ajang multicabang sebelumnya. Kali ini, hanya selang lima hari setelah penutupan Olimpiade Tokyo, bonus langsung diberikan kepada para atlet dan pelatih.
Lima tahun lalu, bonus baru diterima atlet dan pelatih sekitar dua bulan seusai Olimpiade Rio ditutup. ”Seperti yang sudah-sudah, bonus ini pun telah dipotong pajak yang ditanggung pemerintah,” terang Gatot dalam wawancara terpisah.