Penjualan kaus Messi dengan klub barunya, Paris Saint-Germain, laris manis meskipun harganya tidak murah. Padahal, keuntungan terbesar dari penjualan kaus tidak dinikmati oleh klub.
Oleh
Wisnu Aji Dewabrata
·3 menit baca
Kedatangan Lionel Messi ke Paris Saint-Germain bagaikan mata air yang terus mengalirkan uang ke pundi-pundi klub Liga Perancis tersebut. Messi tidak hanya menjadi daya tarik dari sisi penyiaran pertandingan di seluruh dunia. Namanya telah terbukti membuat penjualan kaus PSG laris manis.
Orang harus antre selama setidaknya 2 jam untuk membeli kaus PSG dengan nama Messi dan nomor punggung 30. Harganya pun tidak murah, yang paling mahal ialah 165 euro atau sekitar Rp 2,8 juta dan yang termurah 115 euro (sekitar Rp 1,9 juta).
Seperti dilansir Marca, Rabu (11/8/2021), harga kaus PSG Messi bervariasi tergantung versinya. Harga termurah 115 euro (sekitar Rp 1,9 juta) untuk yang disebut kaus replika normal atau kaus stadion. Kaus ini lengkap dengan nama Messi, nomor punggung 30, dan salah satu logo Liga Perancis atau Liga Champions Eropa, tetapi kaus ini tidak dipakai pemain dalam pertandingan. Sementara kaus versi ”sultan”, yaitu kaus yang dipakai Messi dan pemain PSG dalam pertandingan, harganya 165 euro atau sekitar Rp 2,8 juta.
Kaus ini akan mendatangkan banyak uang untuk PSG, kaus ini membuat para fans senang. Ada sesuatu pada kaus ini, yang membuat semua orang jadi gembira.
Jonathan Bouyer Msied (18), yang baru saja membeli kaus Messi di toko resmi PSG di Paris, Perancis, tersenyum gembira. ”Kaus ini akan mendatangkan banyak uang untuk PSG, kaus ini membuat para fans senang. Ada sesuatu pada kaus ini, yang membuat semua orang jadi gembira,” ujarnya.
Sebelumnya, Presiden PSH Nasser al-Khelaifi mengatakan, orang-orang akan terkejut dengan pendapatan PSG setelah mendatangkan Messi. Namun, menurut pakar pemasaran olahraga Vincent Chaudel, pendapatan yang diperoleh PSG dengan kehadiran Messi tidak sebesar yang dibayangkan. Menurut Chaudel, PSG meraih pendapatan lebih besar ketika Neymar bergabung ke PSG pada 2017.
”Itu terjadi semata karena Neymar datang sebelum masalah sponsor dan kaus dinegosiasikan ulang. Sekarang, masalah itu tertutup untuk dinegosiasikan hingga 2032,” ujar Chaudel.
Chaudel memperkirakan, kedatangan Messi ke PSG akan mendongkrak nilai PSG 10-20 persen. Menurut Forbes, nilai PSG pada April 2021 adalah 2,5 miliar dollar AS atau sekitar Rp 36 triliun. Sebaliknya, bagi Barcelona, kepergian Messi membuat klub Liga Spanyol itu merugi. Menurut perhitungan kasar Presiden Barcelona Joan Laporta, Messi mampu mendatangkan sepertiga pendapatan klub. Konsultan BrandFinance memperkirakan, hengkangnya Messi menurunkan nilai jenama Barcelona sebanyak 11 persen.
Dikutip dari Mirror.co.uk, pendapatan klub dari penjualan pernik klub seperti kaus dengan nama pemain bintang bukan pendapatan yang terbesar. Sebagai contoh, ketika Messi masih menjadi pemain Barcelona, penjualan kaus Messi mencapai 200 juta euro (sekitar Rp 3,4 triliun) per tahun. Namun, jumlah yang diterima Barcelona hanya sekitar 30 juta euro (sekitar Rp 506 miliar).
Keuntungan terbesar mengalir ke produsen kaus, antara lain jenama terkemuka Nike dan ke jaringan penjualan ritel. Klub sepak bola hanya mendapat bagian 10-15 persen dari penjualan kaus.
Meskipun sebagian besar keuntungan mengalir ke produsen kaus, hal itu tidak mengurangi minat orang untuk berburu kaus Messi dengan klub barunya. Adiel Ramirez (18), yang ikut mengantre untuk membeli kaus Messi di Paris, Rabu lalu, menuturkan, dirinya adalah penggemar berat Barcelona dan Messi, tetapi dia bukan penggemar PSG.
”Saya mengikutinya (Messi) ke mana saja dia pergi. Saya akan mendukung PSG karena Messi ada di sana,” ujarnya.
Bagaimana dengan Anda? Apakah Anda penggemar Barcelona, Messi, PSG, atau ketiganya? (REUTERS)