Nurul Akmal Realistis Sambil Berusaha yang Terbaik
Lifter putri Nurul Akmal kecil kemungkinan meraih medali dari kelas +87 kilogram Olimpiade Tokyo. Namun, tim angkat besi Indonesia tetap berusaha mencari celah peluang tersebut karena kejutan bisa saja terjadi.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Lifter putri Nurul Akmal yang menjadi lifter Merah-Putih terakhir yang berlaga di Olimpiade Tokyo 2020 akan tampil di kelas +87 kilogram Grup A di Tokyo International Forum Senin (2/8/2021) pukul 17.50 WIB. Dengan modal rekor total angkatan 260 kilogram pada Kejuaraan Dunia 2019 di Pattaya, Thailand, sulit bagi lifter berusia 28 tahun ini untuk merebut medali di nomor yang baru pertama kali diikuti lifter Indonesia tersebut.
”Nurul setidaknya perlu meningkatkan rekor terbaiknya untuk mendapat posisi yang lebih baik. Hal itu harus dilakukan tahap demi tahap dalam angkatan snatch dan clean and jerk, sambil tetap mencermati lawan,” ujar Kepala Bidang Pembinaan Prestasi Pengurus Besar Perkumpulan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB PABSI) Hadi Wihardja saat dihubungi, Minggu (1/8).
Hadi mengatakan, Nurul berpotensi mencapai total angkatan 266 kg. Jumlah itu berdasarkan rekam jejak lifter asal Banda Aceh tersebut. Dia pernah membukukan angkatan snatch 116 kg pada Asian Games 2018 dan clean and jerk 150 kg pada Kejuaraan Dunia 2019.
Kalau bisa mencapai total angkatan 266 kg, Nurul berpeluang masuk posisi tiga hingga lima. Selain lifter China Wenwen Li yang kemungkinan besar meraih emas, ada lima lifter dengan rekor angkatan total di atas 270 kg yang masih berpeluang dikejar. Mereka adalah Laurel Hubbard (Selandia Baru) dengan total angkatan 285 kg (snatch 131 kg, clean and jerk 154 kg) ketika menduduki peringkat keenam Kejuaraan Dunia 2019.
Berikutnya lifter Dominika Veronica Estela Saladin Tolentino dengan total angkatan 283 kg (snatch 130 kg, clean and jerk 153 kg) kala meraih tempat kedua Pan American Games 2019. Ada pula lifter Amerika Serikat Sarah Elizabeth Robles dengan total angkatan 280 kg (snatch 125 kg, clean and jerk 155 kg) saat menjuarai Kejuaraan Pan American 2020 di Santo Domingo, Dominika.
Lifter muda Korea Selatan Seon Mi Lee sempat mencatat rekor terbaik 280 kg (snatch 127 kg, clean and jerk 153 kg) ketika berada di tempat keempat Kejuaraan Asia 2019 di Ningbo, China, serta lifter Inggris Emily Jade Campbell dengan total angkatan 276 kg (snatch 122 kg, clean and jerk 154 kg) saat menjuarai Kejuaraan Eropa 2021 di Moskow, Rusia.
Artinya, Nurul punya potensi masuk ke lima besar. Yang jelas jika bisa mengangkat 266 kg, akan sangat merepotkan para pesaingnya.
”Patut diperhatikan, Tolentino belum bisa kembali ke performa terbaiknya dua tahun terakhir, yakni hanya 264 kg (snatch 118 kg, clean and jerk 146 kg) pada 2020 dan 242 kg (snatch 112 kg, clean and jerk 130 kg) pada 2021. Adapun Lee merosot penurunan drastis dengan total angkatan terbaik 258 kg pada 2021. Artinya, Nurul punya potensi masuk ke lima besar. Yang jelas jika bisa mengangkat 266 kg, akan sangat merepotkan para pesaingnya,” kata Hadi.
Untuk mengamankan lima besar, Nurul bersaing ketat dengan lifter Australia Charisma Amoe-Tarrant yang mencapai total angkatan 262 kg (snatch 110 kg, clean and jerk 152 kg) ketika menduduki peringkat ketiga Australia Terbuka 2021 di Brisbane, Queensland. Dua lifter lain total angkatan terbaiknya jauh di bawah itu. ”Namun, seperti biasa, dalam pertandingan sesuatu yang spektakuler (di luar kendali) bisa terjadi,” tutur Hadi.
Atlet kembali
Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali kembali menyambut kedatangan kontingen Indonesia dari Olimpiade Tokyo 2020 di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, Minggu. Ada 12 atlet dan lima pelatih dari tiga cabang yang tiba di Tanah Air dalam gelombang kedua ini, setelah pascagelombang pertama pada Kamis (29/7).
Dari cabang bulu tangkis, ada tujuh atlet (Jonatan Christie, Marcus Fernaldi Gideon, Kevin Sanjaya Sukamuljo, Hendra Setiawan, Mohammad Ahsan, Gregoria Mariska Tunjung, Melati Daeva Oktavianti) dan dua pelatih (Herry Iman Piengardi, Nova Widianto). Pada cabang panahan, ada empat atlet (Riau Ega Agatha, Alvianto Bagas Prastyadi, Arif Dwi Pangestu, Diananda Choirunisa) dan dua pelatih (Permadi Sandra Wibowo, Lilies Handayani). Dari renang, satu atlet (Aflah Fadlan Prawira) dan pelatih (Donny Budiarto Utomo).
Menpora menyambut bersama perwakilan Komite Olimpiade Indonesia, Sekretaris Jenderal Komite Olahraga Nasional Indonesia Ade Lukman, Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia Agung Firman Sampurna, Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Panahan Seluruh Indonesia Illiza Sa’aduddin Djamal, dan Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia Ali Andi Patiwiri.
Seperti pada penyambutan gelombang pertama, Menpora mengatakan pemerintah mengapresiasi penampilan semua atlet Indonesia ”Semuanya akan mendapatkan penghargaan dari pemerintah. Kami berharap semuanya juga segera bersiap menghadapi kejuaraan lain, terutama kualifikasi Olimpiade Paris 2024. Kami mendorong agar prestasi olahraga semakin membaik, terutama prestasi muncul by design, bukan by accident,” katanya.