Belinda Bencic menyelamatkan peluang Swiss merebut medali dari cabang tenis Olimpiade Tokyo 2020 meski tak diperkuat sang legenda Roger Federer. Bencic lolos ke dua nomor final sekaligus, tunggal dan ganda putri.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
TOKYO, KAMIS — Swiss harus merelakan harapan meraih medali tenis tunggal putra ketika Roger Federer memutuskan untuk tak ikut Olimpiade Tokyo 2020. Tanpa sang legenda dengan 20 gelar Grand Slam itu, nyatanya Swiss masih bisa meraih medali dari Belinda Bencic.
Bencic bahkan memastikan mendapat dua medali setelah lolos ke final tunggal dan ganda putri. Dalam semifinal nomor tunggal di Ariake Tennis Park, Kamis (29/7/2021), Bencic mengalahkan Elena Rybakina (Kazakhstan), 7-6 (7/4), 4-6, 6-3.
Sekitar empat jam kemudian, berpasangan dengan Viktorija Golubic, Bencic memenangi semifinal ganda putri ketika berhadapan dengan Laura Pigossi/Luisa Stefani (Brasil), 7-5, 6-3.
Tunggal putri peringkat ke-12 dunia itu tinggal membutuhkan dua kemenangan lagi untuk mengubah perak yang sudah pasti didapatnya menjadi dua keping emas. Dalam final tunggal putri, yang akan berlangsung Sabtu, Bencic akan berebut medali itu dengan petenis Ceko, Marketa Vondrousova, yang mengalahkan petenis peringkat keenam dunia, Elina Svitolina (Ukraina), 6-3, 6-1.
Di ganda putri, Bencic/Golubic akan berhadapan dengan duet petenis Ceko peraih tiga gelar Grand Slam, Barbora Krejcikova/Katerina Siniakova.
”Bisa mendapatkan medali di Olimpiade adalah hal yang luar biasa. Saya memimpikannya dan tak menduga bisa menjadi kenyataan. Ini adalah pencapaian tertinggi atlet yang tampil di Olimpiade,” komentar Bencic yang menangis sambil berlutut ketika memenangi semifinal tunggal putri.
Kemenangan itu menjadi jaminan bahwa Swiss mendapatkan medali tenis dalam empat Olimpiade secara beruntun. Federer dan Stan Wawrinka mendapatkan emas ganda putra di Beijing 2008, dilanjutkan dengan perak yang didapat Federer pada tunggal putra London 2012. Selain itu, ada medali perak ganda putri dari Martina Hingis/Timea Bacsinszky di Rio de Janeiro 2016.
Bisa mendapatkan medali di Olimpiade adalah hal yang luar biasa. Saya memimpikannya dan tak menduga bisa menjadi kenyataan. Ini adalah pencapaian tertinggi atlet yang tampil di Olimpiade.
Semula, Federer akan menjadi andalan lagi untuk menambah medali bagi Swiss di Tokyo 2020. Sejak awal tahun, dia pun selalu menyebut ambisinya untuk tampil kembali di Olimpiade.
Tanpa petenis putra elite lain, apalagi setelah Wawrinka didera cedera, Swiss pun selalu mengandalkan Federer di panggung kompetisi yang mengatasnamakan negara. Namun, sepekan sebelum Olimpiade Tokyo 2020 dimulai, petenis yang akan berusia 40 tahun pada 8 Agustus itu memutuskan tak ikut serta. Dia menyebut, cedera lutut yang membuatnya menjalani dua kali operasi pada 2020 kambuh.
Hal itu membuat Bencic menjadi petenis Swiss dengan peringkat tertinggi yang tampil di Tokyo. Dua final yang akan dijalani menjadikan petenis berusia 24 tahun terebut menyamai empat petenis lain yang tampil dalam dua final pada satu Olimpiade. Keempatnya adalah Serena dan Venus Williams (AS), Andy Murray (Inggris Raya), dan Nicolas Massu (Chile).
Terbaik
Penampilan Bencic selama di Tokyo menjadi yang terbaik sejak dia mencapai semifinal Grand Slam AS Terbuka 2019. Pada babak ketiga, dia menghentikan juara Perancis Terbuka, Brejcikova.
Di semifinal, Bencic menggagalkan enam set point Rybakina pada set pertama. Dia merebut set tersebut setelah Rybakina unggul 5-2. Bencic juga tampil tangguh pada set ketiga meski Rybakina unggul lebih dulu 2-0.
”Tentu saja saya sangat kecewa dengan hasil ini karena sebenarnya memiliki peluang besar pada set pertama. Seandainya saya memenangi set itu, pertandingan mungkin akan berjalan lebih mudah bagi saya,” ujar petenis peringkat ke-20 dunia tersebut.
Rybakina masih memilik peluang untuk mendapat medali perunggu melawan Svitolina. Namun, kekecewaan yang mendalam tampaknya akan membuatnya sulit untuk tampil baik.
”Tak akan mudah menjalani pertandingan itu karena biasanya setelah kalah, perjalananmu selesai. Di sini, saya harus bertanding lagi. Saya pun harus mengubah pola pikir dan bersiap kembali setelah kalah,” katanya.
Di tunggal putra, keinginan Karen Khachanov untuk bertemu sesama petenis Komite Olimpiade Rusia (ROC) pada semifinal, agar bisa meloloskan satu wakil ke final, tak terwujud. Setelah Khachanov memastikan tampil pada semifinal, rekan senegaranya yang menjadi unggulan kedua, Daniil Medvedev, tersingkir. Medvedev kalah dari petenis Spanyol, Pablo Carreno Busta, 2-6, 6-7 (5/7), sementara Khachanov menang atas Ugo Humbert (Perancis), 7-6 (7/4), 4-6, 6-3.
Dengan hasil tersebut, empat petenis yang tampil pada semifinal tunggal putra berasal dari negara berbeda. Selain Khachanov dan Busta, akan tampil juga pada babak empat besar Novak Djokovic (Serbia) yang akan berhadapan dengan Alexander Zverev (Jerman).
Keduanya melaju ke semifinal melalui kemenangan mudah, Kamis. Djokovic menang atas wakil tuan rumah, Kei Nishikori, 6-2, 6-0, sedangkan Zverev mengalahkan Jeremy Chardy (Perancis), 6-4, 6-1. (AP/REUTERS/IYA)