Pelari Lalu Muhammad Zohri dan Alvin Tehupeiory tiba di Tokyo, Minggu, untuk mengikuti Olimpiade 2020. Meskipun dihadapkan pada sejumlah kendala, seperti cedera, Zohri berharap memberikan hasil terbaik di Tokyo.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Pelari putra Indonesia, Lalu Muhammad Zohri, dan pelari putri, Alvin Tehupeiory, tiba di Tokyo, Minggu (26/7/2021). Mereka bersiap untuk berlaga pada akhir bulan ini. Zohri ikut kualifikasi lari 100 meter di Stadion Olimpiade Tokyo, Sabtu (31/7) dan Alvin menjalani pra kualifikasi dan kualifikasi 100 meter putri di arena yang sama, Jumat (30/7).
Walau menghadapi sejumlah kendalan selama pelatnas, seperti sempat cedera lutut dan minim ikut kejuaraan karena pandemi Covid-19, Zohri siap tempur dalam Olimpiade kali ini. Pelari asal Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, itu termotivasi untuk memberikan yang terbaik dalam pesta olahraga dunia yang telah tertunda setahun ini.
”Harapan saya, semoga masyarakat Indonesia tetap mendukung dan mendoakan saya. Semoga pada Olimpiade ini saya bisa memberikan yang terbaik dan bisa tampil maksimal bagi Indonesia,” ujar atlet asal Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, tersebut.
Selama latihan, Zohri maupun tim pelatih berulang kali menyampaikan, target utama Zohri adalah bisa memperbaiki catatan waktu, terutama menembus waktu di bawah 10 detik. Jika bisa mencapainya, pelari kelahiran 1 Juli 2000 itu berpotensi untuk menembus semifinal yang berlangsung di Stadion Olimpiade Tokyo, Minggu (1/8).
”Jika Zohri mampu mencatat waktu 10.00 detik atau lebih baik, dipastikan dia akan sampai ke semifinal. Ini sekaligus menyamai pencapaian pendahulunya, yaitu Purnomo Yudhi di Los Angeles (1984) dan Mardi Lestari di Seoul (1988),” kata Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) Luhut Binsar Pandjaitan saat melepas atlet Zohri dan Alvin di kantornya, Rabu (21/7).
Target pecahkan rekornas
Alvin pun sudah siap untuk berlaga di Olimpiade. Namun, dia tidak mencanangkan target muluk-muluk. Misi utamanya adalah memecahkan rekor nasional 100 meter putri yang masih dipegang Irene Truitje Joseph dengan waktu 11,56 detik ketika meraih emas SEA Games 1999 Brunei Darussalam, 8 Agustus 1999 atau telah bertahan hampir 22 tahun.
Mohon doanya, semoga tim Indonesia bisa memberikan yang terbaik di Olimpiade ini, terutama setelah lifter Windy Cantika Aisah meraih perunggu angkat besi kelas 49 kilogram kemarin.
Sejauh ini, rekor terbaik Alvin dalah 11,64 detik ketika merebut emas Kejuaraan Nasional 2019 di Cibinong, Jawa Barat. Rekor terbaik pelari berusia 26 tahun itu masih terpaut 0,08 detik dari Irene yang notabene seniornya sesama atlet asal Maluku.
”Harapan saya, pada Olimpiade ini, saya bisa memperbaiki catatan waktu pribadi saya. Dan, kalau Tuhan mengizinkan, saya juga ingin memecahkan catatan rekor Kak Irene,” terang Alvin bersemangat.
Luhut memiliki harapan besar terhadap Zohri maupun Alvin. Dia optimistis keduanya bisa mencapai targetnya masing-masing. ”Saya percaya mereka mampu memberikan yang terbaik bagi Indonesia”, tegas Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi itu penuh percaya diri.
Selain Zohri dan Alvin, pada Minggu, tiba pula dua pelatih atletik dan lima ofisial dari Komite Olimpiade Indonesia (KOI) serta anggota ketua rombongan (Chief de Mission/CdM) Indonesia. Semuanya dipastikan berangkat dalam keadaan sehat dan hasil tes PCR menunjukkan negatif Covid-19.
Sebelumnya, mereka sudah mengikuti semua prosedur untuk keberangkatan. Mereka dikarantina lebih dahulu dan melakukan tes PCR secara berkala untuk memastikan kondisi tidak terinfeksi Covid-19.
”Mohon doanya, semoga tim Indonesia bisa memberikan yang terbaik di Olimpiade ini, terutama setelah lifter Windy Cantika Aisah meraih perunggu angkat besi kelas 49 kilogram kemarin,” pungkas Wakil Sekretaris Jenderal KOI Wijaya Noeradi. (*)