Greysia Polii/Apriyani Rahayu tampil solid pada penampilan pertama mereka dalam Olimpiade Tokyo 2020. Mereka sudah sangat siap dan tidak ingin mengulang kesalahan dari pertemuan sebelumnya.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
TOKYO, SABTU — Greysia Polii/Apriyani Rahayu yang menjadi wakil pertama tim bulu tangkis Indonesia pada Olimpiade Tokyo 2020 tampil solid pada penampilan pertama mereka di Musashino Forest Sports Plaza, Tokyo, Sabtu (24/7/2021). Mereka meraih kemenangan yang bisa menjadi kunci untuk lolos dari persaingan penyisihan grup.
Di lapangan 2, dalam pertandingan yang dimulai pukul 09.00 waktu setempat atau pukul 07.00 WIB, Greysia/Apriyani mengalahkan wakil Malaysia, Chow Mei Kuan/Lee Meng Yean, 21-17, 21-14.
Kedua pasangan bersaing di Grup A yang juga dihuni dua ganda putri lain, yaitu ganda putri nomor satu dunia, Yuki Fukushima/Sayaka Hirota (Jepang), dan Chloe Birch/Lauren Smith (Inggris Raya) yang berhadapan pada Sabtu sore.
Dimulai dengan babak penyisihan grup yang menggunakan format round robin, setiap nomor ganda diikuti 16 pasangan yang dibagi dalam empat grup. Mereka memperebutkan dua peringkat teratas dari setiap grup untuk lolos ke perempat final.
Kemenangan Greysia/Apriyani, yang didapat dalam waktu 47 menit, menghentikan dua kemenangan beruntun pasangan Malaysia pada dua pertemuan terakhir. Pada empat pertemuan sebelumnya, Greysia/Apriyani memenangi dua pertemuan pertama yang terjadi pada babak 16 besar Kejuaraan Dunia 2018 dan final India Terbuka 2019. Akan tetapi, setelah itu, mereka tak bisa menahan laju pasangan Malaysia dalam babak pertama Fuzhou China Terbuka 2019 dan penyisihan grup Final BWF 2020.
Pelatih ganda putri pelatnas bulu tangkis Indonesia Eng Hian, sebelum laga di Tokyo, mengatakan, Chow/Lee memiliki pola pertahanan yang bagus sehingga Greysia/Apriyani harus lebih cermat dan sabar dalam melakukan serangan.
Pesan itulah yang akhirnya dilakukan ganda Indonesia peringkat keenam dunia itu. Setelah selalu tertekan pada awal laga, ketika Chow/Lee selalu menyerang lebih dulu, Greysia/Apriyani bisa membalikkan keadaan ketika mereka bermain lebih sabar. Dari posisi solid dalam bertahan, mereka bisa berbalik menyerang atau justru membuahkan kesalahan dari lawan.
Seperti dikatakan Eng Hian, setelah pertandingan, Greysia/Apriyani juga sedikit terbantu dengan rasa tegang yang dilihatnya dari pasangan Malaysia. ”Saya melihat, lawan berada dalam tingkat ketegangan yang tinggi. Penampilan mereka hari ini tidak seperti saat pertemuan terakhir di Thailand. Situasi ini bisa dimanfaatkan dengan baik oleh Greysia/Apriyani,” tutur Eng Hian.
Peraih medali perunggu ganda putra Olimpiade Athena 2004 bersama Flandy Limpele itu merujuk pada pertandingan penyisihan grup Final BWF 2020 yang digelar di Bangkok, Thailand, Januari 2021. Turnamen tersebut dimundurkan karena pandemi Covid-19.
Setelah memenangi dua pertandingan dengan format seperti Olimpiade ini, Greysia/Apriyani tinggal membutuhkan satu gim kemenangan saat menjalani laga terakhir melawan Chow/Lee. Alih-alih mencapai itu, mereka justru kalah, 13-21, 17-21, sehingga tersingkir dalam penyisihan grup.
Kami sudah sangat siap untuk pertandingan ini. Siapa pun yang paling siap di lapangan akan memenangi pertandingan tadi.
Sehari sebelum bertemu di Tokyo, Greysia pun menyatakan tekadnya untuk tak mengulang kesalahan seperti di Thailand dan itu terwujud. ”Kami sudah sangat siap untuk pertandingan ini. Siapa pun yang paling siap di lapangan akan memenangi pertandingan tadi. Setiap lawan dan persaingan di setiap grup sangat sulit. Jadi, kami akan fokus untuk bertanding sebaik mungkin pada setiap laga,” komentar Greysia yang juga bersyukur dengan diselenggarakannya Olimpiade Tokyo 2020 setelah ditunda selama setahun.
Greysia/Apriyani menjadi satu-satunya wakil ganda putri Indonesia di Olimpiade. Mereka menjadi pengemban asa untuk meraih medali pertama dari nomor ganda putri bagi tim ”Merah Putih”.
Greysia tampil untuk ketiga kalinya dalam Olimpiade, tetapi sebelumnya selalu gagal menyumbangkan medali. Sebelumnya, Greysia tampil di London 2012 berpasangan dengan Meiliana Jauhari dan di Rio de Janeiro 2016 bersama Nitya Krishinda Maheswari.
Dari nomor tunggal putra, Jonatan Christie mengalahkan Aram Mahmoud, yang merupakan perwakilan dari tim Pengungsi, 21-8, 21-14. Mahmoud adalah pengungsi asal Suriah yang menetap dan berlatih di Belanda. Jojo dan Mahmoud, bersama Loh Kean Yew (Singapura), bersaing di Grup G.
Nomor tunggal putra dan putri masing-masing diikuti 42 pemain yang dibagi dalam 14 grup. Berbeda dengan ganda yang memperebutkan dua tempat teratas, pemain tunggal bersaing untuk menjadi juara grup guna lolos ke babak 16 besar.
Dua wakil nomor tunggal lainnya, yaitu Anthony Sinisuka Ginting dan Gregoria Mariska Tunjung, akan memulai penampilan pada Minggu. Anthony melawan Gergely Krausz (Hongaria) di Grup J, sementara Gregoria berhadapan dengan Thet Htar Thuzar (Myanmar) di Grup M.