Sebanyak 66 laga telah dimainkan Pedri dalam setahun terakhir. Di Olimpiade 2020, gelandang Barcelona itu bertekad mempersembahkan medali emas untuk Spanyol.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·5 menit baca
Pedro Gonzalez Lopez alias Pedri adalah pesepak bola paling sibuk di dunia sejak Agustus 2020. Ia telah bermain untuk tiga tim berbeda selama 11 bulan terakhir. Barcelona, tim nasional Spanyol, dan tim Spanyol U-23 tidak bisa melepaskan ketergantungan dari gelandang yang baru menginjak usia 18 tahun itu.
Penampilan Pedri selama 90 menit ketika Spanyol ditahan imbang tanpa gol oleh Mesir di laga pertama grup C Olimpiade 2020, Kamis (22/7/2021), di Stadion Sapporo Dome, merupakan pertandingan ke-66 pada periode Agustus 2020 hingga Juli 2021. Dari total pertandingan itu, ia bermain sebanyak 52 kali dari 54 laga Barcelona di empat kompetisi berbeda pada musim 2020-2021.
Lalu, Pedri tampil di enam laga Spanyol di Piala Eropa 2020, termasuk tiga pertandingan yang berdurasi 120 menit, serta menjalani debut di ajang Olimpiade. Kemudian, ada pula tiga laga di Kualifikasi Piala Dunia 2022, satu laga uji coba bersama Spanyol, serta tiga laga persahabatan bersama Barcelona.
Dengan jumlah laga itu, maka pemain lulusan akademi Las Palmas rata-rata selalu berlaga setiap lima hari. Tidak ada pemain lain yang tampil di cabang sepak bola putra Tokyo 2020 yang sesibuk Pedri. Memang ada lima rekan setim Pedri di skuad Spanyol yang tampil di Olimpiade juga bermain di Piala Eropa 2020, kemudian Richarlison juga membela Brasil di dua turnamen di musim panas ini, yaitu Copa America dan Olimpiade. Namun, keenam pemain itu belum tampil lebih dari 60 laga dalam satu tahun terakhir.
Catatan statistik Pedri juga amat luar biasa di Piala Eropa 2020. Ia menjadi pemain dengan daya jelajah tertinggi dengan mencatatkan 61,5 kilometer. Kemudian, ia menghasilkan operan terbanyak ke sepertiga akhir zona pertahanan lawan dengan 177 operan. Tidak heran apabila pemain yang lahir dan tumbuh di Pulau Tenerife, Spanyol, itu dianugerahi predikat Pemain Muda Terbaik Piala Eropa 2020.
Apabila Spanyol mampu memenuhi target untuk menembus final di Tokyo 2020, maka Pedri berpotensi mencatatkan 72 laga dalam setahun. Dua pemain fenonemal dalam satu dekade terakhir, seperti Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo, pun tidak pernah menyentuh 70 laga dalam satu musim.
Pelatih Barcelona Ronald Koeman mengungkapkan kegeramannya dengan keputusan Federasi Sepak Bola Kerajaan Spanyol (RFEF) yang tetap memasukkan Pedri untuk skuad Spanyol U-23 di Olimpiade 2020. Menurut dia, seluruh pihak seharusnya melindungi Pedri yang masih amat muda, sebab gelandangnya itu belum memiliki waktu istirahat di jeda kompetisi.
“Ia bermain nyaris di setiap pertandingan kami dan tampil di setiap menit Piala Eropa. Bagi saya, terbang ke Jepang untuk Olimpiade bukanlah keputusan yang ideal. Pedri sudah terlalu banyak bermain,” kata Koeman kepada Marca.
Meskipun menentang kepergian Pedri ke Tokyo 2020, Koeman tidak bisa berbuat apa-apa. Pasalnya, RFEF mewajibkan setiap klub untuk melepaskan pemainnya yang masuk dalam daftar pemain di turnamen resmi, termasuk Olimpiade. Koeman pun memastikan, dirinya akan memberikan masa istirahat yang maksimal untuk Pedri usai dari Tokyo 2020. Hal itu demi menjaga kondisi Pedri, terutama untuk mengarungi paruh kedua musim 2021-2022.
Hal serupa juga disampaikan Ian Darke, pengamat sepak bola ESPN. Darke menilai, pelatih dan pendukung Barcelona tentu amat tidak senang dengan situasi itu. Apalagi Pedri akan menjadi salah satu pilar utama “Blaugrana” di musim baru 2021-2022. Menurut dia, asosiasi sepak bola dan pelatih tim nasional perlu lebih bijak, misalnya hanya memanggil pemain, seperti Pedri, untuk tampil di satu turnamen di musim panas ini.
“Sebagai pemain muda yang memiliki semangat dan motivasi besar bermain di dua turnamen itu tentu bukan masalah bagi Pedri. Tetapi, tenaganya tidak bisa diporsir karena hal itu akan berdampak buruk bagi kariernya di masa depan,” kata Darke dalam acara ESPN FC, Jumat (23/7).
Lebih suka berlaga
Sementara itu, Pedri tidak menyangka dirinya bisa menjadi sosok penting bagi Barcelona dan Spanyol dalam satu tahun terakhir. Ia menilai, sejumlah pengalaman yang diperolehnya sejak musim panas 2020 tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Pada musim 2019-2020, Pedri baru menembus tim utama Las Palmas. Ia membantu Las Palmas untuk selamat dari jurang degradasi La Liga 2.
Ketika disinggung tentang kelelahan yang akan dirasakannya karena belum rehat di musim panas ini, Pedri justru lebih memilih untuk tetap tampil di lapangan hijau. Ia menegaskan, dirinya masih seperti anak-anak yang menyukai sepak bola, sehingga lebih suka berlaga sebanyak-banyaknya.
“Memang benar saya telah menjalani banyak pertandingan, tetapi saya bisa bermain selama setahun penuh. Setelah laga saya kelelahan seperti pemain lainnya, kemudian dengan istirahat selama tiga hari seluruh baterai (energi) telah terisi penuh dan saya siap bermain lagi,” ucap Pedri kepada El Pais.
Pedri pun memasang target tinggi untuk bisa meraih medali emas di Olimpiade 2020. Ia ingin menyumbangkan emas kedua bagi sepak bola Spanyol. “La Rojita” atau Si Merah Kecil baru sekali menjadi tim terbaik di ajang olahraga terakbar sejagad itu ketika menjadi tuan rumah di Barcelona 1992. Ambisi itu pun untuk menebus kegagalannya mengantarkan Spanyol menjadi yang terbaik di Piala Eropa 2020.
Setelah laga saya kelelahan seperti pemain lainnya, kemudian dengan istirahat selama tiga hari seluruh baterai (energi) telah terisi penuh dan saya siap bermain lagi.
“Olimpiade adalah mimpi bagi setiap atlet. Bahkan, apabila saya dipanggil untuk membela tim tenis meja, saya akan tetap bermain,” kata Pedri berkelakar.
Untuk mewujudkan mimpinya itu, Pedri punya tugas awal yang tidak mudah untuk membantu “La Rojita” meraih kemenangan di dua pertandingan tersisa di babak penyisihan. Spanyol akan menghadapi Australia, Minggu (25/7), lalu melawan Argentina, Rabu (28/7), demi menyegel tiket ke babak 16 besar. (AP)