Setelah menjalani pemusatan latihan di Kumamoto, tim bulu tangkis Indonesia bergabung dengan kontingen Tanah Air lainnya di perkampungan atlet di Tokyo. Seluruh atlet dalam kondisi sehat menjelang digelarnya Olimpiade.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·5 menit baca
TOKYO, SELASA — Tim bulu tangkis Indonesia tiba di perkampungan atlet Olimpiade Tokyo 2020 di Harumi, Tokyo, Jepang, Senin (19/7/2021). Mereka menyusul rekan-rekannya, 13 atlet dari lima cabang lain, yang telah lebih dahulu masuk ke perkampungan tersebut, Minggu (18/7/2021).
Kedatangan 20 anggota tim bulu tangkis, yakni 11 atlet, 2 rekan tanding, 5 pelatih, 1 pelatih teknis, dan 1 manajer itu disambut Ketua Rombongan (Chef de Mission/CdM) Kontingen Indonesia untuk Olimpiade Tokyo Rosan P Roeslani.
”Alhamdullilah tim bulu tangkis sudah tiba di perkampungan atlet. Tadi, pelatih tim bulu tangkis sampaikan, pemusatan latihan mereka di Kumamoto lancar. Mereka berlatih dengan protokol yang sangat ketat dan mendapatkan pengalaman positif selama pemusatan latihan tersebut,” ujar Rosan.
Tim bulu tangkis Indonesia sebetulnya tiba lebih awal di Jepang dibandingkan atlet-atlet kontingen Indonesia lainnya, yakni pada 8 Juli. Namun, mereka tidak langsung ke perkampungan atlet, tetapi lebih dahulu melakukan pemusatan latihan dan aklimatisasi di Kumamoto, prefektur di Pulau Kyushu, yang berjarak 1 jam 50 menit perjalanan udara dari Tokyo.
Rosan, calon duta besar RI untuk Amerika Serikat itu, menjelaskan, tim bulu tangkis bergabung dengan rekan-rekannya di lantai 16 menara lima perkampungan atlet. Ofisial kontingen Indonesia pun membuka posko dengan tim dokter kontingen yang 24 jam bersiaga di perkampungan tersebut.
”Semua atlet dalam kondisi sehat dan kami di sini juga diuji saliva (metoda tes Covid-19) setiap hari sebagai langkah mitigasi yang dilakukan TOCOG (Panitia Pelaksana Olimpiade Tokyo),” katanya.
Sejumlah atlet Indonesia pun mulai melakukan latihan di perkampungan atlet, seperti tim angkat besi dan panahan. Sisanya masih menunggu jadwal dari panitia. ”Meski masih berstatus karantina tiga hari, yang perlu diingat ini sistem bubble (gelembung) sehingga TOCOG mengizinkan atlet kita berlatih saat lapangan latihan kosong,” ujar Rosan.
Rosan menyampaikan, TOCOG menerapkan protokol kesehatan yang ketat kepada semua kontingen yang berpartisipasi di pesta olahraga dunia yang telah tertunda setahun ini. Protokol itu antara lain menyediakan tempat makan khusus untuk kontingen yang masuk Grup I dan Grup II, pengelompokan negara berdasarkan risiko tingkat penularan Covid-19. Indonesia masuk Grup I atau berisiko sangat tinggi per 6 Juli.
”Kami disediakan ruangan khusus di lantai dua dining hall (ruang makan), tetapi itu selama tiga hari awal saja. Meja dipisahkan satu-satu dengan shield (pelindung) dan saat ingin mengambil makanan disediakan gloves (sarung tangan). Jadi, TOCOG memang benar-benar memastikan protokol kesehatan berjalan dengan baik,” ujar Rosan.
Adapun 13 atlet dari lima cabang lain baru bertolak dari Jakarta menuju Tokyo pada Sabtu (17/7/2021). Akan tetapi, setiba di Tokyo, Minggu, mereka langsung menuju perkampungan atlet. Mereka adalah empat lifter angkat besi (Eko Yuli Irawan, Rahmat Erwin Abdullah, Windy Cantika Aisah, Nurul Akmal), seorang petembak (Vidya Rahmatan Toyyiba), empat pemanah (Riau Ega Salsabila, Arif Dwi Pangestu, Bagas Prastyadi, Diananda Choirunisa), dua perenang (Alfah Fadlan Prawira, Azzahra Permatahani), dan dua peselancar ombak (Rio Waida, I Ketut Agus Aditya Putra).
Kedatangan 13 atlet itu berbarengan dengan ofisial kontingen Indonesia, termasuk Rosan dan Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari. Setiba di Tokyo, mereka disambut Duta Besar RI untuk Jepang Heri Akhmadi. ”Mereka berjuang menjunjung nama Indonesia. Semoga semua bisa memberikan yang terbaik bagi Ibu Pertiwi dan selalu dalam lindungan Tuhan,” kata Ahkmadi (Kompas, Senin, 19/7/2021).
Sementara itu, seorang lifter (Deni) dan dua atlet rowing (Mutiara Rahma Putri dan Melani Putri) akan berangkat dengan didampingi tiga anggota Komite Eksekutif KOI, yaitu Indra Gamulya, Rafiq Hakim Radinal, serta Arlan Perkasa Kusuma, pada Selasa (20/7/2021) malam. Kemudian, akan menyusul dua sprinter (Lalu Muhammad Zohri dan Alvin Tehupeiory), didampingi Sekretaris Jenderal KOI Ferry J Kono, yang berangkat dalam kloter terakhir pada Sabtu (24/7/2021) malam.
Kami ingin menunjukkan, Garuda bukan sekadar kebanggaan cabang sepak bola saja, tetapi menjadi kebanggaan atlet-atlet yang membawa nama Indonesia.
Total kekuatan Indonesia di Olimpiade ini adalah 28 atlet inti dan 1 atlet cadangan dari delapan cabang. Mereka terdiri dari 11 atlet bulu tangkis, 5 angkat besi, 4 panahan, 2 atletik, 2 renang, 2 rowing, 1 menembak, dan 2 selancar (1 inti serta 1 cadangan).
Peluncuran logo baru
Sebelumnya, pada Senin, KOI meluncurkan logo baru untuk kontingen Indonesia berupa lingkaran luar berwarna tepi merah-putih dan lingkaran dalam berwarna hitam dengan logo Garuda Pancasila di tengah yang bersanding dengan tulisan ”Tim Indonesia” di atas serta lima cincin Olimpide di bawah. Simbol itu resmi digunakan pada Olimpiade Tokyo 23 Juli-8 Agustus dan multicabang internasional lain selanjutnya.
Sebelumnya, di Olimpiade Rio de Janeiro 2016, logo kontingen Indonesia berupa bendera Merah-Putih dan logo resmi Olimpiade 2016 di bawahnya. Simbol kontingen Indonesia terinspirasi dari obor Olimpiade, tulisan ”Tim Indonesia”, dan cincin Olimpiade pada SEA Games 2019 Filipina.
Ferry menjelaskan, transformasi logo kontingen Indonesia kali ini berdasarkan usulan pengurus induk cabang olahraga yang ingin tampil dengan simbol Garuda Pancasila di dada. ”Kami ingin menunjukkan, Garuda bukan sekadar kebanggaan cabang sepak bola saja, tetapi menjadi kebanggaan atlet-atlet yang membawa nama Indonesia,” katanya.
Lima cincin Olimpiade di bawah logo Garuda Pancasila menunjukkan bahwa Indonesia mengedepankan nilai-nilai Olimpiade, yakni saling menghormati (respect), persahabatan (friendship), perdamaian (peace), kejujuran (sportivitas), dan keunggulan (excellence). ”Nilai-nilai ini diharapkan menjadi kebanggaan seluruh atlet Indonesia dan kami yakin logo baru ini kian menunjukkan jati diri Indonesia di setiap ajang multicabang,” ujar Ferry.
KOI turut menjual suvenir asli kontingen Indonesia untuk Olimpiade Tokyo melalui katalog yang bisa diakses pada laman resmi Nocindonesia.id. ”Kami harap jersei kontingen Indonesia ini bisa turut dimiliki oleh para pendukung Indonesia sehingga mereka bisa menunjukkan kebanggaan dan dukungan dengan menggunakan jersei asli yang kami jual secara resmi,” pungkas Ferry. (*)