Indonesia mengandalkan nomor ”recurve” beregu putra untuk berprestasi pada Olimpiade Tokyo 2020. Prestasi sebagai ”runner-up” Piala Dunia Panahan 2021 yang memastikan tiket Olimpiade menjadi modal utama.
Oleh
I Gusti Agung Bagus Angga Putra
·4 menit baca
Pengurus Pusat Persatuan Panahan Indonesia (PP Perpani) bertumpu pada tim recurve beregu putra untuk memenuhi target meraih medali di Olimpiade Tokyo 2020. Manajer tim panahan Indonesia, M Ikhsan Ingratubun, mengatakan, kualitas tim beregu putra Indonesia tidak kalah dari negara-negara yang memiliki tradisi kuat panahan seperti Korea Selatan, China, dan Amerika Serikat.
Pemanah Korea Selatan telah menguasai cabang panahan di setiap nomor selama beberapa dekade terakhir. Atlet-atlet Korea Selatan memenangkan 23 dari 34 medali emas Olimpiade yang diperebutkan sejak Los Angeles 1984.
Capaian itu termasuk empat medali emas di Olimpiade Rio de Janeiro 2016. Tradisi itu setidaknya masih akan terus berlanjut di Olimpiade Tokyo 2020. Pemanah-pemanah Korea Selatan menjadi lawan yang diwaspadai Indonesia.
Selain Korea Selatan, tuan rumah Jepang dan AS juga menjadi lawan yang tidak bisa dianggap enteng. Negara-negara itu, menurut Ikhsan, amat kuat di nomor-nomor individu. Di nomor individu, pemanah-pemanah AS dan Korea Selatan mendominasi peringkat dunia.
Pemanah Amerika Serikat, Brady Ellison, saat ini menempati peringkat satu dunia dengan perolehan 316 poin. Di peringkat kedua ada pemanah Rusia Galsan Bazarzhapov, yang diikuti pemanah Kepulauan Virgin Amerika Serikat, Nicholas D’Amour. Di peringkat keempat dunia ada pemanah Turki, Mete Gazoz, dan di peringkat kelima ditempati Kim Woo-jin asal Korea Selatan.
Adapun pemanah individu putra Indonesia, yaitu Riau Ega, Alviyanto Bagas, dan Arif Pangestu, memiliki ranking di luar 100 besar dunia. Riau Ega, misalnya, kini menempati peringkat ke-192 dunia. Sementara Arif dan Alviyanto belum masuk daftar peringkat dunia.
Atas dasar itulah Ikhsan menaruh banyak harapan pada tim recurve beregu putra Indonesia untuk meraih medali. Tim beregu putra setidaknya telah menunjukkan tajinya pada Piala Dunia Panahan di Paris, Perancis, pada pertengahan Juni 2021. Tim beregu putra Indonesia yang saat itu dipandang sebelah mata berhasil menembus babak final meski akhirnya mereka dikalahkan AS.
Berdasarkan ranking World Archery per 15 Jui 2021, peringkat kontinental tim beregu recurve putra Indonesia juga tergolong bagus. Indonesia berada di peringat ke-11 Asia. Peringkat tiga besar kontintental Asia di nomor beregu putra dipegang berturut-turut oleh Korea Selatan, China, dan India.
”Jadi peta kekuatan nomor individu memang masih dipegang Korea Selatan, Jepang, Amerika Serikat, dan China. Namun, di nomor beregu ini, Indonesia termasuk yang diperhitungkan,” kata Ikhsan dihubungi dari Jakarta, Kamis (15/7/2021).
Walau begitu, Ikhsan menyebut peluang Indonesia meraih medali di nomor individu putra juga tidak bisa dinafikan. Meski peluangnya kecil, tapi Ikhsan melihat performa pemanah putra Indonesia selama pemusatan latihan cukup menjanjikan.
Alviyanto, Arif, dan Riau Ega konsisten meraih poin di kisaran 650-666. Ikhsan menyebut angka-angka yang mereka catatkan selama latihan itu sudah termasuk angka-angka untuk meraih medali di kejuaraan dunia.
Unggul secara peringkat dunia juga tidak bisa menjamin kemenangan seorang pemanah atas calon lawan mereka. Hal itu pernah ditunjukkan Riau Ega ketika tampil di Rio de Janeiro 2016.
Saat itu Riau Ega secara mengejutkan mampu mengalahkan Kim Woo-jin yang menyandang predikat sebagai pemanah nomor satu dunia. Riau Ega menang dengan skor 6-2. Namun, kegemilangan Riau Ega tak berlanjut di babak 16 besar. Riau Ega pada akhirnya takluk dari pemanah Italia, Mauro Nespoli.
”Peluang nomor individu juga tidak tertutup, masih bisa mendapatkan. Itu dari yang saya lihat dari angka-angka mereka selama latihan. Bisa meraih medali asal penampilan mereka konsisten saat latihan dengan pertandingan,” kata Ikhsan.
Jadi peta kekuatan nomor individu memang masih dipegang Korea Selatan, Jepang, Amerika Serikat, dan China. Namun, di nomor beregu ini, Indonesia termasuk yang diperhitungkan.
Pelatih tim panahan putra Indonesia Permadi Sandra Wibowo menuturkan, tidak ada lawan yang mereka nilai terlalu berat atau lemah. Permadi menginstruksikan ketiga anak asuhnya untuk tetap menghormati lawan dan waspada.
Melabeli negara lain dengan embel-embel negara kuat, menurut Permadi, justru akan melemahkan mental dan semangat bertanding pemanah Indonesia. Oleh karena itu, Permadi meminta Riau Ega, Alviyanto, dan Arif untuk fokus kepada diri sendiri agar bisa mengeluarkan kemampuan terbaik mereka.
Beregu campuran
Selain beregu putra, ada nomor beregu campuran yang untuk pertama kalinya dipertandingkan di Olimpiade Tokyo 2020. Total ada 29 negara yang ambil bagian di nomor ini termasuk Indonesia.
Dari 29 negara, 13 negara akan gugur di babak kualifikasi. Sebanyak 16 negara tersisa akan bertemu di fase pertandingan satu lawan satu. Peringkat lima besar dunia untuk nomor beregu campuran ditempati oleh Belanda, Korea Selatan, Meksiko, Taiwan, dan Rusia.
Pasangan pemanah Belanda, Gaby Schloesser dan Sjef van den Berg, akhir-akhir ini muncul sebagai pesaing yang diperhitungkan di dunia. Sementara itu, India menebar ancaman dengan pasangan pemanah suami-istri Deepika Kumari dan Atanu Das.