Hari pertama di Tokyo, Jepang, dimanfaatkan para atlet Olimpiade Indonesia untuk beristirahat. Mereka akan coba memanfaatkan fasilitas latihan pada hari berikutnya untuk menjaga stamina.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·3 menit baca
TOKYO, MINGGU — Sejumlah anggota kontingen Indonesia mengaku kelelahan begitu menginjakkan kaki di Tokyo, Jepang, Minggu (18/7/2021) pagi. Mereka menghabiskan hari pertama di Tokyo dengan beristirahat secara penuh. Sementara itu, kasus positif Covid-19 di antara para atlet Olimpiade dilaporkan terus bertambah.
Rombongan kontingen Indonesia yang dipimpin Ketua Kontingen Rosan Perkasa Roeslani dan Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari berangkat dari Jakarta pada Sabtu pukul 21.55. Pesawat mereka tiba sekitar pukul 07.00 waktu Tokyo. Rombongan langsung disambut Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi di Bandara Internasional Narita, Tokyo.
Kontingen Indonesia terdiri dari 13 atlet serta 11 pelatih dan ofisial. Mereka berasal dari lima cabang olahraga, yaitu panahan (4 atlet), angkat besi (4 atlet), menembak (1 atlet), renang (2 atlet) dan selancar (1 atlet ditambah 1 atlet cadangan).
Saat turun dari pesawat, kontingen Indonesia tidak langsung bisa menuju tempat menginap. Mereka harus melewati serangkaian pemeriksaan demi pemeriksaan terlebih dulu. Pemeriksaan pertama adalah tes Covid-19 yang menggunakan sampel air liur. Setelah itu, hasil tes harus ditunggu selama beberapa jam. Lalu, ketika hasil tes Covid-19 dinyatakan negatif, rombongan diarahkan untuk menjalani pemeriksaan dokumen dan keimigrasian.
Dari bandara, kontingen Indonesia langsung menaiki bus dan diantar ke perkampungan atlet (athelete’s village). Wajah lelah terpancar dari para atlet Indonesia. Peselancar I Ketut Agus, misalnya, langsung tertidur ketika berada di dalam bus. Setibanya di perkampungan atlet, mereka langsung memilih untuk beristirahat dan tidur siang.
Kami merasa di hari pertama ini sangat lelah, tetapi masih dalam batas wajar. Perbedaan waktu di sini dua jam dengan Jakarta. Tadi di bandara lancar, hanya saja prosesnya saat turun dari pesawat hingga keluar bandara itu luar biasa ketat dan lama.
”Kami merasa di hari pertama ini sangat lelah, tetapi masih dalam batas wajar. Perbedaan waktu di sini dua jam dengan Jakarta. Tadi di bandara lancar, hanya saja prosesnya saat turun dari pesawat hingga keluar bandara itu luar biasa ketat dan lama,” kata pelatih tim panahan Indonesia, Permadi Sandra Wibowo, yang dihubungi dari Jakarta.
Permadi mengatakan, rombongan baru tiba di perkampung atlet melewati tengah hari. Suhu udara saat itu tercatat 32 derajat celsius. Kontingen Indonesia ditempatkan dalam satu lantai dan tidak diperkenankan berbaur dengan atlet dari negara lain. Sebagian besar waktu di hari pertama kedatangan mereka gunakan untuk beristirahat.
”Kemungkinan besok kami sudah bisa latihan. Namun, kami harus menunggu briefing dengan manajer dulu pada malam harinya. Hari pertama ini kami istirahat total dulu untuk memulihkan stamina,” kata Permadi.
Pelatih tim selancar ombak Indonesia, Tipi Jabrik Noventin, menyampaikan, tidak ada agenda pada hari pertama kedatangan kontingen Indonesia di Tokyo. Karena kelelahan selama perjalanan, peselancar Indonesia, Rio Waida, langsung memilih untuk tidur siang begitu tiba di perkampungan atlet.
Pada hari kedua, Tipi berencana untuk menengok sejumlah fasilitas latihan di perkampung atlet. Fasilitas pertama yang hendak ia sasar adalah gym. Jika diperbolehkan untuk digunakan, Tipi meminta Rio Waida dan Ketut Agus untuk berlatih fisik secara ringan untuk memulihkan kondisi fisik mereka.
”Jadi di awal-awal mungkin kami latihan fisik saja. Stretching yang tidak sebegitu berat. Kemudian baru saya jadwalkan untuk lihat ombak di arena pertandingan (venue) selancar nanti,” katanya.
Kasus Covid-19
Panitia Penyelenggara Olimpiade Tokyo kemarin melaporkan penambahan kasus baru penularan Covid-19 di kalangan atlet. Penambahan kasus baru itu terjadi di tengah meningkatnya jumlah atlet yang terinfeksi virus jelang pembukaan Olimpiade pada pekan depan.
Menurut Reuters, panitia menyebut terdapat tambahan 10 kasus baru yang terkait dengan Olimpiade. Temuan kasus itu datang dari awak media, kontraktor, dan sejumlah personel lainnya.
Salah satu kasus Covid-19 menimpa seorang anggota Komite Olimpiade Internasional dari Korea Selatan, Ryu Seung-min, saat mendarat di Tokyo. Tingkat penularan Covid-19 di Jepang meningkat di antara populasi di Tokyo, jumlah penularan per hari kini melampaui 1.000 kasus baru selama empat hari berturut-turut.