Pamor Piala Eropa terbukti lebih baik dari Copa America. Warga Brasil, tuan rumah Copa America 2021, pun lebih menantikan laga Piala Eropa 2020 dibandingkan menyaksikan aksi para bintang "Selecao".
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
AFP/POOL/OLGA MALTSEVA
Suporter Rusia berkumpul di zona fans di Saint Petersburg, Rusia, Sabtu (12/6/2021) untuk mengikuti "nonton bareng" Piala Eropa 2020.
Pamor Piala Eropa terbukti lebih baik dari Copa America. Warga Brasil, tuan rumah Copa America 2021, lebih menantikan laga-laga Piala Eropa 2020 dibandingkan penampilan para bintang ”Selecao".
Keputusan Konfederasi Sepak Bola Amerika Selatan (Conmebol) menyelenggarakan Copa America pada tahun yang sama dengan Piala Eropa harus dibayar mahal. Alih-alih ingin menyaingi pamor turnamen antarnegara Eropa itu, Copa America 2021 justru mencatatkan rekor penonton televisi terburuk dalam 10 tahun terakhir.
Catatan buruk itu justru terjadi di Brasil, tuan rumah yang akhirnya dikalahkan Argentina, 0-1, di final Minggu (11/7/2021). Masyarakat Brasil, yang selama ini sangat menggandrungi timnya sendiri, justru kurang tertarik menyaksikan Neymar Jr dan kawan-kawan di Copa America tahun ini. Kafe dan pub di kota-kota besar Brasil lebih sering menayangkan Piala Eropa.
Diego Santos, manajer salah satu kafe di Belo Horizonte, Brasil, mengakui kafenya tetap sepi ketika Brasil berlaga di lima laga Copa America sebelum final. Tiada pengunjung yang datang ke kafenya ketika Brasil berlaga pada petang hari.
Pendukung Argentina di Buenos Aires, Argentina, menyaksikan final Copa America 2021 dalam "nonton bareng" di Buenos Aires, Argentina, Minggu (10/7/2021) pagi WIB. Argentina menang 1-0 atas Brasil pada laga final di Brasil itu.
Padahal, kata Santos, kafenya selalu ramai dan dipadati warga Brasil hingga ke pelataran ketika Selecao tampil di Copa America 2019. Bahkan, ia harus menugaskan petugas keamanan untuk mengatur posisi duduk para pendukung Brasil, saat itu.
”Tahun ini, tidak ada yang bertanya apakah kami menayangkan Copa America atau tidak. Pengunjung justru meminta saya selalu menayangkan Piala Eropa,” kata Santos kepada Al Jazeera, pekan lalu.
Santos menambahkan, restoran sudah mulai kembali beroperasi normal, dua pekan terakhir, seiring kasus baru Covid-19 mulai menurun di Brasil. Maka itu, Cristiano Ferreira, seorang tentara yang bertugas di wilayah Belem, Brasil, menganggap pandemi Covid-19 bukan satu-satunya alasan Copa America kurang diminati.
ESPN mencatatkan kenaikan 33 persen penonton di fase grup Piala Eropa 2020 dibandingkan edisi 2016. Piala Eropa 2020 rata-rata diminati 965.000 penonton, sedangkan Piala Eropa 2016 hanya 723.000 penonton.
Menurut Ferreira, tidak mudah menemukan pub, restoran, atau kafe, yang menyediakan layar besar untuk menayangkan Copa America. Ia lebih mengikuti persaingan di Piala Eropa dibandingkan mengetahui kiprah Brasil di Copa America.
AGNANDITO DWIRANA MORADEO
Warga Milan, Italia, berkumpul untuk "nonton bareng" laga "Gli Azzurri" atas Austria pada babak 16 besar Piala Eropa 2020, Minggu (27/6/2021) dini hari WIB. Laga itu dimenangi Italia, 2-1, lewat babak perpanjangan waktu.
”Kami memang sempat memiliki masalah kesehatan dalam beberapa waktu terakhir, tetapi sekarang aktivitas di kota-kota sudah berangsur normal. Banyak orang sudah keluar rumah dan beraktivitas di luar. Hanya saja, orang-orang, termasuk saya, lebih senang membicarakan klub lokal karena kami merasa tidak antusias dengan Selecao atau Copa America,” ucapnya.
Pada tiga edisi Copa America sebelumnya, hak siar turnamen antarnegara tertua di dunia itu dipegang stasiun televisi nasional nomor satu Brasil, TV Globo. Namun, TV Globo melepaskan hak siar Copa America 2021 demi menyiarkan Piala Eropa 2020.
Hak siar Copa America 2021 di Brasil lantas dipegang SBT. Jumlah penontonnya di SBT rata-rata hanya sepertiga dari penonton TV Globo. Rendahnya antusiasme warga Brasil akan Copa America juga diwakili anjloknya rating penonton di televisi. Kebijakan digelar tanpa penonton di stadion juga tidak mendongkrak rating televisi.
Menurut data SBT, sebelum final, nilai rating laga Brasil di Copa America 2021 paling tinggi 14 poin, yaitu pada laga pembuka versus Venezuela. Bahkan, jumlah itu menurun menjadi 11 poin pada laga babak penyisihan terakhir, versus Ekuador.
Angka itu adalah rating terburuk laga Brasil di Copa America dalam sepuluh tahun terakhir. Rekor terburuk sebelumnya terjadi pada penyisihan Copa America 2011. Kala itu, laga Brasil melawan Paraguay hanya mendapatkan rating 20 poin.
Dibandingkan Copa America 2019, maka terjadi penurunan rata-rata rating hingga 60 persen. Rata-rata rating laga Copa America 2019 adalah 33 poin.
Dalam catatan ESPN Amerika Selatan, yang menayangkan Copa America 2021 dengan sistem berbayar, jumlah penonton tertinggi tercatat pada laga Argentina melawan Uruguay di fase grup. Laga itu disaksikan 1,59 juta penonton. Total hanya ada empat laga di Copa America 2021 yang menembus 1 juta penonton, termasuk Argentina melawan Uruguay dan Brasil versus Venezuela.
Ironisnya, ESPN Amerika Selatan mencatatkan lebih banyak penonton ketika menayangkan Piala Eropa di kawasan itu. Laga antara Jerman versus Portugal menembus 1,8 juta penonton. Selain itu, terdapat tiga laga lain di fase grup yang menembus lebih dari 1,5 juta penonton, salah satunya Perancis melawan Jerman (1,54 juta).
MATTHIAS HANGST / POOL / AFP
Bek Jerman, Robin Gosens (atas kiri), mencetak gol ke gawang Portugal, namun dianulir wasit pada laga penyisihan Grup F Piala Eropa 2020 di Arena Allianz di Muenchen, Jerman, 19 Juni 2021 lalu.
ESPN mencatatkan kenaikan 33 persen penonton di fase grup Piala Eropa 2020 dibandingkan edisi 2016. Piala Eropa 2020 rata-rata diminati 965.000 penonton, sedangkan Piala Eropa 2016 hanya 723.000 penonton.
Dengan demikian, Piala Eropa 2020, yang berlangsung lebih meriah dari Copa America tahun ini, telah menginvasi tanah Amerika Latin. Hal itu bahkan terjadi di Brasil, negara yang selama ini fanatik dengan sepak bolanya sendiri. (AP)