Max Verstappen menjalani balapan sunyi di Red Bull Ring dalam Formula 1 seri Austria, karena terlalu jauh dari jangkauan lawan-lawannya, termasuk Lewis Hamilton yang matian-matian memeras potensi Mercedes W12.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·4 menit baca
SPIELBERG, MINGGU – Lewis Hamilton tak terkelabui oleh performa semu para pebalap Red Bull dalam sesi latihan Formula 1 seri Austria. Pebalap tim Mercedes itu jelas melihat lawan terdekatnya, Max Verstappen, memiliki pace lebih cepat hingga 0,2 detik. Ucapan juara dunia tujuh kali Formula itu terbukti saat kualifikasi, dan tak terbantahkan saat balapan. Verstappen memacu RB16B tanpa tekanan, dan meraih kemenangan ketiga beruntun musim ini.
Kemenangan solid itu disambut dengan meriah oleh para pendukung pebalap asal Belanda itu, yang mengenakan kaus oranye bertuliskan MAX. Mereka juga menyalakan suar yang mengepulkan asap oranye di tribune yang padat penonton. Verstappen menjadi raja tiga balapan beruntun F1, dengan memenangi seri Perancis, Styria, dan Austria. Suporter yang bergembira itu pun menyenandungkan syair “juara" (campione) untuk idola mereka yang sedang menjemput gelar juara F1 pertamanya.
“Sangat bagus Max. Posisi start terdepan, lap tercepat, memenangi balapan. Selamat untuk semua, ini luar biasa. Mari terus pertahankan ini,” ujar Kepala Tim Red Bull Christian Horner melalui radio tim.
Verstappen unggul dengan selisih waktu 17,9 detik atas pebalap Mercedes Valtteri Bottas di posisi kedua, dan 20 detik atas pebalap muda McLaren Lando Norris yang finis ketiga. Ini pencapaian mengesankan bagi Norris yang mampu memaksimalkan potensi mobil MCL35M di sepanjang akhir pekan ini, termasuk meraih posisi start kedua.
“Bagus bisa mengetahui kami bisa berada di sana (persaingan papan atas), ini balapan pertama setelah bertahun-tahun kami bisa benar-benar bersaing dengan Mercedes dan Red Bull,” ungkap Norris.
Namun, mobil McLaren bermesin Mercedes, masih kalah pace dibandingkan Red Bull RB16B bermesin Honda yang dipacu Verstappen. Pemuncak klasemen pebalap dengan 182 poin itu menikmati kemewahan dari mobilnya, yaitu kecepatan di trek lurus dan keandalan. Musim ini mobil Red Bull sangat cepat dan jarang mengalami kerusakan teknis.
Saya merasa luar biasa, jujur mobil sangat bagus. Dengan setiap jenis ban yang kami pakai, mobil sangat nyaman dikemudikan. Usaha yang sangat bagus dari seluruh tim, dua pekan ini kami luar biasa.
“Saya merasa luar biasa, jujur mobil sangat bagus. Dengan setiap jenis ban yang kami pakai, mobil sangat nyaman dikemudikan. Usaha yang sangat bagus dari seluruh tim, dua pekan ini kami luar biasa,” ungkap Verstappen.
Saat Verstappen melesat tak terbendung, Hamilton mengalami masalah dengan mobilnya. Pebalap berusia 35 tahun itu pun hanya mampu finis di posisi keempat karena kerusakan pada bagian belakang kiri mobilnya setelah melindas kerb di Tikungan 10. “Saya sudah mengatakan sebelum balapan, akan sangat sulit mengalahkan Max. Kami kehilangan banyak downforce dan tidak bisa mempertahankan posisi kedua. Saya akan berada di posisi kedua jika tidak ada kerusakan,” ujar Hamilton di Sky Sports F1.
Dia berharap mobil W12 bisa lebih kompetitif di Silverstone, Inggris, dua pekan ke depan. Performa maksimal di Silverstone sangat krusial untuk memangkas selisih 32 poin dari Verstappen.
Keresahan Hamilton sudah terbaca sejak awal balapan. “Tambah tenaga,” ujar juara dunia tujuh kali F1 itu melalui radio tim di awal balapan.
Masalah terbesar Mercedes dalam lima balapan terakhir adalah kekurangan tenaga untuk mengimbangi mobil Red Bull. W12 yang bermasalah sejak awal musim ini, kalah antara 0,2-0,3 detik dari RB16B, terutama sejak Verstappen menggunakan mesin baru dalam seri Perancis. Hamilton pun meminta tim Panah Perak menyediakan paket perbaikan performa, untuk memperbaiki performa mobil.
Kepala Tim Mercedes Toto Wolff awalnya menyatakan tidak akan ada lagi paket perbaikan performa musim ini, karena sumber daya difokuskan membangun mobil berbeda konsep untuk musim 2022. Namun, Mercedes kini ditargetkan menggunakan paket perbaikan, diyakini perangkat aerodinamika, pada seri Inggris di Silverstone, 16-18 Juli.
“Ada satu lagi pengembangan yang akan dipasang pada mobil di Silverstone,” ujar Wolff dikutip Autosport.
Tanpa paket perbaikan performa dalam seri Austria, Hamilton memeras potensi W12 hingga tetes terakhir. Dia tak punya banyak pilihan, selain mengambil resiko lebih besar, hingga melibas kerb di Tikungan 10 dan mengalami kerusakan pada mobilnya di bagian belakang kiri. “Mobil tidak terasa bagus sama sekali,” tegas Hamilton.
Bottas di posisi ketiga yang mengejar Hamilton, diperingatkan untuk menghindari kerb di jalur keluar Tikungan 10. Pebalap asal Finlandia itu, terus mendekat tetapi dilarang oleh timnya untuk mendahului. “Lewis mengalami kerusakan, jangan membalap dia saat ini. Kami akan meninjau,” perintah Mercedes kepada Bottas pada lap ke-50.
Namun, kerusakan mobil Hamilton tak bisa menahan Bottas terlalu lama, karena di belakangnya ada pebalap McLaren Lando Norrris yang terus mendekat. Bottas mendahului rekan setimnya, dan tak lama Norris naik ke posisi tiga. Norris kembali ke zona podium setelah sempat kehilangan posisi menyusul penalti lima detik karena membuat pebalap Red Bull Sergio Perez keluar lintasan dalam perebutan posisi kedua di awal balapan. Perez yang menjalani balapan ke-200, kemudian mendapat hukuman yang sama, karena membuat pebalap Ferrari Charles Leclerc keluar lintasan.