Kualifikasi Formula 1 seri Austria menegaskan kuasa Max Verstappen di Red Bull Ring dengan meraih posisi start ketiga beruntun. Sedangkan pesaing terkuatnya, Lewis Hamilton, limbung akibat kehilangan kecepatan.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·4 menit baca
SPIELBERG, SABTU – Sirkuit Red Bull Ring bernuansa oranye berkat para pendukung Max Verstappen yang memadati tribune. Pebalap asal Belanda itu bak memainkan total football dalam kualifikasi Formula 1 seri Austria, Sabtu (3/7/2021) malam WIB.
Dia selalu memuncaki tiga sesi kualifikasi dan meraih pole position dengan catatan waktu mengesankan, yaitu 1 menit 03,720 detik. Akhir pekan ini, Verstappen berpeluang membalap sendirian di depan karena tidak ada pebalap Mercedes di posisi start baris terdepan.
Dua pebalap tim Panah Perak, Lewis Hamilton dan dan Valtteri Bottas, hanya mampu meriah posisi start keempat dan kelima, terpaut sekitar 0,3 detik dari Verstappen. Sedangkan posisi start kedua dan ketiga ditempati oleh pebalap McLaren, Lando Norris, dan rekan setim Verstappen di Red Bull, Sergio Perez.
Itu merupakan pole position ketiga beruntun Verstappen yang menegaskan statusnya sebagai kandidat juara F1 musim ini. Dia tampil konsisten meskipun Pirelli menggunakan setelan ban berkompon lebih lunak akhir pekan ini, C3-C4-C5. Mobil RB16B beradaptasi dengan baik. Sementara Mercedes, yang pada sesi latihan kedua Jumat menunjukan potensi menekan Red Bull, terpuruk dalam sesi kualifikasi.
“Tentu dua kali meraih posisi start terdepan di sini sangat bagus. Semoga kami bisa menyelesaikan ini besok. Dengan ban lebih lunak dibandingkan pekan lalu, akan lebih sulit untuk mengelola dalam balapan. Kami akan berusaha menang, tetapi itu tidak akan pernah mudah. Jadi, kita lihat besok,” ujar Verstappen dalam wawancara seusai kualifikasi itu di Sky Sports F1.
Tidak tergoyahkan
Verstappen tak tergoyahkan di Red Bull Ring. Dia terus membalap dengan agresif, seperti pakem sepak bola tim nasional Belanda, total football. Dia mampu mendominasi ketiga sektor di sirkuit tersebut dengan gaya membalap yang ‘garang’ dan sangat presisi dalam manuver. Pebalap berusia 23 tahun itu pun selalu mendapat tepuk tangan dan teriakan penyemangat dari para pendukungnya saat melintas di depan tribune utama.
Verstappen bak oase bagi publik Belanda yang beberapa hari lalu tersayat hatinya karena tim “Oranye” tersingkir di Piala Eropa 2020 yang bergulir tahun ini. Asap suar pun mengepul di tribune, meliuk-liuk ke langit yang cerah.
Posisi start kedua yang diraih Norris merupakan kejutan besar akhir pekan ini. Pebalap McLaren itu menjalani putaran terakhir Q3 dengan sangat cepat dan mulus.
Namun, cuaca yang bersahabat itu terasa muram bagi dua pebalap Mercedes, Hamilton dan Bottas. Mereka semakin lambat dibandingkan pekan lalu, dalam seri Styria yang juga digelar di Red Bull Ring. Hamilton, yang pekan lalu bisa meraih posisi start kedua, kini hanya menempati posisi keempat, setingkat di atas rekan setimnya, Bottas.
“Ini bahkan lebih menantang dibandingkan pekan lalu. Kami melakukan segalanya untuk bisa lebih mengeluarkan kemampuan mobil, didasari oleh pace. Kami harus menemukan performa dalam balapan-balapan berikutnya,” ungkap Hamilton di laman Formula 1.
Juara dunia tujuh kali Formula 1 itu pun menilai, akan sulit meraih kemenangan akhir pekan ini dengan pace yang terpaut hingga 0,3 detik dari Red Bull. Tetapi, balapan bukan hanya dipengaruhi oleh pace, apalagi akhir pekan ini tantangan besarnya adalah mengelola ban kompon lebih lunak. Mercedes diyakini akan berusaha menerapkan strategi yang berani untuk bisa meraih podium, bahkan kemenangan.
“Berdasarkan pace murni, saya akan mengatakan begitu,” ungkap Hamilton yang baru saja menandatangani perpanjangan kontrak dengan Mercedes hingga akhir musim 2023.
Bottas pun menjaga pikiran positif meskipun dirinya akan start dari posisi kelima. Pekan lalu, dia juga start dari posisi yang sama akibat hukuman turun tiga posisi start. Namun, dia bisa finis di podium ketiga. “Sepertinya, tim-tim lain meraih sesuatu yang lebih dibandingkan kami sejak akhir pekan lalu,” ungkap pebalap asal Finlandia itu.
“Saya pikir, berdasarkan pace, kami seharusnya bisa lebih baik (besok) karena kami melakukan setelan (mobil) untuk balapan,” ungkap Bottas kemudian.
Kejutan besar
Dua pebalap Mercedes itu akan berusaha mendahului Norris dan Perez yang start dari posisi kedua dan ketiga sebelum memasuki tikungan pertama. Ini merupakan langkah krusial untuk menjaga peluang mereka meraih podium. Setelah itu, mereka akan berusaha memangkas selisih waktu dengan Verstappen melalui strategi pit stop. Para pebalap papan atas akan start menggunakan ban medium C4 yang lebih fleksibel untuk menerapkan variasi strategi.
Posisi start kedua yang diraih Norris merupakan kejutan besar akhir pekan ini. Pebalap McLaren itu menjalani putaran terakhir Q3 dengan sangat cepat dan mulus, sehingga hanya terpaut 0,048 detik dari Verstappen. “Saya merasa epik. Ya, ini sangat keren. Mungkin itu salah satu putaran terbaik yang pernah saya lakukan,” ujar pebalap asal Inggris itu.
Perez juga meraih lompatan performa setelah sempat mengalami masalah keseimbangan mobil dengan ban berkompon lunak. “Ini akhir pekan yang sangat sulit. Kami berusaha keras memburu keseimbangan mobil, memangkas (selisih waktu) di setiap putaran. Itu tidak datang dengan mudah. Saya yakin besok kami akan memiliki mobil yang lebih baik untuk balapan dibandingkan saat kualifikasi,” ungkap pebalap asal Meksiko itu.