Mario Suryo Aji, menghadapi tantangan serius di Sirkuit Portimao, dalam seri keempat Kejuaraan Dunia CEV Moto3 Yunior. Pebalap Tim Astra Honda Racing itu sebelumnya mencetak sejarah dengan pole position di Barcelona.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Mario Suryo Aji akan menghadapi tantangan besar, baik fisik maupun teknik, dalam Kejuaraan Dunia CEV Moto3 Yunior di Sirkuit Internasional Algarve, Portugal, akhir pekan ini. Sirkuit yang juga disebut Portimao itu sangat teknikal dengan sejumlah tikungan buta, serta trek yang naik turun mengikuti bentang alam. Bahkan, bagi para pebalap MotoGP, sirkuit ini sangat menantang secara teknik serta menguras tenaga.
Mario menyambut tantangan itu, dan bertekad mengulang performa apiknya saat menjalani seri ketiga di Barcelona-Catalunya, 12-13 Juni lalu. Pebalap binaan Astra Honda Motor itu menancapkan tonggak sejarah di Barcelona dengan menjadi pebalap Indonesia pertama yang meriah pole position di Kejuaraan Dunia CEV Moto3 Yunior.
Pebalap asal Magetan, Jawa Timur itu, juga menjalani dua kali balapan dengan kompetitif di Barcelona, dengan konsisten berada di rombongan depan. Mario juga memiliki peluang besar memenangi balapan, atau minimal naik podium. Namun, dalam balapan pertama, saat Mario memimpin balapan, dia bersenggolan dengan Daniel Munoz Fernandez, hingga hanya bisa finis di posisi enam.
Sedangkan, dalam balapan kedua, Mario terjatuh di putaran ke-13 saat bersaing di rombongan depan dalam perebutan podium. Mario terjatuh karena tertabrak motor Jose Julian Garcia yang jatuh lebih dahulu.
Hasil balapan itu membuat Mario turun dua peringkat ke posisi kelima dalam klasemen sementara CEV Moto3 Yunior dengan 42 poin. Pebalap berusia 17 tahun itu masih berpeluang besar memperbaiki posisinya untuk memenuhi target finis di lima besar pada akhir musim ini. Dia hanya terpaut tiga poin dari penghuni posisi empat David Salvador. Pebalap peringkat tiga David Munoz (53 poin), dan peringkat dua Ivan Ortola (60), juga masih dalam jangkauan Mario. Sedangkan, pemuncak klasemen, Daniel Holgado unggul jauh dengan koleksi 113 poin.
Meskipun gagal meraih podium di Barcelona, Mario meraih suntikan kepercayaan diri yang sangat besar dari seri ketiga itu. Dia tahu dirinya bisa bersaing di papan atas dengan motornya yang semakin menyatu dengan gaya membalapnya.
"Saya merasa menjadi salah satu pebalap yang kompetitif dan kuat pada putaran di Barcelona. Meskipun hasilnya tidak seperti yang saya harapkan, saya menjalani dua balapan terbaik saya sejauh ini. Saya berharap bisa meraih podium pada balapan berikutnya karena saya punya feeling yang sangat bagus dengan performa motor dan rasa percaya diri saya semakin kuat,” ujar Mario.
Kekuatan membalap Mario ada pada pengereman terlambat yang membuat dia sangat kuat di tikungan. Karakter membalap Mario itu bisa sangat membantu dirinya meraih hasil positif di Portimao, yang memiliki sejumlah tikungan teknikal dengan pengereman keras.
“Saya dan tim bekerja sama dengan baik dan saya merasa yakin untuk bersaing di grup depan. Saya tidak memasang target, tetapi saya selalu ingin meraih hasil yang lebih baik dari balapan-balapan sebelumnya,” ujar Mario, Kamis (1/7) melalui siaran pers Astra Honda Motor.